Menu Baru Web PWS Medan

Bergabunglah dengan Paguyuban Wargi Sunda versi FaceBook , dapatkan info PWS terbaru , Jangan lupa DOWNLOAD File berbentuk Powerpoint ( pps ) dari web ini , dan semuanya tentu saja Gratis untuk anggota dan pembaca setia Web PWS - Medan , Haturnuhun
Myspace tweaks at TweakYourPage.com

Kamis, 31 Januari 2008

Arloji Tukang Kayu


Ada seorang tukang kayu. Suatu saat ketika sedang bekerja, secara tak disengaja arlojinya terjatuh dan terbenam di antara tingginya tumpukan serbuk kayu. Arloji itu adalah sebuah hadiah dan telah dipakainya cukup lama. Ia amat mencintai arloji tersebut. Karenanya ia berusaha sedapat mungkin untuk menemukan kembali arlojinya.

Sambil mengeluh mempersalahkan keteledoran diri sendiri si tukang kayu itu membongkar tumpukan serbuk yang tinggi itu.Teman-teman pekerja yang lain juga turut membantu mencarinya. Namun sia-sia saja.

Arloji kesayangan itu tetap tak ditemukan. Tibalah saat makan siang. Para pekerja serta pemilik arloji tersebut dengan semangat yang lesu meninggalkan bengkel kayu tersebut. Saat itu seorang anak yang sejak tadi memperhatikan mereka mencari arlojiitu, datang mendekati tumpukan serbuk kayu tersebut.

Tentu si tukang kayu itu amat gembira.

Namun ia juga heran, karena sebelumnya banyak orang telah membongkar tumpukan serbuk namun sia-sia. Tapi anak ini cuma seorang diri saja, dan berhasil menemukan arloji itu.
"Bagaimana caranya engkau mencari arloji ini?", tanya si tukang kayu.
"Saya hanya duduk secara tenang di lantai.
Dalam keheningan itu saya bisa mendengar bunyi 'tik-tak, tik-tak'".
Dengan itu saya tahu di mana arloji itu berada", jawab anak itu.
Keheningan adalah pekerjaan rumah yang paling sulit diselesaikan selama hidup. Sering secara tidak sadar kita terjerumus dan "heboh " dalam seribu satu macam 'kegaduhan'....di sekitar kita.

Rabu, 30 Januari 2008

Selembar Bulu Mata


Diceritakan di hari pembalasan kelak, ada seorang hamba Allah sedang diadili. Ia dituduh bersalah, menyia-nyiakan umurnya di dunia untukberbuat maksiat. Tetapi dia berkeras membantah. "Tidak. Demi langitdan bumi sungguh ia tidak benar. Saya tidak melakukan semua itu". "Tetapi saksi-saksi mengatakan engkau betul-betul telah menjerumuskan dirimu kelembah dosa", jawab Malaikat.

Orang itu menoleh ke kiri dan ke kanan, lalu ke segenap penjuru. Tetapi anehnya ia tidak menjumpai seorang saksi pun yang sedang berdiri.

Di situ hanya ada dia sendirian. Maka dia pun menyanggah, "Manakah saksi-saksi yang kau maksudkan?
Di sini tidak ada sesiapa pun kecuali aku suaramu. Inilah saksi-saksi itu," ujar Malaikat

Tiba-tiba, mata berbicara, "Saya yang memandang." Disusuli oleh telinga, "Saya yang mendengar." Hidung pun tidak ketinggalan," Saya yang mencium." Bibir mengaku, "Saya yang merayu." Lidah menambah, "Saya yang menghisap." Tangan meneruskan, "Saya yang meraba dan meramas." Kaki menyusul, "Saya yang di pakai lari tidak ketahuan."

Nah.. kalau kubiarkan, seluruh anggota tubuhmu akan memberikan kesaksian tentang perbuatan aibmu itu", ucap malaikat. Ia putus asa dan amat berduka kerana sebentar lagi bakal dihukum kedalam neraka jahanam.

Tatkala itu, sekonyong-konyong terdengar suara yang amat lembut dari selembar bulu matanya. "Saya pun ingin juga mengangkat sumpah sebagai saksi.

"Silakan..", kata malaikat.

"Terus terang saya katakan,menjelang ajalnya, pada suatu tengah malam yang sunyi... aku pernah dibasahi dengan air matanya ketika dia sedang menangis menyesali perbuatan buruknya.

Bukankah nabinya pernah berjanji.... bahawa apabila ada seorang hamba bertaubat, walaupun selembar bulu matanya sahaja yang dibasahi air mata, diharamkan baginya api neraka? Maka saya selembar bulu matanya berani tampil sebagai saksi bahawa dia telah melakukan taubat sampai membasahi saya dengan air mata penyesalan.

Dengan kesaksian selembar bulu mata itu, orang tersebut telah terlepas dari siksaan azab api neraka dan dihantar ke syurga.

Sehingga terdengar suara bergaung kepada para penghuni syurga, "Lihatlah hamba Tuhan ini telah masuk ke syurga karena pertolongan selembar bulu mata."

Firman Allah SWT

"Demi masa, sesungguhnya manusia itu benar-benar berada dalam kerugian, kecuali orang-orang yang beriman dan beramal soleh, saling ingat mengingati supaya mentaati kebenaran dan mengingati pada kesabaran." Surah Al-Asr.


Kapur dan Penghapus


Pada suatu pagi, seorang guru menunjukkan beberapa permainan kepada murid-muridnya. Sambil memegang sebatang kapur dan penghapus beliau memulai permainan dengan berkata, “Saya, ada satu permainan … caranya begini, ditangan kanan saya ada kapur, di tangan kiri ada penghapus.

Jika saya angkat kapur,maka sebutlah “kapur” dan jika saya angkat penghapus katakanlah “penghapus”.

Murid-muridnya mengikut seperti yang diarahkan oleh guru tersebut. Guru tersebut mengangkat tangan kanan dan kiri beberapa kali, semakin lama semakin cepat.Kemudian guru tersebut berkata pula, “Baik, sekarang perhatikan. Jika saya angkat kapur, maka katalah pula “penghapus”, jika saya angkat penghapus , maka katakanlah “kapur”. Pada awalnya murid-murid agak kikuk dan sukar menyebutnya.

Namun setelah beberapa lama, mereka menjadi biasa dan tidak lagi kikuk.Guru tersebut tersenyum kepada murid-muridnya. “Anak-anak, beginilah yang akan terjadi kepada umat Islam.

Pada mulanya yang hak itu hak dan yang bathil itu bathil.
Kita semua dapat membedakan dengan mudah. Namun, setelah musuh-musuh kita menyodorkan kepada kita dengan berbagai cara dan keadaan supaya kita menukarkan yang hak menjadi bathil, dan sebaliknya, mula-mula mungkin agak sukar bagi kita menerimanya,tetapi apabila terus disosialisasikan dengan cara-cara yang halus oleh mereka,kita akan dapat mengikutinya dengan mudah.

Musuh-musuh kita tidak pernah berhenti menukar nilai dan etika yang digariskan oleh Islam, keluar bersamaan dan pegaulan bebas tidak lagi menjadi sesuatu yang ganjil, pakaian seksi menjadi suatu yang lumrah, miras, narkoba, seks tanpa nikah menjadi kebiasaan, materialistik kini menjadi satu gaya hidup dan berbagai-bagai lagi cara yang telah dibelokkan dari cara hidup Islam.

Semuanya sudah diputarbalikkan. Tanpa disadari, kita akan menerimanya walaupun hal tersebut bertentangan dengan Islam”.

Baik, ini ada permainan yang berikutnya . Ini adalah Al-Quran , akan diletakkannya di atas meja yang kamu lihat berada di tengah-tengah karpet.

Sekarang bagaimana caranya kamu mengambil Al-Quran tersebut tanpa menginjak karpet tersebut ?”

Murid-muridnya pun berfikir. Ada yang mencoba dengan tongkat dan sebagainya.Akhirnya guru menunjukkan cara yang paling berkesan, karpet digulungperlahan-lahan dan mengambil Al-Quran apabila meja tersebut telah sampai dekat kepadanya.

“Murid-murid sekalian. Ingatlah! Musuh-musuh Islam tidak akan menginjak - nginjak (menjatuhkan) agama kita secara terang-terangan karena tentu kita tidak akan menerimanya , karena tiada siapa pun yang akan rela kalau Islam dihina dan dicerca.

Tetapi mereka akan ‘menggulung’ kita secara perlahan-lahan tanpa kita sadari."

Jika kita ingin merobohkan sesebuah rumah, tentu sukar kalau dimulai langsung dengan pondasinya dahulu.

Cara yang mudah dengan membawa keluar perabot dan barang perhiasan rumah tersebut satu persatu.

Dikeluarkankursi kemudian almari dan seterusnya perabotnya yang lain, barulah rumah tersebut mudah dirobohkan.

Begitulah musuh-musuh Islam menghancurkan kita. Mereka tidak akan menyerang secara terang-terangan, tetapi ia akan berusaha dengan perlahan-lahan melenakan kita.

Mereka akan mula mengubah kita dari cara berpakaian, pergaulan, hiburan, cara berfikir dan sebagainya.

Lama kelamaan akhirnya kita akan menjadi seorang yang rusak akidah ( pondasi) dan mengikuti cara hidup mereka.

Semua ini adalah fenomena Ghazwul Fikri (Perang Pemikiran) yang dijalankan oleh musuh kita …. Yahudi dan Kaum Kafir.”


Selasa, 29 Januari 2008

Berita Kegiatan PWS


Berita terbaru tentang kegiatan Paguyuban Wargi Sunda ( PWS ) Medan , adalah digelarnya rapat pengurus pada tanggal 27 anuari 2008 lalu.

Penulis kebetulan tidak dapat hadir karena sedang dinas ke Kantor Pusat Jakarta sampai saat ini , untuk itu mohon maaf sebesar - besarnya.

Ada beberapa point yang ditekankan oleh Kang Dani Kustoni ( Ketua Umum PWS ) sesuai dengan hasil pertemuan tersebut diantaranya adalah :

1. Masing - masing Ka.Koordinator Bidang untuk membuat Program serta Jadwal Kegiatannya selama setahun atau selama masa kepengurusan yang berlaku.

2. Segera direalisasikan pembuatan kartu anggota PWS, sekaligus sebagai kartu Asuransi Syari`ah Mubarokah. Kepada anggota dikenakan biaya Rp 10.000,- sudah termasuk premi asuransi selama setahun.
Kepada anggota yang belum daftar ada baiknya segera melakukan pendaftaran , sementara mekanismenya akan diinformasikan kemudian.

3. Dalam waktu dekat akan melakukan silaturahim keberbagai instansi pemerintah setempat serta organisasi lainnya. Untuk inipun jadwalnya akan diinformasikan menyusul.

4. Untuk rencana jangka panjang, sedang disiapkan rencana pembangunan gedung sekretariat PWS.

Demikian informasi " Breaking News " hasil kegiatan meeting PWS beberapa waktu yang lalu.

Info dari Kang Asep Yudi via email , tanggal 29 Januari 2009.
Untuk keterangan lebih lanjut atau hal yang kurang jelas agar menghubungi HP Pengurus / Ka Kordinator atau email via alamat email yang tertera pada web. PWS


Djodi
Jakarta

Belajar dari Sang Surya


Di sebuah kota tinggallah dua orang bijak yang sudah hidup bersama selama 30 tahun. Selama itu mereka belum pernah sekalipun bertengkar. Suatu hari seorang dari mereka berkata, ''Tidakkah kau berpikir bahwa inilah saatnya kita bertengkar, paling tidak sekali saja?''

Kawannya menyahut, ''Bagus kalau begitu! Mari kita mulai. Apa yang harus kita pertengkarkan?'' Orang bijak pertama menjawab, ''Bagaimana kalau sepotong roti ini?''

''Baiklah, marilah kita bertengkar karena roti ini. Tapi, bagaimana kita melakukannya?'' tanya orang bijak kedua. Orang bijak pertama lalu berkata,''Roti ini punyaku. Ini milikku semua.'' Orang bijak kedua menjawab,''Kalau begitu, ambil saja.''

Para pembaca yang budiman, alangkah damainya dunia ini kalau kita semua berperilaku seperti dua orang bijak tersebut. Coba Anda renungkan,bukankah pertengkaran, perselisihan, dan peperangan yang terjadi di dunia ini bersumber dari keinginan kita untuk meminta sesuatu dari orang lain?Kita suka meminta, tapi sayangnya kita tak suka memberi.

Di rumah kita meminta perhatian pasangan kita, meminta anak-anak memahami kita, meminta pembantu melayani kita. Di tempat kerja, kita meminta bantuan bawahan, meminta pengertian rekan sejawat, dan meminta gaji yang tinggi pada atasan. Di masyarakat, mereka yang mengaku sebagai pemimpin selalu meminta pengertian dan kesabaran masyarakat, meminta masyarakat hidup sederhana dan mengencangkan ikat pinggang.

Bahasa kita sehari-hari adalah ''bahasa'' meminta. Mengapa kita suka meminta tetapi sulit memberi?

Ada logika yang sepintas lalu masuk akal.Logika tersebut mengatakan, ''Dengan meminta milik Anda akan bertambah, sebaliknya dengan memberi milik Anda akan berkurang.''
Pikiran semacam ini menimbulkan ketamakan dan perasaan takut untuk berbagi.

Padahal hukum alam menyatakan yang sebaliknya. Justru dengan banyak memberi, kita akan banyak pula menerima. Coba perhatikan orang yang disenangi dalam pergaulan. Merekalah orang yang suka memberi. Sebaliknyaorang-orang yang dibenci adalah orang yang pelit dan tak pernah memberi.

Keinginan untuk memberi tak ada kaitannya dengan banyaknya harta yang kita miliki. Ada orang yang kaya raya tapi sulit sekali memberi. Mereka selalu mengatakan, ''Kalau banyak memberi, kapan saya bisa kaya seperti ini?''

Mereka tak mau memberi karena takut miskin. Seolah-olah dengan memberi mereka akan terkuras habis. Mereka sesungguhnya orang yang benar-benar miskin. Karena bukankah ketakutan akan kemiskinan merupakan kemiskinan itu sendiri ?

Sebaliknya ada orang yang sederhana tetapi senantiasa mau berbagi dengan orang lain. Mereka inilah orang-orang yang kaya. Yang menjadikan kita kayas ebenarnya bukanlah seberapa banyak yang kita miliki, tetapi seberapa banyak yang kita berikan kepada orang lain.

Sumber kekayaan yang sejati sebenarnya terletak di dalam diri kita sendiri. Sayangnya, banyak orang tak sadar. Mereka sibuk mengumpulkan permata dan berlian, lupa bahwa permata yang ''asli'' sebenarnya ada didalam diri kita sendiri.

Namun, hal itu tak terjadi begitu saja. Ibarat menggali permata yang ada di dalam bumi, Anda juga harus melakukan penggalian ke dalam diri kita.Nah, begitu Anda melakukan perjalanan ke dalam, Anda akan mulai merasakan efeknya.

Mula-mula, beberapa masalah fisik yang berlarut-larut akan terhapuskan,kemudian masalah-masalah emosi yang pelik akan terselesaikan. Teruskan menggali, Anda akan merasakan hidup yang bermanfaat, dan akhirnya akan timbul suatu kesadaran bahwa kita semua adalah satu dan tak bisa dipisah-pisahkan.

Untuk bisa menggali, Anda perlu menemukan kuncinya. Tanpa kunci ini perjalanan Anda akan sia-sia belaka. Anda ingin tahu kuncinya?

Jawabnya adalah: dengan memberi kepada orang lain !

Jangan salah, memberi tak selalu harus berkaitan dengan materi dan uang.Kahlil Gibran mengatakan, ''Bila engkau memberi dari hartamu, tiada banyaklah pemberian itu. Bila engkau memberi dari dirimu itulah pemberian yang penuh arti.

'' Ada banyak sekali kesempatan bagi kita untuk memberi. Anda bisa memberikan perhatian, pengertian, waktu, energi, pemikiran, pujian, dan ucapan terima kasih. Anda bisa memberikan jalan bagi pengendara mobil lain di jalan raya. Anda juga bisa sekedar memberikan senyuman. Hal-hal yang sederhana ini dapat berarti banyak bagi orang lain.

Orang yang enggan memberi adalah mereka yang tak pernah belajar dari kehidupan itu sendiri. Padahal esensi kehidupan adalah memberi.

Tuhan sebagai sumber kehidupan adalah Sang Maha Pemberi.
Lihatlah, betapa Tuhan telah memberikan segalanya tanpa pilih kasih, tak peduli kita baik ataupun jahat. Inilah unconditional love, sebuah cinta tanpa syarat.

Seorang ibu juga adalah pemberi yang tulus, yang telah memberikan seluruh hidupnya untuk anak-anak yang dicintainya.
Sebuah lagu menggambarkan hal ini dengan sangat indah, '

'Kasih ibu kepada beta/Tak terhingga sepanjang masa/Hanya memberi tak harap kembali/Bagai sang surya menyinari dunia.''


Senin, 28 Januari 2008

Sebab Utama Lelaki Ditarik Ke Neraka Oleh Wanita


Golongan Lelaki yg Akan Ditarik masuk Ke dalam Neraka.

Di akhirat nanti ada 4 golongan lelaki yg akan ditarik masuk ke neraka oleh wanita.Lelaki itu adalah mereka yg tidak memberikan hak kpd wanita dan tidak menjaga amanah itu.Mereka ialah:

1. Ayahnya:
Apabila seseorang yg bergelar ayah tidak mempedulikan anak2 perempuannya didunia. Dia tidak memberikan segala keperluan agama seperti mengajar solat, mengaji dan sebagainya Dia membiarkan anak2 perempuannya tidak menutup aurat. Tidak cukup kalau dgn hanya memberi kemewahan dunia sahaja. Maka dia akan ditarik ke neraka oleh anak perempuannya.

Wahai lelaki yg bergelar ayah, bagaimanakah hal keadaan anak perempuanmu sekarang?. Adakah kau mengajarnya bersolat & saum?..menutup aurat?.. pengetahuan agama?.. Jika tidak cukup salah satunya, maka bersedialah utk menjadi bahan bakar neraka jahannam.

2. Suaminya:
Apabila sang suami tidak mempedulikan tindak tanduk isterinya. Bergaul! bebas , memperhiaskan diri bukan utk suami tapi utk pandangan kaum lelaki yg bukan mahram. Apabila suami mendiam diri walaupun seorang yg alim dimana solatnya tidak pernah bertangguh,saumnya tidak tinggal, maka dia akan turut ditarik oleh isterinya bersama-sama ke dlm neraka.

Wahai lelaki yg bergelar suami,bagaimanakah hal keadaan isteri tercintamu sekarang?. Dimanakah dia? Bagaimana akhlaknya? Jika tidak kau menjaganya mengikut ketetapan syari'at, maka terimalah hakikat dimana kau akan sehidup semati bersamanya di 'taman' neraka sana.

3. Abang-abangnya :
Apabila ayahnya sudah tiada,tanggungjawab menjaga maruah wanita jatuh ke bahu abang-abangnya dan saudara lelakinya.Jikalau mereka hanya mementingkan keluarganya sahaja dan adiknya dibiar melencong dari ajaran Islam, tunggulah tarikan adiknya di akhirat kelak.

Wahai lelaki yg mempunyai adik perempuan, jgn hanya menjaga amalmu, dan jgn ingat kau terlepas... kau juga akan dipertanggungjawabkan diakhirat kelak...jika membiarkan adikmu bergelimang dgn maksiat... dan tidak menutup aurat.

4. Anak2 lelakinya:
Apabila seorang anak tidak menasihati seorang ibu perihal kelakuan yg haram disisi Islam. bila ibu membuat kemungkaran mengumpat, memfitnah, mengata dan sebagainya.. .maka anak itu akan disoal dan dipertanggungjawabkan di akhirat kelak....dan nantikan tarikan ibunya ke neraka.

Wahai anak2 lelaki.... sayangilah ibumu....nasihatilah dia jika tersalah atau terlupa.... krn ibu juga insan biasa... bisa lepas dr melakukan dosa... selamatkanlah dia dr menjadi 'kayu api' neraka....jika tidak, kau juga akan ditarik menjadi penemannya.


Lihatlah.... .betapa hebatnya tarikan wanita bukan sahaja di dunia malah diakhirat pun tarikannya begitu hebat. Maka kaum lelaki yg bergelar ayah/suami/abang atau anak harus memainkan peranan mereka.

Firman Allah S.W.T; "Hai anak Adam, peliharalah diri kamu serta ahlimu dari api neraka dimana bahan bakarnya ialah manusia, jin dan batu-batu... ."


Ada Rumus Dibalik TK Sampai S3


Perjalanan ini akan selesai di depan sirath (jembatan). Ia adalahjembatan yang membentang di atas Jahanam. Jika kita melewati sirath,kita akan menemukan pintu surga di depan kita, dan Nabi SAW akan memegang tangan kita, lalu ia akan mengajak kita memasuki istana,karena kita telah menyelesaikan tahapan penyucian sebelum tiba didepan sirath. Jika kita belum suci, kita akan jatuh ke neraka.

Inilah mungkin, ikhtiar kita sebagai jalan untuk menyucikan diri,dengan membuat rumusan-rumusan yang Insya Allah akan menghantarkankita ke dalam surga-Nya.

Rumus Hidup Bahagia Dunia dan Akhirat :
TK = Tanamkan Keimanan
SD = Shalat Didahulukan
SMP = Selalu Menjalankan Perintah-Nya
SMA = Selalu Mengingat Allah

Rumus memilih pasangan hidup dengan D3 :
Diennya
Dunianya
Dedikasinya

Pingin masuk surga dengan S1 :
SHALATLAH Insya Allah selamat

Jalani Hidup ini dengan S2:
Sabar dan Sukur

Pergaulilah orang dengan S3 :
Senyum, Salam dan Sapa

Wallahu A'lam

Sabtu, 26 Januari 2008

PUTUS ASA


Pada suatu saat, Iblis mengiklankan bahwa ia akan mengobral perkakas-perkakas kerjanya. Pada hari H, seluruh perkakasnya dipajang, untuk dilihat calon pembelinya, lengkap dengan harga jualnya.

Seperti kalau kita masuk ke toko Hardware, barang yang dijual sungguh menarik, dan semua barang kelihatan sangat berguna sesuai fungsinya.

Harganyapun tidak mahal.
Barang yang dijual antara lain;

Dengki, Iri, Tidak Jujur, Tidak Menghargai Orang Lain, Tak Tahu Terima Kasih, Malas, Dendam, dan lain-lainnya.

Di suatu pojok display, ada satu perkakas yang bentuknya sederhana, sudah agak aus, tetapi harganya sangat tinggi, bahkan jauh lebih tinggi dibandingkan yang lain.

Salah satu calon pembeli bertanya, "Ini alat apa namanya?"
Iblis menjawab:"Itu namanya Putus Asa"
"Kenapa harganya mahal sekali, padahal sudah aus?"
"Ya, karena perkakas ini sangat mudah dipakai dan berdaya guna tinggi.
Saya bisa dengan mudah masuk ke dalam hati manusia dengan alat ini dibandingkan dengan alat lain.

Begitu saya berhasil masuk ke dalam hati manusia, saya dengan sangat mudah melakukan apa saja yang saya inginkan terhadap manusia tersebut.

Barang ini menjadi aus karena saya sering mengguna-kannya kepada hampir semua orang, karena kebanyakan manusia tidak tahu kalau PutusAsa itu milik saya".

Nah sekarang anda sudah tahu kan , hati hati atas rasa putus asa.......

Djodi

Jumat, 25 Januari 2008

Pulang


Adakah kegiatan yang lebih menyenangkan dibanding pulang?
Bel tanda berakhirnya pelajaran di sekolah adalah saat-saat yang ditunggu-tunggu, baik oleh siswa, guru, maupun petugas sekolah. Sebab setelah itu mereka akan pulang ke rumah bertemu dengan keluarga.

Pulang saat mudik lebaran juga dinantikan oleh mereka yang merantau. Jauhnya perjalanan, kemacetan lalu lintas, antrean panjang untuk memperoleh tiket justru menjadi bumbu penyedap nikmatnya pulang.Pendeknya, pulang adalah kegiatan menyenangkan yang dinanti-nantikan.
Pulang kampungpun akan menyenangkan jika kita sudah persiapkan segala perlengkapan dan bekal selama perjalanan pergi dan pulang.

Orang-orang yang menginginkan segera 'pulang' adalah mereka yang merindukan pertemuan dengan Allah SWT, Sang Pencipta, dan ingin segera berkumpul dengan para nabi, rasul, syuhada dan orang-orang shalih.

Sedang orang yang membenci 'pulang' adalah orang yang menderita penyakit hubbud-dunya, yaitu mereka yang masih mencintai dunia. Mereka menganggap dunia ini adalah segala-galanya, padahal akhirat itu lebih baik dan lebih abadi (QS Al-A'laa [87]:17).

Kemilau kenikmatan dunia inilah yang sering membuat seseorang lupa bahwa nantinya ia akan dipanggil pulang kembali kepada Sang Khalik.
Firman Allah SWT, ''Mereka hanya mengetahui yang lahir saja dari kehidupan dunia, sedang mereka tentang kehidupan akhirat adalah lalai.'' (QSAr-Rum [30]:7)

Pulang kembali kepada Sang Pencipta atau yang kita kenal dengan mati adalah keniscayaan yang akan dialami oleh siapa pun.
Orang boleh membenci kematian dan melupakannya, namun kematian tetap akan menjemputnya sebagaimana firman-Nya,

''Katakanlah sesungguhnya kematian yang engkau lari dari padanya, niscaya ia akan menemuimu. Kemudian engkau akan dikembalikan kepada Allah, yang mengetahui yang ghaib dan yang nyata. Lalu Dia akan memberitahukan kepadamu apa-apa yang telah engkau perbuat.'' (QSAl-Jumu'ah [62]: 8).

Namun kapan seseorang harus pulang kembali kepada-Nya adalah misteri yang hanya diketahui oleh Sang Pemilik Kehidupan,Allah SWT.
Manusia tidak kuasa menjadwalkan kapan seharusnya mereka pulang kembali kepada-Nya. Firman Allah SWT dalam surah Ali Imrah ayat 145, ''Sesuatu yang bernyawa tidak akan mati melainkan dengan izin Allah.''

Jika pulang kembali kepada-Nya telah menjadi keniscayaan bagi kita semua, maka yang dibutuhkan adalah bagaimana mempersiapkan diri sebaik mungkin agar 'pulang' itu menjadi sesuatu yang menyenangkan. Menyiapkan 'bekal' itulah yang harus kita lakukan sekarang.
Seperti hal nya menyenangkan jika kita pulang kampung . . . . .

Pemancing Yang Hebat


Diceritakan tentang sebuah kejadian yang dialami dua orang pemancing yang sama-sama hebat, berinisial A dan B. Kedua pemancing itu selalu mendapatkan banyak ikan. Pernah kedua pemancing tersebut didatangi oleh 10 pemancing lain ketika memancing di sebuah danau. Seperti biasa, kedua pemancing itu mendapatkan cukup banyak ikan. Sedangkan 10 pemancing lainnya hanya bisa gigit jari, karena tak satupun ikan menghampiri kail mereka.

Ke sepuluh pemancing amatir itu ingin sekali belajar cara memancing kepada kedua pemancing hebat tersebut. Tetapi keinginan mereka tidak direspon oleh pemancing berinisial A. Sebaliknya, pemancing berinisial A tersebut menunjukkan sikap kurang senang dan terganggu oleh kehadiran pemancing-pemancing amatir itu.

Tetapi pemancing berinisial B menunjukkan sikap yang berbeda. Ia bersedia menjelaskan tehnik memancing yang baik kepada ke-10 pemancing lainnya, dengan syarat masing-masing diantara mereka harus memberikan seekor ikan kepada B sebagai bonus jika masing-masing diantara mereka mendapatkan 10 ekor ikan. Tetapi jika jumlah ikan tangkapan masing-masing diantara mereka kurang dari 10, maka mereka tidak perlu memberikan apapun.

Persyaratan tersebut disetujui, dan mereka dengan cepat belajar tentang tehnik memancing kepada B. Dalam waktu dua jam, masing-masing diantara pemancing itu mendapatkan sedikitnya sebakul ikan. Otomatis si B mendapatkan banyak keuntungan. Disamping mendapatkan `bonus' ikan dari masing-masing pemancing bimbingannya, si B juga mendapatkan 10 orang teman baru. Sementara pemancing A, yang pelit membagi ilmu, tidak mendapatkan keuntungan sebesar keuntungan yang didapatkan oleh si B.

Pesan:
Kisah di atas menunjukkan bahwa ilmu pengetahuan akan jauh lebih bermanfaat bila diamalkan.

"Hanya dengan cara kita mengembangkan orang lain yang membuat kita berhasil selamanya," kata Harvey S. Fire Stone.

Karena tindakan tersebut disamping menjadikan kita lebih menguasai ilmu pengetahuan, kita juga mendapatkan keuntungan dari segi finansial, pengembangan hubungan sosial, dan lain sebagainya.

"Jika Anda membantu lebih banyak orang untuk mencapai impiannya, impian Anda akan tercapai," imbuh Zig Ziglar, seorang motivator ternama di Amerika Serikat.

Bentuk pemberian tak harus berupa uang, ilmu pengetahuan dan lain sebagainya, melainkan juga dalam bentuk kasih sayang, perhatian, loyalitas, motivasi, bimbingan dan lain sebagainya semampu yang dapat kita berikan.

"Make yourself necessary to somebody. - Jadikan dirimu berarti bagi orang lain," kata Ralph Waldo Emerson.

Kebiasaan memberi seperti itu selain memudahkan kita memperluas jalinan hubungan sosial, tetapi juga membangun optimisme karena merasa kehidupan kita lebih berarti.


ITEM ( Humor Betawi )


Suatu hari sepasang pengantin membeli kondom di sebuah warung. Di warung tersebut menjual kondom dengan jenis yg berbeda-beda di antaranya:

- Harga 10.000 kondomnya berwarna PUTIH (kualitas bagus)

- Harga 7.500 kondomnya berwarna BELANG-BELANG (kualitas lumayan)

- Harga 5.000 kondomnya berwarna HITAM (kualitas diragukan)

Berhubung pengantin ini tergolong keluarga kurang mampu akhirnya mereka memutuskan membeli kondom yg harganya5.000 (HITAM).

Suatu malam sepasang pengantin ini mencoba kondom yg dibelinya. Berhubung kondom yg mereka beli harga 5.000 (kualitas diragukan),akhirnya bocorlah tuuh kondom. Dengan kata lain gagal lah progam KB mereka.

Alhasil jadi lah si Udin .Singkat cerita Udin tumbuh besar. suatu hari saat Udin main,teman-temannya selalu mengejek dengan bilang, "Woooiii item....Udin item.....dasar item..!"

Pulang lah si Udin sambil menangis dan mengadukan kepada bapaknya,
"Pak...masa Udin di bilang item sama temen2...?"

Udin nggak terima pak"

Dengan santainya si bapak berkata "masih bagus loe di bilang item..., gue tambahin 2.500 loe jadi belang-belang...loe mau...?"


Kamis, 24 Januari 2008

Sosok Suami Teladan


Rasulullah adalah sosok suami teladan. Menginjak umur 25 tahun, Muhammad Rasulullah menikah dengan Khadijah binti Khuwailid. Sejak itu beliau mengarungi kehidupan rumah tangga yang penuh ketentraman. Rasulullah amat menghormati wanita, terlebih istrinya. Beliau bersabda, "Tidaklah orang yang memuliakan wanita kecuali orang yang mulia, tidaklah orang yang menghinakannya kecuali orang yang hina".

Menghormati istri adalah kewajiban suami. Alquran berkali-kali memerintahkan para suami agar menghormati dan berbuat baik terhadap istri. Perbuatan baik ini tidak terbatas pada berlaku sopan terhadap istri saja, tapi mencakup bersikap sabar ketika menghadapi kemarahan istri sebagai rasa sayang atas kelemahannya.

Rasulullah menyatakan: "Wanita itu diciptakan dari tulang rusuk. Bila kamu luruskan (dengan keras) berarti akan mematahkannya". Hadis tersebut menunjukkan keteladanan beliau dalam menghormati istrinya, dengan menampakkan sikap lembut, tidak mengkritik hal-hal yang tidak perlu untuk dikritik, memaafkan kesalahannya, dan memperbaikinya dengan kesabaran. Bila terpaksa harus bertindak tegas, beliau lakukan hal itu disertai dengan kelembutan dan kerelaan. Sikap tegas dan keras untuk mengobati keburukan dalam diri wanita, sedangkan kelembutan dan kasih sayang untuk mengobati kelemahan dalam dirinya.

Rasullullah SAW telah memperlihatkan teladan yang bisa diikuti oleh semua kaum lelaki dalam mengurus rumah tangganya. Beliau tidak mengandalkan istri dalam mengerjakan sesuatu. Banyak pekerjaan yang dilakukan dengan tangannya sendiri, seperti menjahit pakaian, memerah susu kambing, pergi ke pasar, dan lain-lain.

Rasulullah adalah suami yang baik. Selain memberi kasih sayang dan cinta kepada istri-istrinya, Rasulullah selalu memberikan keteladanan kepada istri-istrinya. Karena baginya, menjadi suami bukanlah sebagai pelengkap dari sebuah rumah tangga, tetapi juga sebagai pendakwah sekaligus pemimpin yang bisa membawa menuju ridha Allah.

Selain itu, Rasulullah juga sering meluangkan waktu untuk bercanda dan bersenda gurau dengan istri-istrinya. Dalam satu riwayat, beliau pernah lomba lari dengan Aisyah. Kadang beliau berpura-pura kalah, dan kadang suatu waktu beliau juga menang. Dan, beliau adalah suami yang paling lembut terhadap istri-istrinya. Sabdanya, "Mukmin yang paling sempurna adalah Mukmin yang paling baik akhlaknya dan paling lembut terhadap keluarganya". Sehingga Rasulullah sangat membenci suami yang memukul istrinya.

Sabdanya pula, "Tidakkah seseorang dari kamu merasa malu untuk memukul istrinya sebagaimana dia memukul hambanya? Di waktu pagi istrinya dipukul kemudian di waktu malam ditidurinya pula".

Berikut ini beberapa adab suami kepada istrinya :

1. Hendaklah memperbaiki perangai buruk istri dan bersabar atasnya. Sabda Nabi SAW, "Barangsiapa bersabar atas perangai buruk istrinya, ia dianugerahkan oleh Allah pahala seperti yang diberikan pada nabi Ayub dan barangsiapa bersabar atas perangai buruk suaminya niscaya ia dianuagerahi oleh Allah pahala seperti Asiah istri Fir'aun.

2. Hendaklah menegur dan marah jika ada perbuatan istri yang menyalahi syariat.

3. Janganlah menjadi budak istri. Sabda Nabi SAW, "Celakalah bagi seorang laki-laki yang menjadi hamba istrinya. Apabila seorang laki-laki menuruti hawa nafsu istrinya, jadilah dia hamba istrinya dan binasalah dia (dirinya jadi milik perempuan dan bukan sebaliknya)".

4. Cemburu secara normal.

5. Tidak membiarkan istrinya berkata-kata dengan laki-laki lain atau membiarkan laki-laki lain masuk ke rumahnya saat suami tidak ada di rumah. Namun, jangan berburuk sangka dengan melebihi batas kewajaran terhadap istrinya tanpa ada sebab atau alasan.

6. Suami hendaklah mengajarkan hal-hal yang bersifat fardhu ain kepada istrinya, termasuk hukum haid.

7. Suami hendaklah menyuruh istrinya supaya shalat. Jika istri tidak menurutinya, maka tidurlah terpisah satu hingga tiga malam, dan jika masih tak menurut maka " jewer lah " tapi jangan sampai melukainya.

8. Suami hendaklah ridha ketika istrinya meninggal, karena itu akan mempermudahnya untuk masuk surga. (Kris/berbagai sumber)


Kedamaian


Ada seorang raja yang akan memberikan hadiah pada seniman yang dapat membuat suatu lukisan terbaik tentang kedamaian.
Banyak seniman yang mencoba. Raja melihat semua lukisan itu. Tetapi hanya ada dua yang ia suka, dan ia harus memilih salah satu di antaranya.

Salah satu lukisan menggambarkan danau yang tenang. Danau itu bagaikan cermin yang sempurna bagi gunung-gunung yang menjulang tinggi disekelilingnya. Di atasnya langit biru dengan awan di sana-sini. Semua orang yang melihatnya akan berpendapat itulah lukisan yang sempurna tentang kedamaian.

Lukisan yang satu lagi menggambarkan gunung-gunung juga, tetapi tampak tegak, angkuh dan kasar. Langit hitam berawan gelap, ada halilintar di situ. Di bawah ada air terjun yang airnya bergejolak. Tampak tak ada kedamaian sama sekali.

Tetapi raja melihat di belakang air terjun ada sarang burung. Di antara riak gejolak air,duduk seekor induk burung yang sedang memberi makan pada anaknya dengan penuh kedamaian.

Lukisan yang mana yang Anda kira akan menang?

Raja ternyata memilih lukisan yang kedua.
Karena, kata raja, "damai bukan berarti tempat yang tidak ada kegaduhan,permasalahan dan kerja keras. Kedamaian berarti bila di tengah-tengah semuanya itu tetap ada ketenangan di hati Anda.
Itulah makna sejati kedamaian."


Ongkang - ongkang


Ongkang-Ongkang

nagara urang
sagala kasorang
ayeuna muriang
loba hutang
gede panjang
puguh hutang
teu dipikahayang
pejabat ancang-ancang
anggaran rancang
KKN hayang
LPJ curang
cumpon kahayang
duit meunang
raos tuang
mobil herang
dipika resep mojang
geulis lenjang
ongkang-ongkang

nagara urang
sagala kasorang
dpr tandang
ngomong capetang
lantang norowelang
nyieun undang-undang
duit meunang
raos tuang
mobil herang
meunang mojang
mani lenjang
ongkang-ongkang

nagara urang
sagala kasorang
pilkada datang
calon tandang
duitna sagudang
maen curang
silih serang
jiga perang
meunang senang
duit mulang
ongkang-ongkang

nagara urang
sagala kasorang
pulisi nilang
supir muriang
duitna beunang
setoran kurang
geus beurang
dununganna nyangangang
matak salempang
ngarasa hariwang
barudakna hanaang
tacan maradang
pulisi senang
ongkang-ongkang

nagara urang
sagala kasorang
abg midang
awakna lalenjang
papakean ngarangsang
pada mikayahang
kolot ngagarayang

nagara urang
sagala kasorang
abg midang
awakna lalenjang
papakean ngarangsang
pada mikayahang
kolot ngagarayang
wts lelang
terus ngarangsang
kana ranjang
beurang manggang
peuting ngaraliang
jiga binatang
germo senang
duit meunang
ongkang-ongkang

nagara urang
sagala kasorang
leuweung bolenang
balas ditebang
tanah gersang
hujan datang
banjir bandang
rahayat ngajengkang
jiwa ngalayang
bugang ngarambang
bieung disumbang
anu nebang
ongkang-ongkang

nagara urang
sagala kasorang
bencana daratang
gempa ngaguncang
timbul gelombang
flu burung nyerang
barudak baregang
beuteung bungkiang
kurang madang
gizi kurang
sumbangan datang
pangurus hayang
saparo beunang
ongkang-ongkang

nagara urang
sagala kasorang
warga gararang
marawa pakarang
ngalugas pedang
silih serang
nyawa ngalayang
pulisi datang
misah nu perang
provokatorna miang
ongkang-ongkang

nagara urang
sagala kasorang
ujian datang
syarat teu kapalang
5,0 gampang
mendiknas nangtang
masyarakat nentang
sakola tegang
maen curang
lulus senang
ongkang-ongkang

nagara urang
sagala kasorang
na tv tayang
artis goyang
sukuna jegang
matak ngarangsang
ulama lantang
demo nentang
artis meunang
tetep goyang
duit didulang
produser senang
ongkang-ongkang

nagara urang
sagala kasorang
narkoba dipikahayang
pada neang
pikiran ngalayang
samar kahayang
sakow nyerang
kejang-kejang
bandar datang
mawa karinjang
obat terlarang
tuluy dilelang
duit meunang
ongkang-ongkang

nagara urang
iraha kasorang?
hukum meunang
kolusi ngajengkang
nepotisme ngababatang
kajahatan jarang
koruptor ditendang
duitna mulang
lunas hutang
konglomerat nyumbang
rahayat kasumbang
bisa madang
boga sandang
sagala gampang
cumpon kahayang
bencana ilang
leuweung rindang
laut tenang
cai harerang
barrokah datang
nagara tenang
jadi nyongcolang
turis daratang
betah nganjang
mareuli barang
karajinan urang
bungah nu daragang
rahayat senang
ongkang-ongkang


From Kang Awan
urang Kuningan


Rabu, 23 Januari 2008

Jangan Terus Digenggam......


Saya pernah membaca artikel menarik tentang teknik berburu monyet di hutan-hutan Afrika, caranya begitu unik.Sebab, teknik itu memungkinkan si pemburu menangkap monyet dalam keadaan hidup-hidup tanpa cedera sedikitpun.Maklum, ordernya memang begitu.

Sebab, monyet-monyet itu akan digunakan sebagai hewan percobaan atau binatang sirkus di Amerika.Cara menangkapnya sederhana saja.Sang pemburu hanya menggunakan toples berleher panjang dan sempit. Toples itu diisi kacang yang telah diberi aroma. Tujuannya,agar mengundang monyet-monyet datang.

Setelah diisi kacang, toples-toples itu ditanam dalam tanah dengan menyisakan mulut toples dibiarkan tanpa tutup. Para pemburu melakukannya di sore hari. Besoknya, mereka tinggal meringkus monyet-monyet yang tangannya terjebak di dalam botol tak bisa dikeluarkan.

Kok, bisa?Tentu kita sudah tahu jawabnya. Monyet-monyet itu tertarik pada aroma yang keluar dari setiap toples.Mereka mengamati lalu memasukkan tangan untuk mengambil kacang-kacang yang ada di dalam. Tapi karena menggenggam kacang, monyet-monyet itu tidak bisa menarik keluar tangannya. Selama mempertahankan kacang-kacang itu, selama itu pula mereka terjebak. Toples itu terlalu berat untuk diangkat.Jadi, monyet-monyet itu tidak akan dapat pergi ke mana-mana !

Mungkin kita akan tertawa melihat tingkah bodoh monyet-monyet itu. Tapi, tanpa sadar sebenamya kita mungkin sedang menertawakan diri sendiri.

Ya, kadang kita bersikap seperti monyet-monyet itu. Kita mengenggam erat setiap permasalahan yang kita miliki layaknya monyet menggenggam kacang.

Kita sering mendendam, tak mudah memberi maaf, tak mudah melepaskan maaf..

Mulut mungkin berkata ikhlas, tapi bara amarah masih ada di dalam dada. Kita tak pernah bisa melepasnya.

Bahkan, kita bertindak begitu bodoh, membawa "toples-toples" itu ke mana pun kita pergi. Dengan beban berat itu, kita berusaha untuk terus berjalan. Tanpa sadar, kita sebenamya sedang terperangkap penyakit hati yang akut.

Teman, sebenarnya monyet-monyet itu bisa selamat jika mau membuka genggaman tangannya. Dan, kita pun akan selamat dari penyakit hati jika sebelum tidur kita mau melepas semua "rasa tidak enak" terhadap siapapun yang berinteraksi dengan kita.

Dengan begitu kita akan mendapati hari esok begitu cerah dan menghadapinya dengan senyum.
Dan, kita pun tahu surga itu hanya diperuntukkan bagi orang-orang yang hatinya betul-betul bersih...

Jadi, kenapa tetap kita genggam juga perasaan tidak enak itu?


Kiriman
Kang Agus Arya Hartono
Cinere - Jakarta


Kehidupan itu bagaikan lapisan Bawang


Menjelang istirahat suatu kursus pelatihan, sang pengajar mengajak para peserta untuk melakukan suatu permainan.

'Siapakah orang yang paling penting dalam hidup Anda?'

Pengajar meminta bantuan seorang peserta maju ke depan kelas.

"Silakan tulis 20 nama yang paling dekat dengan kehidupan Anda saat ini!"

Peserta perempuan itu pun menuliskan 20 nama di papan tulis. Ada nama tetangga, teman sekantor, saudara, orang-orang terkasih dan lainnya.

Kemudian pengajar itu menyilakan memilih, dengan mencoret satu nama yang dianggap tidak penting. Lalu siswi itu mencoret satu nama, tetangganya. Selanjutnya pengajar itu menyilakan lagi siswinya mencoret satu nama yang tersisa, dan siswi itu pun melakukannya, sekarang ia mencoret nama teman sekantornya. Begitu seterusnya. Sampai pada akhirnya di papan tulis hanya tersisa 3 nama.

Nama orang tuanya, nama anak serta nama suaminya.

Di dalam kelas tiba-tiba terasa begitu sunyi. Semua peserta pelatihan mengalihkan pandangan ke pengajar. Menebak-nebak apa yang selanjutnya akan dikatakan oleh pengajar itu. Ataukah, selesai sudah tak ada lagi yang harus di pilih.

Namun dikeheningan kelas sang pengajar berkata : "Coret satu lagi!" Dengan perlahan dan agak ragu siswi itu mengambil spidol dan mencoret satu nama. Nama orang tuanya.

"Silakan coret satu lagi!" Tampak siswi itu larut dalam permainan ini. Ia gelisah. Ia mengangkat spidolnya tinggi-tinggi dan mencoret nama yang teratas dia tulis sebelumnya. Nama anaknya.

Seketika itu pun pecah isak tangis di kelas. Setelah suasana sedikit tenang, pengajar itu lalu bertanya : "Orang terkasih Anda bukan orang tua dan anak Anda?

" Orang tua yang melahirkan dan membesarkan Anda. Anda yang melahirkan anak. Sedang suami bisa dicari lagi. Mengapa Anda memilih sosok suami sebagai orang yang paling penting dan sulit dipisahkan?"

Semua mata tertuju pada siswi yang masih berada di depan kelas. Menunggu apa yang hendak dikatakannya.

"Waktu akan berlalu, orang tua akan pergi meninggalkan saya. Anak pun demikian. Jika ia telah dewasa dan menikah, ia akan meninggalkan saya juga. Yang benar-benar bisa menemani saya dalam hidup ini hanyalah suami saya."

Renungan :
Kehidupan itu bagaikan lapisan bawang . Ketika di kupas selapis demi selapis, akan habis. Dan adakalanya kita akan mengalaminya juga.
Djodi

Selasa, 22 Januari 2008

Benda Yang Tidak Kita Bawa Ke Dunia Ini


" Ketika lahir, kita tidak membawa apapun ke dunia ini; dan ketika meninggal pun, kita tidak bisa membawa apapun pergi. "

Arti dan makna kata - kata bijak ini ingin menasihati, menyadarkan kita agar tidak hanya fokus kepada uang dan kekayaan semata, apalagi menganggapnya sebagai segala-galanya. Dengan demikian ketika kita kehilangan uang, harta benda, tidak akan terkungkung dalam kesedihan dan penderitaan. Karena ketika lahir, kita tidak membawanya ke dunia ini, maka apa pun yang bisa kita capai dan peroleh pada waktu yang lalu, pasti bisa didapatkan kembali pada saat ini maupun pada masa-masa yang akan datang.

Kita mesti menyadari masih ada kekayaan lain yang lebih berharga, lebih bernilai dan lebih permanen yang justru bisa digunakan untuk mencari uang itu sendiri, seperti amal ibadah , kesehatan, keahlian, dan semangat.

Cerita:

Alkisah seorang pria setengah baya yang mengalami stress berat dan hampir bunuh diri karena bisnisnya gagal dan semua tabungannya ludes.
Lalu, ia dibawa ke ahli psikolog.

Dengan mulut komat-kamit, ia berkata, "Saya telah habis...... saya telah habis.... dan habislah saya........."
Seperti orang yang bengong, kehilangan akal, namun ia masih sempat mengeluh.
"Semua yang saya rintis dari awal, lenyap seketika. Uang bermiliar-miliar yang saya kumpulkan menguap bagaikan gas. Tidak ada artinya hidup ini lagi ..... saya benar-benar sudah habis ...benar-benar habis.... dan habislah saya."

Setelah itu, ia tertunduk lesu. Air matanya seakan-akan tak tertahankan dan mulai membasahi kedua pipinya. Dari raut mukanya terlihat kesedihan yang amat mendalam.

Lalu dengan tenang, sang psikolog yang dari tadi sengaja memberikan kesempatan kepada pria itu untuk mengeluarkan segala unek-uneknya, lalu bertanya, "Apakah kamu masih bisa melihat?"

"Bisa."
"Apakah tangan dan kaki kamu masih bisa digerakkan?"
"Bisa."
"Apakah otak kamu masih bisa berpikir?"
"Bisa."
"Kalau begitu, kamu belum habis, masih tersisa begitu banyak aset-aset produktif."

Lalu ia bertanya kepada pemuda yang mulai menyadari kekeliruannya itu, "Ketika kamu dilahirkan, apakah sudah mempunyai uang?"
"Tidak"
"Apakah kamu akan membawa uang ini ke liang kubur?"
"Tidak"
"Jadi tidak ada yang habis......", lanjut Psikolog tersebut menyakinkan.

Oleh sebab itu jangalah terlalu bersedih bila gagal atau kehilangan jabatan, posisi, uang atau harta benda.Berjuang kembali dengan semangat dan keyakinan seperti dulu!
"Kesuksesan pasti bisa diraih kembali"

Salam sukses untuk Anda
Kang Leman

Nu taat, Nu sesat, Nu sakarat, Nu dihormat-hormat


Nu taat

Umat taat
Imanna kuat
Tumut nasehat
Cekel amanat
Tara khianat
Yakinkeun syhadat
Nanjeurkeun sholat
Puasa tamat
Mere zakat
Ka haji mangkat
Pamadegan tepat
Awak sehat
Bathin wal afiat
Elmuna manfaat
Boga bakat
Gawe giat
Pagaweanna maslahat
Rezeki ningkat
Tutulung rikat
Ka sasama hormat
Tara ngumpat
Tara maksiat
Alam dirawat
Masyarakat kabengbat
Luhur martabat
Loba sobat
Mindeng tirakat
Salawasna tobat
Meunang rahmat
Dunya nikmat
Sugema akherat



Nu sesat

Teu taat
Imanna gawat
Ngawada nasehat
Ingkar amanat
Mindeng khianat
Batur diumpat
Tutulung liat
Pagaweana mudarat
Hese nyobat
Handap martabat
Hirup sesat
Resep maksiat
Tacan tobat
Nyawa paragat
Paeh kawalat
Sangsara di akherat



Nu sakarat

Rahayat malarat
Gering ngajejepat
Nyadang panyawat
Teu diobat
Hayang dirawat
Di rumah sakit pusat
Disentak perawat
Teu ditebus obat
Tambah gawat
Antukna sakarat



Nu dihormat-hormat

Saurang pejabat
Nolak nasehat
Khianat amanat
Nipu rahayat
Lobakeun sobat
Ngingu advokat
Miara jimat
Nyieun siasat
Naek pangkat
Pada ngahormat
Fasilitas nikmat
Anggaran diembat
Subsidi disumbat
Sumbangan disunat
Resep maksiat
Pinter bangsat!
Rahayat malarat
Rahayat ngadat
Pada ngahujat
Mahasiswa nguliat
Daremo disikat
Eling pejabat!
Jabatan amanat
Apes dipecat
Tacan tobat
Kaburu wafat
Bising kawalat
Jaga di akherat


Kang Awan
www.awan965.wordpress.com


Senin, 21 Januari 2008

JUJUR dan BERANI


Seorang raja yang memasuki usia senja ingin mencari penggantinya.Berbeda dengan kebiasaan, ia tak menunjuk anak-anak maupun pembantu terdekatnya. Ia justru memanggil para pemuda di negeri itu dan berpidato di hadapan mereka. "Aku akan mengadakan sayembara. Kalian semua akan mendapatkan sebuah biji. Tanamlah biji ini, rawatlah, dan kembalilah setahun lagi dengan tanaman kalian masing-masing. Bagi yang memiliki tanaman terbaik akan langsung kutunjuk menjadi raja menggantikanku!"


Seorang pemuda bernama Badrun terlihat amat antusias. Ia menanam biji itu, dan menyiraminya tiap hari. Tapi sampai sebulan berlalu belum tumbuh apa-apa. Setelah 6 bulan, para pemuda mulai membicarakan tanaman mereka yang tumbuh tinggi, namun pot Badrun masih kosong. Badrun tak mengatakan apapun pada teman-temannya. Ia tetap menunggu bijinya tumbuh.

Setahun berlalu. Semua pemuda membawa tanamannya kepada raja. Semula Badrun enggan, namun ibunya mendorongnya pergi dan berbicara apa adanya.Raja menyambut para pemuda seraya memuji tanaman yang mereka bawa.

"Kerja kalian luar biasa. Tanaman kalian bukan main indahnya. Aku akan menunjuk seorang dari kalian menjadi raja yang baru!"

Tiba-tiba raja yang melihat Badrun berdiri di belakang memanggilnya.Badrun panik, "Jangan-jangan aku akan dibunuh," pikirnya. Suasana kontan ricuh dengan ejekan dan cemoohan hadirin menyaksikan potnya yang kosong.

"Diam semuanya!" teriak raja. Ia menoleh pada Badrun, kemudian mengumumkan,
"Inilah raja kalian yang baru!" Semua terkejut.

Bagaimana mungkin orang yang gagal yang menjadi raja?

Raja melanjutkan, "Setahun yang lalu, aku memberi kalian sebuah biji untuk ditanam. Tapi yang kuberikan adalah biji yang sudah dimasak dan tak dapat tumbuh. Kalian semua telah menggantinya dengan biji yang lain.

Hanya Badrun yang memiliki KEJUJURAN dan KEBERANIAN untuk membawa pot dengan biji yang kuberikan. Karena itu dialah yang kuangkat menggantikanku!

Ada 2 kata penting yang dapat diambil dari cerita di atas.

Pertama,kejujuran :
Inilah dasar perilaku seseorang. Di jaman Nabi, ada seorang yang bertobat dan ingin menata dirinya.
Tips nabi sederhana saja:"Jangan Bohong!" Orang ini senang karena Nabi tak melarang hal-hal yang lain. "Kalau cuma jangan bohong sih mudah," pikirnya. Maka ia pun melakukan apa yang biasa dilakukannya.

Ia mau mencuri, tapi berpikir, "Bagaimana kalau tetanggaku menanyakan asal-usul hartaku ini?" Iapun membatalkan niatnya. Ia ingin berselingkuh, tapi berpikir, "Bagaimana kalau nanti keluargaku menanyakan kemana aku pergi?" Lagi-lagi ia mengurungkan niatnya.Begitulah seterusnya. Setiap ingin melakukan maksiat ia kontan membatalkannya.

Jadi kejujuran akan membawa perubahan mendasar pada diri seseorang.Tapi tanpa keberanian, kejujuran takkan membawa perubahan bagi orang banyak. Kejujuran hanya menghasilkan pengikut (follower) bukan pemimpin.

Kedua Keberanian :

Untuk bisa merubah masyarakat dibutuhkan keberanian.Masalahnya, dari manakah datangnya keberanian?

Keberanian datang kalau kita mampu menaklukkan rasa takut. Rasa takut inilah sumber segala macam kejahatan di dunia ini. Contohnya, perasaan marah. Sebenarnya,hanya jika Anda merasa takutlah Anda akan marah. Coba renungkan kapan terakhir kali Anda marah. Teruskan renungan Anda. Telusurilah rasa takut yang tersembunyi di balik kemarahan Anda. Apa yang Anda takutkan hilang dan direnggut dari diri Anda? Ketakutan itulah yang membuat Anda marah.

Rasa takut yang ada menunjukkan bahwa kita belum mandiri. Kebahagiaan dan rasa aman kita masih bersumber pada sesuatu di luar diri kita!




Minggu, 20 Januari 2008

Kedondong


TEMAN Tapi Mesra yang dinyanyikan Ratu memang enak. Iramanya renyah,syairnya manis. Itu kata anak muda gaul. Namun ada yangbilang, ''teman tapi mesra'' merupakan kata lain dari selingkuhan.Versinya saja yang lebih halus, manis, dan gaul. Penuh harapan.

Bayangkan, bisa mendampingi ke mana pun, dan jadi tempat ''curhat''.Bahwa kemudian berujung sakit hati atau timbul rasa bersalah yangbesar, itu risiko. Walaupun tak dinafikan banyak pria yang berpikirbahwa perempuan itu tidak lebih dari sepetak sawah penyemai bibit.

''Teman tapi mesra'' itu pula yang diceritakan Ustad Indra Kuwadi(Habib Qowi). Pria yang buta ini menuturkan mengenai seorang wanitamuda cantik yang sering ke paranormal, tapi hatinya tak pernah puas.Dia justru kecewa karena duitnya diporotin. Dibohongin doang oleh dukun.

Maka, begitu bertemu Qowi, sikap sinisnya muncul. Ia ingin mengujisang ustad untuk ''dibacain'' tentang dirinya. Jika tepat, uangnya Rp2 juta silakan diambil. Merasa ditantang, Qowi pun menyanggupi danminta petunjuk Allah untuk menyingkap rahasia si wanita tersebut.

Tak lupa, sebelum menebak, Qowi minta maaf. ''Ibu memakai BH warna hitam, kan? Dan, maaf, di bawah payudara Ibu ada tahi lalatnya?''Perempuan itu mengangguk. ''Ibu punya dua anak, yang sulung dua tahun dan satunya lagi bayi,'' ia melanjutkan. Ketepatan tersebut membuatwajahnya memerah.

Terlebih saat Qowi bilang, ''Kulit Ibu halus, bersih..., tapi kayak buah kedondong.'' Tahu kedondong? Dari luar tampak halus, tapi dagingnya tumpang tindih dengan bijinya yang semrawut. ''Itulah gambarannya,'' kata Qowi, yang belum lama muncul di Antv pada acara pengobatan alternatif.

Wanita karier itu kontan pucat saat ditebak, ''Ibu berselingkuh dengan bos dan pernah melakukannya di kantor.'' Supaya ucapan itu tidak menjadi fitnah, Qowi minta agar sisa-sisa sperma pria itudiperiksakan. Kontan dia menangis: ''Ampun, ampun, Habib. Saya tobat.''

''Minta ampunlah kepada Allah,'' kata Qowi. Selain itu, Qowi menyuruh wanita itu berterus terang kepada suaminya. Apa pun yang terjadi.Kapan melakukan pengakuan dosa itu? ''Terserah, setelah kamu merasa siap,'' katanya. Apa pun risikonya.

Sebab memang itulah buah ''teman tapi mesra''. ''Apakah kamu nanti diterima sebagai istri atau diceraikan, itu sudah takdir Ilahi,''kata Qowi. Buat apa punya harta setumpuk dari hasil menggadaikan ''sawah'' pada orang yang tak berhak?

Empat wartawan yang menyaksikan testimoni tersebut kontan terbengong-bengong. Seolah tak percaya. Dan, agar wanita itu tidak wirang (malu) kasusnya terekspose di koran, mereka diberi imbalan uang tutup mulutmasing-masing sebesar Rp 200.000.

Sebenarnya Qowi tidak ingin mempermalukan orang lain, apalagi didepan umum. Namun, karena merasa ditantang --bernada mencemoohkan pula-- dan ingin menyadarkan orang lain dari lumpur dosa, ia pun terpaksa mengungkapkan aib orang.

Qowi bisa ''membaca'' dan menyembuhkan orang berkat doa-doa,keikhlasan, dan karena Allah. Termasuk ikhlas terhadap musibah pada matanya dua tahun lalu. Ceritanya, waktu itu, dia hanya tergores kuku orang dekatnya. Mata kiri dia merah. Lalu dibawa ke rumah sakit besar di Jakarta.

Di rumah sakit itu, Qowi ditelantarkan hingga berjam-jam. Tak hanya itu. Dalam kondisi mata bengkak, di sekitar yang sakit malah dipencet-pencet oleh dokter yang tampak kurang ahli. Terbukti biji mata kiriQowi pecah. Sakitnya minta ampun. Bahkan saraf yang lain ikut terganggu hingga kedua mata dia buta.

Qowi tidak menuntut. ''Sudahlah, Allah memang menghendaki seperti ini, ya, saya terima,'' ujar Qowi, yang pernah berguru selama enam tahun pada seorang ulama besar di Madinah, Arab Saudi.

Justru karena buta itulah, ia makin pasrah dan lebih peka. Firasatnya jitu. ''Dulu, sebelum buta, ketepatannya 80%, kini 100%, insyaAllah,'' kata dia. Kepasrahan itu pula, antara lain, yang membuat seorang ''pasien'' klenger saat menjajal ilmu Qowi. ''Dan, khodam dia langsung hilang,'' katanya.

Jujur adalah syarat utama jika berobat. Kalau memiliki khodam, bendapusaka, serta jimat pengasihan dan kekebalan, misalnya, harap diserahkan. Juga bila Anda punya amalan. Siapa tahu amalan itu justru menyesatkan. Setelah melakukan ''ritual'' yang disyaratkan, maka akan tergambar jenis penyakit dan penyembuhannya.

Di mata Qowi, tubuh manusia itu terdiri dari ayat-ayat. Jika sakit, maka ''jalinan'' ayat-ayat itu redup. Untuk itu, perlud ibangkitkan melalui doa-doa. ''Tapi, kalau penyakitnya buta seperti saya, ya, tidak bisa. Pasrahkan saja pada Allah. Nikmati, karena sudah digariskan Tuhan,'' tuturnya.

Sesungguhnya di dalam diri manusia terkandung setumpuk ilmu. Ialah laboratorium tercanggih. Simak saja saat menghirup oksigen dan mengeluarkan racun karbondioksida. Proses itu terjadi otomatis. Tanpa oksigen, orang akan mati dalam empat menit. Tanpa minum bakal mati dalam empat hari, dan tanpa makan bisa bertahan hingga 40 hari.

Tubuh ini sendiri terdiri dari 200 tulang, jalinan 500 otot dengan milyaran serat otot dan serat saraf sepanjang belasan kilometer.Jantung berdetak rata-rata 36 juta kali setahun. Sedangkan di otak kita ada satu trilyun sel otak atau setara dengan 167 kali penduduk bumi. Dan, tiap sel itu punya kemampuan pengelolaan lebih hebat dari personal computer.

Tak terbayangkan rumitnya, kan? Namun tak sedikit di antara kita yang hanya mengeluh. Tiada hari tanpa keluhan. Tak punya rasa syukur dan rasa terima kasih atas kemurahan hati-Nya. Apalagi sampai ada yangmerelakan ''sawahnya'' jadi tempat penyemaian nafsu sesaat. Amit-amit!

Sabtu, 19 Januari 2008

Kepala Biarawati masuk Islam


Dilahirkan di Surabaya, tanggal 30 Juli 1954, dengan nama kecil Han Hoo Lie, kemudian menjadi Irena Handono. Hidup dilingkungan keluarga berada yang taat beragama Katolik di Surabaya Jawa Timur. Aktifitasnya di Gereja mendorongnya terpilih sebagai Ketua Legio Maria. Lembaga Katolik lain yang pernah digelutinya adalah Biarawati, Seminari Agung ( Institut Filsafat Teologia Katolik ) dan Universitas Katolik Atmajaya Jakarta. Ketertarikan dan keterlibatanya secara sungguh sungguh dalam dunia pemikiran khususnya perbandingan agama membuatnya dapat menerima cahaya Kebenaran Islam.

Tahun 1983 Masjid Al-Falah, Surabaya menjadi saksi sejarah. Dihadapan KH Misbach , seorang pahlawan dan Ketua MUI Jawa Timur saat itu dan di saksikan oleh seluruh Jama'ah, Irena Handono berikrar memasuki Agama Islam dengan mengucapkan dua kalimaty syahadat. Sejak saat itu semua atribut dan segala sesuatu yang berhubungan dengan agama sebelumnya ditanggalkan dan dihilangkan.

Jika sebelumnya adalah taat di atas nilai Katolik, kini taat di atas nilai Islam. Hidupnya dipersembahkan dalam jalan dakwah, mengajak umat agar bangga menjadi Muslim dengan menjalankan semua perintah dan meninggalkan larangan Allah SWT. Sempurnanya rukun Islam ditaati ketika pergi haji pada tahun 1992, kemudian menjadi pembimbing haji enam tahun kemudian.


Kesungguhanya dalam dakwah diwujudkan melalui beberapa lembaga yang bisa menyalurkan visi dan misi hidupnya, diantaranya ICMI,PITI, AL-Ma'wa (Pembina Muallaf ) Surabaya, Pengasuh Majlis Ta'lim Al-Muhtadin Jakarta,Forum Komunikasi Lembaga Pembina Muallaf ( FKLPM ), Forum Gerakan Anti Pornografi dan Pornoaksi (FORGAPP), Lembaga Advokasi Muslim (LAM),Gerakan Muslimat Indonesia (GMI) dan (MAAI) Majlis Ilmuwan Muslimah se Dunia Cabang Indonesia.

Irena Center melengkapi semua lembaga yang pernah didukungnya, secara formal di daftarkan ke Notaris Syarif Tanujaya, SH dan diproklamirkan di Jakarta pada tanggal 3 Oktober 2004. Dari lembaga ini diharapkan agar Islam bisa lebih di membumi dan menjadi rahmat bagi manusia dan seluruh alam.

Lihat aktivitasnya di :