Menu Baru Web PWS Medan

Bergabunglah dengan Paguyuban Wargi Sunda versi FaceBook , dapatkan info PWS terbaru , Jangan lupa DOWNLOAD File berbentuk Powerpoint ( pps ) dari web ini , dan semuanya tentu saja Gratis untuk anggota dan pembaca setia Web PWS - Medan , Haturnuhun
Myspace tweaks at TweakYourPage.com

Rabu, 30 April 2008

Hayam Goreng II


Jawaban Abah ku artikel hayam goreng

Sabenerna mah kulantaran cara ngitungna baé anu salah, kuduna mah kieu:

Duit anu kapaké =
Keur goréng hayam : 25.000/3 saurang
Keur si mba : 2.000/3 saurang
Jadi : 25.000/3 + 2.000/3 = 27.000 / 3 = 9.000 saurang
Atawa : 9.000 x 3 = 27.000 tiluan
Sésa duit : 30.000 – 27.000 = 3.000 tiluan
Atawa 3.000 / 3 = 1.000 saurang, nu ayeuna aya di saku masing-masing.

Abah Tea


METIK SENDIRI.

Si Euis jeung babaturanana jalan jalan ka Lembang.
Maksudna hayang ka kebon strawberry metik sendiri téa.
Reg eureun di kebon strawberry, pok nanya:

Pa. Dupi di dieu tiasa metik sendiri?”
“Kantenan nyai. Mangga tiasa pisan”
“Sabaraha sakilona?”
“Mirah, mung Rp 50.000,-“
“Ah naha awis pisan? Manawi téh tiasa Rp 1.000,- sakilo”
“Upami palay mirah mah, tuh aya di tonggoh”
Breng maranéhanana ngajugjug anu dituduhkeun ku pangebon.

Sangeus nanjak aya kana dua kilona, teu manggihan kebon strawberry.
Tungtungna maranéhanana baralik deui ka kebon strawberry nu tadi:

“Pa, gening teu aya kebon strawberry di tonggoh mah?”
“Pependak sareng jambatan henteu?”
“Aya ari jambatan mah”
“Tah, saatosna jambatan aya kebon sanés?”
“Aya, mung sanés kebon strawberry, tapi kebon kalapa”
“Muhun, tah kalapa éta tiasa metik sendiri, mirah mung Rp 1.000,- sakilo”

Abah Téa

Selasa, 29 April 2008

Kanyahoan Aslina . . . . . . .


"Dalam situasi mendesak, genting atau dalam tekanan yang tinggi, Anda akan tahu siapa Anda sebenarnya."

Kepanikan terjadi di pesawat Cathay Pacific CX0777 penerbangan Hongkong-Jakarta yang dijadwalkan mendarat di Bandara Soekarno-Hatta pukul 13:05 WIB, tanggal 26 April 2008 lalu. Hanya beberapa menit menjelang pendaratan seorang anak laki-laki usia sekitar 6 tahun --yang entah kenapa bisa masuk ke kamar kecil sendirian, terkunci di dalam! Padahal seluruh kru dan penumpang sedang dalam persiapan pendaratan.

Penumpang telah diminta menaikkan sandaran kaki, menegakkan tempat duduk, membuka kaca jendela dan mengenakan sabuk pengaman. Dari ketinggian, landasan sudah terlihat dan pesawat perlahan turun mendekati landas pacu.

Anak laki-laki itu terus berteriak dan menggedor pintu, sementara seorang pramugari berusaha sekuat tenaga untuk membuka pintu dari luar. Tidak berhasil.

Sebaliknya si Pramugari terlihat tegang meskipun secara professional ia berusaha tetap tenang. Jari-jari kecilnya tidak terlalu kuat untuk bisa mencongkel kunci pintu dari luar. Pramugari yang lain sudah duduk di tempatnya masing-masing untuk pendaratan.

Saya berpikir, seandainya anak itu tidak berhasil dikeluarkan dari kamar kecil, sesuai prosedur keselamatan penerbangan yang saya tahu, pastilah pilot akan membatalkan pendaratan.

Tetapi sebelum semua itu terjadi, seorang bergegas pramugara datang dari arah depan. Awak pesawat lain barangkali memanggil bantuan. Dengan sebuah alat kecil, kunci berhasil dibuka.

Si anak keluar dan berlari ke arah orangtuanya, si pramugari terlihat lega, meskipun belum bisa tersenyum. Sambil mengencangkan sabuk pengaman, saya lihat si pramugari berkali-kali menarik nafas panjang sambil memenepuk-nepuk dada. Sangat lega barangkali.

Bayangkan, seandainya kejadian kecil dalam area tanggungjawabnya itu sampai menyebabkan pendaratan dibatalkan, mungkin ia akan ada proses investigasi kenapa sampai ada anak kecil masuk kamar kecil sendirian menjelang pendaratan. Diam-diam saya pun ikut lega.

Dari peristiwa kecil ini saya mempunyai catatan kecil.

Memperhatikan sikap orang-orang di sekitar tempat itu yang tidak berbuat apa-apa (selain menyalahkan orangtua si anak, barangkali), pramugari yang terlihat panik meskipun menjalankan tugasnya secara professional, awak pesawat lain yang menghadapi dilema antara datang membantu dengan prosedur yang harus ditaatinya, serta terlebih lagi orangtua si anak yang juga terlihat pucat.
Pada akhirnya saya menyimpulkan, kita semua ini manusia biasa.
Atribut, topeng-topeng yang kita kenakan akan rontok dengan sendirinya ketika sebuah peristiwa memaksa.

Betapa pun gagahnya mereka ketika masuk pesawat, pada akhirnya kegagahan itu luntur ketika sebuah peristiwa kecil tapi mendebarkan terjadi.

Bukankah siapa kita sesungguhnya akan terlihat ketika kita dihadapkan kepada situasi yang mengancam?
Kanyahoan aslina . . . . . ., kata orang Jawa Barat.

CEULEUKEUTEUK


BUKU PALAJARAN BASA INGGRIS

Aya budak nanya ka bapana:
Pa. Ari sex teh naon?”
Bapana bingung ngajawabna.
Tungtungna ngajawab ku carita anu panjang jeung lila.

Sabot bapana nyarita, hing anakna ceurik.
Bapana eureun nyarita, tuluy nanya:

Konaon jang ceurik?”
“Ujang hésé nulisna ari panjang-panjang teuing mah”
“Ari kitu?”

Si Ujang nyodorkeun buku palajaran basa Inggris ka bapana:
“Ujang kedah nulis ieu dina jilid buku: Name: Ujang, Class: 3, Sex:….”


SALAH HARTI

Si Alimih urang Betawi keur ngabantuan si Yusuf urang Sukabumi nu keur ngajeroan sumur mang Dadang di Cilandak. Si Alimih diluhur, si Yusuf dijero sumur.

Alimih : " Sup, udéh beduk tuh, apé lo kaga Jum'atan ? "
Yusuf
: " Éh heueh, sok atuh turunkeun tarajéna, kuring rék hanjat !"
Alimih
: " Apé ? Gué kagak denger, ntu sih ojék berisik banget !"
Yusuf
: " Tarajé ! "
Alimih : " Oh ya udéh kalo lo maonya gitu ".

Koloyong si Alimih ninggalkeun si Yusuf di jero sumur anu geus aya caian deui.
Kumaha kaayaan si Yusuf sanggeus si Alimih datang ti masigit bada Jum'at ?.
Mangga taroskeun wéh ka jinisna !
( Taraje dalam bahasa Betawi berarti Nanti Saja , sementara dalam bahasa sunda berarti Tangga )

LEBAR

Hiji peuting si Mulyana keur saré lelenyepan di kamar imahna. Di dapur kadéngé aya nu nagorombrang.

Mulyana : " Saha éta, ucing atawa jelema ? "
Maling
: " Aing maling, kaluar manéh ari wani mah ! "
Mulyana : " Oh jelema, sugan téh ucing, éta lebar bisi maok hulu peda luhureun hawu ! "

Abah Téa.
Kang Deddy Setiawan
Krama Yudha Tiga Berlian Motor - Jakarta

Senin, 28 April 2008

Menanam Singkong I


Dibelakang kantor…ada sepetak tanah kosong… berukuran 6 x 1 meter…

Daripada terbengkalai, kami sepakat untuk memanfaatkannya.
Bibit singkongpun dibawa dari kampung salah satu karyawan , dan tanahpun ditanamin.

Seminggu berlalu, tunas-tunas baru bermunculan.Senang rasanya melihat hadirnya tanda-tanda kehidupan.

Alam memang ajaib.
Batang kayu ditancap, muncul pohon, luarbiasa...
Jika tidak ada aral merintang, dalam tiga bulan kami akan pesta singkong…

Didalam kantor …Dengan team sales, kita sedang membahas pengembangan usaha …Maka menanam singkongpun dijadikan contoh…Supaya usaha berkembang tiga bulan kemudian, kita harus menanam sing… eh pelanggan baru.

Di Perumahan , dengan warga sekitar kita menanam interaksi menjalin komunikasi dan keharmonisan demi keamanan , kenyamanan dan kedamaian hidup secara kebersamaan.

Di Organisasi , Dengan rekan - rekan sedulur , salembur, sekampung kita sharing menanam ilmu via website , bukankah ilmu harus dibagi . . . .dan pengalaman harus di sharing , apalagi jika kita ingat kata bijak , pengalaman adalah guru yang terbaik . . . entah dari mana pengalaman itu berasal bukanlah persoalan.

Sekarang saatnya bekerja keras menggarap tanah dan menyemai benih.Jika semuanya dilakukan dengan benar, maka kita akan memanen omset , amal dan ilmu dalam hitungan waktu..

Sudahkah Anda menanam " singkong " hari ini?

Rezeki Tak Pernah Salah Alamat


Jika Anda termasuk yang sering bercukur di tukang cukur bermerk “Pangkas Rambut”, cobalah bertanya kepada si akang pemangkas rambut tersebut perihal daerah asalnya. Hampir bisa dipastikan ia berasal dari Garut, Jawa Barat.

Tanyakan juga kepada para pedagang toko kecil yang banyak berdiri di sudut jalan atau ujung gang, biasanya mereka menjual rokok, penganan kecil seperti biskuit dan permen dan juga kebutuhan rumah tangga seperti sabun dan pasta gigi. Hampir semua pemilik warung kecil itu berasal dari Kuningan, Jawa Barat.

Semua pun tahu, bahwa nyaris semua penjahit yang pernah kita temui atau bahkan menjadi langganan kita berasal dari Sumatera Barat. Seperti halnya tempat-tempat penambal ban maupun bengkel motor di pinggir jalan itu kita panggil “Ucok” karena memang kebanyakan mereka asli Sumatera Utara.

Dan kalau bicara soal kredit barang-barang kelontong, Tasikmalaya sangat lekat di telinga kita.

Begitu juga saat kita berkunjung ke Pekan Raya Jakarta saat ulang tahun kota Jakarta , jika anda suka dengan makanan " Kerak Telor " dimana sebagian besar pedagangnya adalah orang Betawi tulen.

Memang tidak semua pemangkas rambut berasal dari Garut, atau penambal ban dan penjahit pakaian berasal dari daerah tersebut di atas. Namun secara mayoritas boleh lah dianggap demikian.

Tentu sangat menarik memperhatikan fenomena ini menilik dari kenyataan bahwa rezeki memang sudah ada yang mengaturnya. Dan Allah Maha Adil membagi-bagi rezeki kepada setiap makhluk di muka bumi ini.

Hanya saja yang tak kalah pentingnya untuk dikaji yakni pernyataan bahwa memang tidak semua orang Sumatera Barat itu menjadi penjahit, seperti halnya tidak semua orang Tasikmalaya itu berprofesi sebagai tukang kredit. Meski pun seseorang lahir di Padang, besar di Padang, tetapi ia tidak pernah diajarkan atau menyentuh benda bernama mesin jahit, sampai kapan pun ia tidak akan pernah menjadi penjahit.

Sebaliknya si Ucok anak si penambal ban, lantaran sejak melek sampai larut malam yang ia perhatikan adalah bagaimana bapaknya bekerja. Mulai dari mencopot ban dari kendaraan, melepas ban dalam, menambal yang bocor hingga memasangkannya kembali. Maka tak heran jika di usia belasan pun ia sudah mahir membongkar pasang ban kendaraan.

Lebih jelasnya, setiap orang itu akan mendapatkan rezeki tergantung dari keterampilan yang dimilikinya. Orang Garut yang pandai mencukur rambut, maka ia akan membuka usaha cukur rambut.

Orang yang mendapatkan pelayanan dari keahlian si tukang cukur, akan membayar sesuai jerih payah dan keahlian tersebut.

Sama halnya dengan kita, keterampilan apa yang bisa kita “jual” agar pihak lain mau mengeluarkan sejumlah uang sesuai keahlian yang kita miliki itu. Intinya, jangan pernah berharap rezeki akan datang begitu saja tanpa ada satu usaha untuk menunjukkan satu bentuk keterampilan yang Anda miliki.

Lebih dari satu keterampilan Anda miliki, insya Allah akan lebih pula yang bisa didapat.Tidak punya keterampilan satu pun, siap-siap selalu gigit jari karena kesempatan selalu terlewat begitu saja tanpa bisa kita raih.

Misalnya begini, pernah ada seorang kawan yang bertanya perihal lowongan di tempat saya bekerja. Kemudian saya tanya, “bahasa Inggris bisa? Bisa mengoperasikan komputer?” untuk dua pertanyaan tersebut, jawabannya sama: Tidak.

Ooh, ya kalau begitu saya ajukan satu pertanyaan lagi, “Bisa mengemudi mobil?” berhubung saat itu di kantor memang sedang membutuhkan seseorang dengan keahlian tersebut. Nyatanya, ia juga menjawab “Tidak” meski dibubuhi kalimat pendukung, “tapi saya bisa belajar kok…”.

Agak sulit bagi siapa pun untuk membantu mencarikan pekerjaan buat seseorang yang tidak memiliki satu pun keterampilan. Bahkan seorang office boy (OB) sekalipun memiliki keterampilan khusus yang menjadi prasarat ia bisa diterima bekerja sebagai OB.

Rezeki tidak pernah salah alamat, itu pasti. Kalau mengibaratkannya dengan seorang tukang pos pengantar surat, ia tidak akan pernah kesulitan mengantar surat jika tertera alamat yang jelas dan lengkap. Ditambah lagi, si pemilik rumah pun semestinya menuliskan alamat rumahnya dengan jelas, seperti nomor rumah, RT/RW dan lain sebagainya, agar pas pos tak kesulitan mencocokkan alamat tertera di surat dengan alamat kita.

Jangan salahkan jika tukang pos kebingungan mencari alamat kita, karena boleh jadi kita memang tak memasang alamat jelas di depan rumah. Jadi, tunjukkan kemampuan, keterampilan, dan keahlian yang kita miliki. Agar orang lain bisa melihatnya dengan jelas dan memberikan kesempatan terbaik buat kita.

Karena rezeki memang tidak pernah salah alamat, hanya kadang kita sendiri yang tak menunjukkan alamat jelas, sehingga seringkali rezeki berlalu begitu saja

"Tulisan ini bukan untuk menyangkut masalah sara, hanya memberi gambaran saja. bila ada pihak yang tersinggung saya mohon dimaafkan - Web PWS"

Maa ashobaka min hasanatin faminallah...wamaa ashobaka min sayyiatin famin nafsi"
(segala yang baik tu dari Allah dan yang buruk untuk dari diriku)

Bonsai Dan Sequoia


Orang Jepang memelihara pohon yang lazim disebut Bonsai, pohon ini indah dan dibentuk dengan sempurna walaupun tingginya hanya dalam hitungan sentimeter.

Di California ditemukan pohon raksasa hutan yang bernama Sequoia.Salah satu pohon raksasa ini diberi nama Jenderal Sherman dengan ketinggian mencapai 90 meter seakan menembus langit dan lingkar batang hingga 26 meter.

Pohon raksasa ini begitu hebat sehingga jika ditebang akan menghasilkan kayu bangunan yang cukup untuk membuat 35 buah rumah dengan lima kamar.

Pada saat berbentuk biji Bonsai dan Jenderal Sherman berukuran sama kecil,masing2 beratnya kurang dari satu milligram. Setelah keduanya dewasa terjadi perbedaan ukuran yang luar biasa dan kelihatan seperti peristiwa yang sederhana saja, tetapi kisah dibalik perbedaan ukuran itu mengandung pelajaran dalam kehidupan manusia.

Ketika pohon Bonsai mulai menyembulkan tunasnya di muka bumi, orang Jepang mencabutnya dari tanah dan mengikat pokok akar dan sebagian cabang akarnya dengan demikian secara sengaja menghambat pertumbuhannya.

Hasilnya adalah sebatang pohon mini yang indah tetapi tetaplah mini.

Biji Jenderal Sherman jatuh ke tanah California yang subur dan mendapat gizi dari mineral, air hujan dan sinar matahari, hasilnya adalah sebuah pohon raksasa.

Baik Bonsai maupun Jenderal Sherman tidak punya pilihan dalam menentukan nasibnya.

Tidak demikian dengan anda, anda punya hak untuk menentukan nasib, anda bisa jadi besar atau jadi kecil sebagaimana yang anda kehendaki.

Anda bisa jadi Bonsai atau Jenderal Sherman. Citra diri anda dan cara anda memandang diri sendiri akan menentukan akan menjadi apa anda kelak, untuk itu anda punya pilihan.

see other article on :http://pwsmedan.blogspot.com/

Regards,
From Paguyuban Wargi Sunda Medan

Angkot


Abdi kenging iyeu carita ti Rerencangan, pangintun ti rerencangannana rerencangan. Mangga wae raosan:

Teu di Bandung teu di Tasik, teu di Garut , teu di Bogor boa ketang di Medan mah beda.... eta kalakuan kenek angkot dimana wae lamun jojorowokan nawarkeun jurusan angkotna atawa nanyakeun nu erek turun atawa eureunka panumpang sakapeungmah matak piambekkeun, pikabingungeun anukakara tapi lamun geus apal mah sok hayang seuri, geura reungeukeun :

Di Bandung :
"Gede..... Panjang..... .Gede.... .Panjang. .....!!" kade...lain keur promosi obat taeun nu ayeuna keur meuweuh atawa promosi sabangsa Mak Erot, tapi nawarkeun rute angkot jurusan Gedebage - Leuwi panjang....!

"Aceh......Merdeka. .....Aceh. ......Merdeka. ......!!" jojorowokan sataker kebek najan hareupeun tangtara atawa pulisi ogemoal nepi ka di tewek da di Bandung mah geus arapaleun lamun keneketa nawarkeun angkot jurusan Cicaheum - Kebon Kalapa ngan rute nangaliwatan Jalan Merdeka jeung Jalan Aceh.

"Binatang... ...ada turun.....? ibu......bapa. ....Binatang. .....!" tong waka ambek disebut kitu teh, si kenek nanyakeun bisi aya nu turun di Kebon binatang di Jalan Taman Sari anu kaliwatan ku angkot eta.

"Badak badak badak....... !!!" cek si kenek bari nunjukan jalma nu keur nangtung disisi jalan.
Tong waka bendu lamun disebutan badak ku eta kenek damaksadna mah: Ranca Badak - Ranca Badak (jurusan Cijerah - Sederhananu ngalangkungan Ranca Badak).

Di Tasik ,
Mah kieu jorowok na teh "sila....... sila..... hiji deui...!!" lamun seug ninggang ka jalma nu anyar ulin ka Tasik mah bakal hookeun ngadenge jorowok kenek anu ngagantung na lawang panto, rek teu kitu kumaha atuh....sakitu katingali metetna bet anu dijero oge diaradutuur ari jojorowokan sila........ sila. ..hiji deui.......? padahal manehna teh nawarkeun jurusan ka Pancasila.

Ari di Garut mah karunya ka anu ngarana DANA kade nya bisi aya barayaanu ngarana dana tong waka ambek jeung kasigeung lamun ngadenge jorowok kenek angkot "DANA EGANG....DANA EGANG....... ...."

eta tehlain moyokan dana pedah leumpangna egang tapi nawarkeun angkot jurusan Sukadana – Sukaregang

Di bogor aya deui.

Aya daerah namina Bantar Kambing, " Kambing . . .Kambing . . .Kambing " ceuk si kenek.
Saatos angkot pinuh, kenek naros ka Panumpang " Ieu Kambing sadayana ? "Muhun" jawab si penumpang ."

Panumpang heuteu ngambek disebut kitu teh, da tos biasa disebut Kambing da bade ka Bantar Kambing.

Salam
Paguyuban Wargi Sunda – Medan

http://www.pwsmedan.blogspot.com/

Jumat, 25 April 2008

Kuat Karena Didera Kesulitan


Penduduk sebuah desa baru saja selesai membangun jembatan secara swadaya. Tetapi, saat beberapa pedati bermuatan berat berjalan di atasnya, jembatan tersebut melengkung dan bergoyang-goyang. Penduduk desa sangat kecewa karena mereka merasa sudah membangun jembatan tersebut dengan benar.

Akhirnya, Kepala Desa meminta pertolongan dari seorang ahli pembuat jembatan untuk memperbaiki jembatan tersebut.
Sang ahli , si Kabayan melakukan pemeriksaan dengan cermat, dan menyanggupi untuk memperbaiki jembatan tersebut dalam waktu satu bulan.

Saat perbaikan selesai, penduduk desa berkumpul di sekitar jembatan tersebut. Kayu jembatan telah diganti, tetapi tidak ada perubahan sama sekali pada ukuran kayu dan konstruksi jembatan. Penduduk bertanya-tanya apakah yang akan terjadi jika jembatan itu diberi beban yang berat.

Ketika beberapa pedati bermuatan penuh dinaikkan ke atas jembatan tersebut, penduduk desa merasa heran karena kali ini tak nampak adanya lengkungan sama sekali.

Seorang penduduk bertanya, "Sulap macam apa yang sudah Anda lakukan Kabayan ?"

Dengan tertawa ringan, si Kabayan sang pembangun jembatan mengatakan,

"Sama sekali tidak ada sulap atau tipuan apa pun yang saya gunakan. Untuk menahan beban yang berat, jembatan ini membutuhkan beberapa batang pohon yang sangat kuat.

Batang pohon yang kalian gunakan berasal dari lembah, dan ternyata tidak mampu menahan beban berat. Saya hanya mengganti batang pohon tersebut dengan batang pohon yang berasal dari puncak gunung.

" Terpaan angin kencang yang sering melanda puncak gunung membuat pohon yang tumbuh di sana memiliki batang yang berkekuatan yang luar biasa, jauh melebihi pohon yang tumbuh di daerah lain."

Dear Friends, Akang , Teteh sadayana ,

Terpaan angin kencang dengan mudah akan dapat menumbangkan pohon-pohon yang rapuh dan berakar dangkal. Tetapi, sebaliknya terpaan angin kencang yang sama justru akan memperkuat pohon-pohon yang kokoh dan berakar dalam.

Dalam kehidupan sehari-hari 'terpaan angin kencang' berupa masalah, kegagalan, beban kehidupan, konflik, dan berbagai hal negatif lainnya dapat dengan mudah menghancurkan orang-orang rapuh yang tidak memiliki semangat juang dan menjalani hidup tanpa tujuan.

Sebaliknya, kesulitan-kesulitan yang sama justru akan dapat memperkuat orang-orang yang memiliki semangat juang tinggi, dengan tujuan hidup yang pasti, serta keteguhan hati yang kuat.

Kebanyakan orang-orang yang sukses adalah mereka yang dulunya hidup dalam himpitan kesukaran, tetapi mereka berhasil mencapai sukses karena mereka memperkuat 'akar' keteguhan hatinya, dan terus menerus membangun kemampuan untuk mengatasi kesulitan tersebut.

Mereka tidak akan pernah dapat mencapai sukses jika mereka melarikan diri dari kesukaran yang harus mereka hadapi. Kita akan kehilangan kesempatan untuk mencapai sukses jika kita selalu melarikan diri dari setiap kesulitan yang harus kita hadapi.

Jika Anda ingin mencapai sukses, tak perlu kita mengeluh, tak ada guna kita menghindar, tapi hadapi setiap 'terpaan angin kencang' dengan sikap mental positif, sebagai latihan untuk memperkuat diri dan persiapan untuk mencapai sukses..

"Jangan pernah terlintas dipikiran kita bahwa kesuksesan bisa diraih dengan bantuan tangan orang lain,walaupun itu berasal dari orang terdekat kita...Kesuksesan hanya bisa diraih dengan bantuan diri kita sendiri, Allah SWT dan doa yang tak pernah putus-putusnya.Jadi berjuanglah..."

Salam,
PWS Medan

Tahukah Anda ?



Mesin Pemotong Rumput

Jika memiliki rumah dengan taman yang ekstra luas, tentu sulit jika kita ingin merapikan rumput yang sudah panjang hanya dengan gunting rumput. Butuh waktu yang sangat lama untuk memotongnya. Bahkan, bisa jadi tangan kita pun terluka karena gunting tersebut.

Maka, demi menghemat tenaga dan waktu, Anda dapat memotongnya dengan mesin pemotong rumput. Praktis dan tak perlu tenaga ekstra. Karena itu, penggunaan mesin pemotong rumput kini sudah lazim dipakai di mana-mana.

Tapi, tahukah Anda, bahwa manfaat dan kemudahan mesin pemotong rumput ini ternyata diilhami dari mesin pemotong pakaian?

Adalah seorang insinyur, Edwin Beard Budding, yang mendapat inspirasi dari mesin potong pakaian, untuk membuat mesin pemotong rumput ini. Pada tahun 1830, pria kelahiran Stroud, Gloucestershire, Inggris ini mendapatkan ide setelah memperhatikan mesin pemotong pakaian yang berbentuk silinder di sebuah pabrik pakaian lokal.

Mesin tersebut menempel pada semacam papan untuk menghaluskan pakaian setelah ditenun. Edwin lantas berandai-andai jika konsep kerja mesin tersebut dapat diterapkan untuk memotong rumput.

Ia berencana menggunakan mesin tersebut untuk dapat ditempelkan pada roda yang berpisau. Nantinya, pisau ini akan digerakkan mesin tersebut untuk meratakan permukaan rumput.

Tidak lama setelah penemuannya, Edwin bersama insinyur lokal John Ferrabee membangun sebuah pabrik mesin pemotong rumput di Stroud.

Kini, model pertama mesin tersebut dapat Anda lihat di Museum Stroud, museum ilmiah London, dan Museum Milton Kyenes.

Jika Edwin menemukan mesin ini berkat kecermatannya melihat cara kerja suatu mesin, maka--bisa jadi--jika kita sering memperhatikan hal-hal kecil, suatu kali bisa juga menjadi alat lain yang juga bermanfaat

Anda bisa juga melihat penemuan ala Indonesia lainnya dengan klik di :

www.pwsmedan.blogspot.com kemudian klik lagi pada : Teknologi Tepat Guna pada sub judul Links Lain - Lain

Hayam Goreng


Unang, Aning, jeung Inung jarajan di HYM Fried Chicken Situ Saeur.
Hargana Rp 10.000,- potong hayam goreng.
Sanggeus meunang hayam goréng, maranéhanana rék malayar di kasir.
Masing-masing urunan Rp.10.000,- éwang, jadi total 3 x Rp 10.000,- = Rp.30.000,-,

Sanggeus mayar, si Unang ningali brosur harga pakét hémat anu ngagantung di lalangit.

"Yeuh, Aning, Inung. Mending mueli pakét hémat, Rp.25.000,- / 3 potong hayam goréng tinimbang ieu Rp.10.000,- / potong. Satuju ?"
Satuju”, jawab Aming jeung Inung.

"Mba, kami tidak jadi yang ini, tapi tukar dengan yang paket hema sajat, bisa ?"
"Oh bisa pak", sor si mba mikeun hayam anu paket hemat 3 porsi, jeung duit pulanganana 5 lembar Rp.1.000,-. an.

Kulantaran Rp.5.000,- teu bisa dibagi 3, nya tungtungna dibagi Rp.1.000,- éwang,
terus sésana anu Rp.2.000,- dibikeun ka si Mba kasir itung-itung tip.

Réngsé dalahar, maranéhanana baralik ka tempat kost-na.

"Yeuh Unang, Aning. Kuring mah asa aya anu anéh"
"Naon nyah Inung ?"
"Enya, urang téh masing-masing kaluar Rp.10.000,-, tuluy meunang pulangan Rp.1.000,- éwang. Pan artina ngan Rp.9.000,-" séwang”
"Tuluy, palebah mana anéhna ?"
"Coba baé, Rp.9.000,- x 3 an, pan jadi Rp.27.000,-"
"Tuluy ?"
"Rp.27.000,- + Rp.2.000,- keur si Mba, pan jadi Rp.29.000,-"
"Tuluy ?"
"Tah, Rp.30.000,- - Rp.29.000,- = Rp.1.000,-.
Kamana tah anu Rp.1.000,- na
?"
"??????"

Tah para sadérék ! Tulungan Abah ! Kun aon jadi kitu?

Abah Tea
Kang Deddy Setiawan
Krama Yudha Tiga Berlian Motor - Jakarta

CEULEUKEUTEUK


GELO

Sabada dibejaan aya pasen rumah sakit jiwa nu kabur.

Satpam geuwat indit neangan.
Jog manehna ka hiji imah nu teu jauh ti eta rumah sakit. Satpam nanya ka hiji lalaki.

"Pa, tadi aya nu ngalangkung ka dieu?"
"Kumaha jalmina?"
"Awakna pendek, begang, beurat na kira-kira 200 kg!"
"Har? Piraku jalmi begang tepi ka 200 kg?"
"Hih ari Bapa. Kapan ngarana oge jalma gelo manehna teh!"


SAREBU

Ujo
: Bro, duit sabaraha anu katirisan ?
Ibro
: Naha aya duit nu katirisan pan emang duit mah euweuh nu make baju lain ?
ujo
: enya cik tebak duit sabaraha ?
Ibro
: teuing ah teu nyaho
Ujo
: duit sarebu
Ibro
: Naha kitu ?
Ujo
: enya ari Sarebu ligir mah pasti katirisan komo deui make AC mah
Ibro
: nurustunjung


CEPE

Ibro
: Sok ayuena gantian urang nu mere tatarucingan, duit sabaraha anu nyerieun
Ujo
: mana aya duit anu boga rasa ?
Ibro
: aya atuh makana cik tebak
Ujo
: teuing ah teu nyaho
Ibro
: duit cepe (saratus bahasa akew)
Ujo
: naha duit cepe bet nyeri ?
Ibro
: enya pan lamun Ka"cepe"t mah nyeri.
Ujo
: bales dengdam maneh mah euy.

Abah Téa.

HANSEI


Dalam bahasa Jepang hansei berarti perenungan.
Dalam manajemen bisnis, hansei berarti peninjauan ulang secara cermat yang dilakukan setelah tindakan diambil.

Manajemen Toyota pun mengembangkan teknik Hansei ini.
Hal ini dituliskan dalam buku “Rumus Sukses Toyota” oleh Matthew E. May.
Yang menarik adalah bagi Toyota, apapun hasilnya Hansei harus dilakukan.

Tidak perduli hasil akhirnya sukses atau gagal, mereka tetap harus meninjau hasilnya.
Mereka tidak larut dalam euphoria kegembiraan yang berlebihan meskipun mereka juga merayakan kemenangan-kemenangan yang kecil sekalipun.

Dalam kultur barat, Hansei hanya dikenal di sedikit perusahaan.
Mereka berjibaku dalam tindakan namun menjadikan perenungan bukanlah sebagai hal penting.

Inti dari Hansei adalah ini :
Hansei dilakukan secara rutin, tidak soal apa hasil kinerjanya!
Hansei berlawanan dengan pola pikir KALAU TIDAK RUSAK BUAT APA DIPERBAIKI.
Kebanyakan kita masih menunggu rusak baru diperbaiki…

Pada kebanyakan perusahaan - perusahaan Group Astra , Hansei ini dikenal dengan PDCA cycle.

Buat karyawan yang " positive " PDCA berarti :
Plan
Do
Check
Action

Buat karyawan yang " negative " PDCA berarti :
Pasrah
Dan
Cuek
Aja

Nah , anda ternasuk yang mana ?

Kamis, 24 April 2008

MENGUBAH ORANG LAIN


"Setiap kali kamu berusaha mengubah orang lain," kata SangGuru, "Tanyakan pada dirimu sendiri berikut ini: Apa yangakan diberikan oleh perubahan itu: kebanggaan, kesenangan,atau keuntunganku?"

Ia menceritakan kisah ini kepada mereka:

Seorang pria mau melompat dari jembatan. Seorang polisi bergegas menghampirinya, "Jangan! Jangan!" Sambung si polisi,

"Jangan lakukan itu. Mengapa seorang muda sepertikamu yang bahkan belum lagi hidup, sampai berpikir untuk terjun ke dalam air?"

"Karena saya bosan hidup."

"Nah, dengarkan saya. Jika kamu terjun ke dalam sungai itu,saya harus terjun juga menyusulmu untuk menyelamatkanmu.Mengerti?

Air itu dingin sekali. Saya baru saja sembuh dariradang paru-paru. Tahu maksud saya? Saya bisa mati.

Saya mempunyai istri dan empat anak. Apakah kamu mau hidup dengan beban pikiran seperti ini? Tentu saja tidak.

Maka dengarkan saya. Jadilah orang baik-baik. Bertobatlah dan Allah akan mengampuni kamu. Pulanglah. Nah, dalam kesendirianmu dan dirumahmu yang sepi itu, gantunglah dirimu. ".

Kau tidak merepotkan siapa - siapa . . . . .

Si Kabayan Naek Gunung


Di hiji tempat aya gunung luhur pisan, sarerea hayang naek ka puncak gunung eta. Di tutugan gunung loba nu nawarkeun peta perjalanan lamun arek nuju puncak gunung eta. Aya nu petana sarua, aya nu ngaharib-harib, ampir sarua tapi aya oge nu beda pisan .

Kalakuanana rupa-rupa:
Aya nu ukur gogorowokan siga tukang obat, cenah peta manehna paling bener, paling aman lamun nuju puncak gunung.
Aya nu bari maksa siga calo angkot nu sok nyered-nyered panumpang supaya tumpak angkot nu dicaloan ku manehna ...jrrd.

Sakapeung maranehna nyalah-nyalahkeun ka peta nu ditawarkeun ku batur, malah lamun perlu make peureup keur ngayakinkeun peta manehna pangbenerna.

Kacaritakeun si Kabayan oge hayang ka puncak gunung eta teh. Nya manehna ngajugjug ka tutugan gunung. Rabul papada nanawarkeun peta ka Si Kabayan. Kabeh nyebutkeun peta manehna pangbenerna.

si Kabayan ngarasa asa di terminal angkot nu pinuh ku calo nu sok ngabebenyeng panumpang sina tumpak angkot nu dicaloan ku manehna. Sanajan manehna geus biasa sok dikekenyang ku calo angkot, tapi nempo kaayaan nu leuwih ti terminal mah, manehna kacida reuwasna:

"Ke ..ke .....heula, mana ieu teh anu bener, bingung kuring mah?"

"Nu kuring, geus loba nu tepi kaditu make peta ieu!", ceuk saurang nu nawarkeun

"Eh ....nu ieu nu bener mah, peta eta mah matak sasab", ceuk nu saurang deui

"Ah silaing mah ngacapruk, peta ieu yeuh nu bener mah", ceuk nu sejenna deui.

Jebul nu beungeutna sangar, nawarkeun bari hahaok jeung sisigeung:

"Nyalingkir siah, hayang dibabukan ku aing. Tah ieu Kang, peta nu pangbenerna mah, nu sejen mah kabeh matak sasab. Keun ku kuring arek dibabukan nu nawarkeun teu bener, NGARUGIKEUN jeung NYASABKEUN wungkul kanu arek ka gunung"

Si Kabayan soak, ningali jalma sangar bari hahaok, tapi terus nanya: "Akang parantos kaditu ka puncak Gunung?"

"Acan ...acan, Akang mah BETAH keneh ditutugan gunung, engke kahareup. Tapi geus loba nu make peta ieu keur nuju ka puncak", ceuk si "sangar" teh.

"Oh upami kitu mah, manawi aya saurang weh, nu parantos turun deui ti puncak, wawartos kumaha lamun nganggo peta nu ieu?"

Ditanya kitu, gantawang teh nu sangar ngambek bari ampir nampiling si Kabayan. Untung si Kabayanna ngacir lumpat. Panasaran si Kabayan tatanya kaditu-kadieu sugan aya nu geus balik deui ti puncak atawa paling henteu aya nu nyaho aya nu geus balik deui. Ngan hanjakal pisan

Si Kabayan ukur ngadenge beja, LOBA NU KA PUNCAK MAH, NGAN EUWEUH SAURANG OGE NU BALIK DEUI, NGABEJAAN MANA PETA NU BENER .....

Tungtungna si Kabayan, da hatena tetep hayang ka puncak, make peta nu cocog we jeung hate manehna. Nya duka tepi henteuna mah manehna ka puncak gunung. . . . .

Baktos
Kang Waluya

Rabu, 23 April 2008

CEULEUKEUTEUK


BOM

Pasukan koalisi keur patroli wanci reupreupan panon poé deukeut walungan Tigris .
Sakolépat manéhna ningali aya urang Iraq anu lumpat popoyongkodan anu brasna ka sisi walungan.
Si komandan pasukan koalisi maréntahkeun anak buahna moro si Iraq .

"Udag tah jelema nu lumpat ka walungan !", kitu meureun basa urangna mah.

Aya kana saparapat jamna, kakara anak buah si komandan pasukan koalisi balik deui,

"
Lapor ! Jelema tadi mawa bom, tapi bitu di walungan ! "
"Gening teu kadéngé ka dieu ?"
"Sorana mah leutik komandan, tapi bauna.....ooooooo
.", bari utah-utahan.


SENSUS

Petugas : " Kagungan putra sabaraha urang pa ? "
Ki Wastra
: " Ké, mun teu salah mah aya kana 17 urangna ".
Petugas
: " Euleuh seueur pisan. Ari piaraan ? "
Ki Wastra
: " Ah encep mah. Ulah gareuwah nya ? Di Subang aya, di Kuningan aya, di Karawang aya , di...."
Petugas
: " Éh, sanés piaraan éta, maksad téh piaraan ingon-ingon, sapertos domba, sapi, jsb"
Ki Wastra : " Oooh, sugan téh ujang nyaho rusiah kuring ".

SARUANA

Dikdik : " Cik, ménta rokona Dan ! "
Dadan
: " Daék Jarum ? "
Dikdik
: " Kajeun lah Jarum gé ! "
Dadan
: " Daék sabatang ? "
Dikdik
: " Enya lah tibatan haseum ! "
Dadan
: " Daék meuli sorangan ku duit manéh ? "
Dikdik
: " Mun titatadi, teu boga kituh ! Dasar siah...! "

Abah Téa.
Kang Deddy Setiawan
PT. KTB - Jakarta

Sabtu, 19 April 2008

Renungan Motivasi

Dan (ingatlah) di waktu Tuhan kalian memperingatkan. Jika kalian bersyukur, niscaya Aku akan menambah nikmati-Ku kepada kalian; dan jika kalian mengingkarinya, maka azab-Ku amat berat sekali". (Al-Qur'an, Surat Ibrahim: 7)

"(yaitu) bagi siapa saja di antaramu yang berkehendak akan maju atau mundur. Tiap-tiap diri bertanggung jawab atas apa yang telah diperbuatnya". (Al-Qur'an, Surat Al-Muddatstsir: 37 – 38)

"Dan jika kamu berbuat kebaikan, maka kamu berbuat kebaikan untuk dirimu sendiri. Dan jika kamu berbuat jahat, maka kamu sendiri yang akan menderita". (Al-Qur'an, Surat Al-Isra: 7)

"Sesungguhnya Allah tidak mengubah keadaan sesuatu kaum, sehingga mereka mengubah keadaan yang ada pada diri mereka sendiri". (Al-Qur'an, Surat Ar-Ra'd: 11)

"dan bahwasanya seorang manusia tiada memperoleh selain dari apa yang telah diusahakannya". (Al-Qur'an, Surat An-Najm: 39)

"Dan bagi masing - masing orang memperoleh derajat - derajat ( seimbang ) dengan apa yang dikerjakannya". (Al-Qur'an, Surat Al An’aam : 132)

"Bekerjalah untuk duniamu seakan – akan kamu hidup selamanya. Dan bekerjalah untuk akhiratmu seakan – akan kamu mati esok". (Hadits Riwayat Turmudzi)

"Sesungguhnya Allah Suka Melihat wujud nikmatNya atas hambaNya". (Hadits Riwayat Turmudzi)

Aku mendengar Rasulullah SAW bersabda: "Sungguh, jika salah seorang di antara kalian berangkat pagi untuk mencari kayu yang ia panggul di atas punggungnya, lalu ia menyedekahkannya dan tidak memerlukan pemberian manusia; maka itu adalah lebih baik daripada ia meminta kepada seseorang, baik orang lain itu memberinya ataupun tidak. Karena, tangan yang di atas (yang memberi) lebih utama daripada tangan yang di bawah (yang menerima). Dan mulailah dengan orang yang engkau tanggung". (Hadits Riwayat Abu Hurairah )

Source :
Wuryanano
www.wuryanano.blogspot.com

Jumat, 18 April 2008

CEULEUKEUTEUK


SEL NARAKA

Kacaritakeun aya koruptor urang Indonésia anu paéh alatan lintuh teuing.
Sidang di akhérat geus nangtukeun, yén manéhna kudu asup ka sel naraka
Basa manéhna arék asup pisan ka sel naraka, papanggih jeung petugas.

"
Héy koruptor ! Didieu aya sababaraha sél. Manéh meunang milih !"

Enya baé mani réa sél téh. Unggal sél dicirian ku ngaran nagara.
Manéhna néangan sél Indonésia, tapi pinuh ku nu antri.
Kapaksa indit ka sél nagara lianna.

"
Bapa penjaga. Kunaon sél ieu mah tiiseun, teu siga sél Indonesia ?"
"Sarua kabéh sél ogé ! Kudu diuk dina korsi listrik !"

Manéhna panasaran, ceuk jero haténa, naha kabéh jelema milih
sél Indonesia ? Anu bulé, anu hideung, béda-béda bangsa...

"
Sir ! Kunaon anjeun milih sél Indonesia, padahal kudu antri ?"
"Ih, puguh ngeunah sél Indonesia mah"
"Naha kitu ?"
"Korsi listrikna ruksak, teu dioméan, budgetna geus dikorupsi.
Algojona ngan datang sakeudeung, apél pagi,
terus ngaléor ka kantin ngadon ngopi nepi ka waktu balik"
"Paingan atuh..! Ari kitu mah kuring ogé kajeun ngantri di dieu baé lah !"


NULUNGAN

Korban banjir : " Tulungan abdi pa, rorompok abdi kabanjiran ! "
Wan Abud
: " Oh karunya teuing. Yeuh aya buku keur diajar ngojay ! "
Korban banjir
: " Rajeun téh nulungan, dasar pelit ! "
Wan Abud
: " Yeuh kuring mah lain pelit. Ceuk nu pinter gé, tong méré lauk tapi méré jeujeur ! "
Korban banjir
: " Pelit mah, pelit wé !!!"

AKI AKI PINTER

Ujang
: " Nuju milarian naon ki ? "
Aki
: " Nyéta jang, aki téh keur néangan bako "
Ujang
: " Na tadi ragragna di mana ? "
Aki
: " Di jero imah ari muragna mah "
Ujang
: " Kunaon atuh aki téh milariana di luar ? "
Aki
: " Puguh di jero mah poék jang ! "

NULUNGAN

Pa Sarwi
: " Bapa anu nulungan pun anak anu kacilakaan téh ? "
Pa Dasman
: " Muhun. Ah tos kawajiban urang nulungan anu cilaka sanés ? "
Pa Sarwi
: " Muhun. Tapi dina pésak pun anak téh aya artos lima rébu. Kamana nya ? "

TTS

Aa
: " Presiden Amérika nu ka opat saha ? "
Oo
: " Sabaraha kolom ? "
Aa
: Sapuluh kolom, dimimitian ku aksara J "
Oo
: " Tulis wéh John Lenon ! "
Aa
: " Ah embung, salah pasti ! "
Oo
: " Kajeun teuing salah gé, da moal dihukum ! "

Abah Téa.
Kang Deddy Setiawan
PT. KTB - Jakarta

BAGIAN TERINDAH DARI PERJALANAN


"Akhir pekan lalu," demikian kata salah seorang rekan.
"Kami berlibur keluar kota dan bermalam di tempat yang sudah lama kami angankan.
Udaranyasejuk.
Pemandangannya luar biasa cantik.
Apa yang kami lihat jauh lebih indah daripada yang kami bayangkan sebelumnya.
Liburan yang benar-benar menyenangkan.
Suatu saat cobalah kau berkunjung ke sana."
Rekan tadi terdiam sejenak, lalu ia melanjutkan,

"Namun, di saat pulang aku sadari, ternyata bagian terindah dari liburan ini adalah perjalanan kembali ke rumah."

Sejauh-jauh kita pergi, rumah adalah tempat kembali.
Dari rumah jualah semestinya kita memulai.
Banyak orang mencari ketentraman di luasnya dunia,namun yang dicari tergolek tak jauh dari sudut rumah sendiri.

Mustahil kita temukan kedamaian di luar sana, sebelum kita tanam di halaman rumah nurani.

Dan, rumah terbaik adalah hati ini.
Karenanya, mulailah dari hati, lalu kembalilah pada hati.

" Jagalah hati jangan kau kotori , jagalah hati lentera hidup ini "
( AA Gym )

Carita Tim Sukses Pilgub


Cerita nyata curhat seorang tim sukses... he he he.... namanya ku saya disamarkeun ga enak sama yang bersangkutan. ..

Kamari, AKANG jadi TIM SUKSES. Jadi Tim sukses si "BUNGSU" ? eweuh untungna, da pasti moal meunang ? maenya budak kamari bisa jadi Gubernur, jeung maenya akang juragan BIROKRAT nu leuwih kolot ti si "BUNGSU" , kudu ngahormat-hormat sagala ! nggak janji deh.........

........ Jeung mun si "BUNGSU" meunang oge, Akang moal bisa siga kamari : pungli tina izin, ngotak-ngatik anggaran, rekayasa lelang proyek...... ah sararieun sigana, mun si "BUNGSU" jadi dunungan.

Kukituna Akang mah jadi TIM SUKSES nu lain wae, soal duit...gampang etamah, tinggal menta ka anak buah, sakaligus pang nyieunkeun rekayasa pertanggungjawaban anggarana..atawa. ..menta weh kapengusaha nu keur aya urusan ka Akang, anggap we... ieumah investasi masa depan, supaya Akang boga jabatan deui..engkena, sukur-sukur ditempatkeung dinu leuwih baseuh, maenya weh dunungan nu didukung teh.. poho ka TIM SUKSES-NA.

Ayeuna malah si "BUNGSU" nu meunang!!!!! !!, Lieuer...Akang mah !!!kudu kumaha-nya ? supaya Akang tetap boga jabatan.

Ah..... gampang, Akang rek neangan anggota tim suksesna si "BUNGSU" atw nunggu tim suksesna datang ka Akang, trus menta ditepungkeun jeung si "BUNGSU" (tentuna bari NYECEP ka Tim Sukses-na), trus Akang rek ngobrol ngaler - ngidul mengenai program (sugan weh katinggali ku si "BUNGSU" siga nu pinter, idealis & anti KKN), trus menta secara halus ka si "BUNGSU"...supaya tetep boga jabatan (dititah ngaletakan bujur oge....ridho Akang mah).

Lamun Akang masih boga jabatan keneh....ah. .. rek balik deui weh gawena siga tisasari, anak buah nu gawe.....anak buah sina neangan duit.......akang tinggal narima jeung nga-beak-keung, mun aya sesa...mere deui ka Tim Sukses si "BUNGSU" , toh si "BUNGSU" mah moal apal prilaku Akang,.....kan si "BUNGSU" mah budak anyar di Pamarentahana oge.

Tos Ah....carita TIM SUKSESNA

MUDAH - MUDAHAN CARITA DILUHUR TEU AYA DI JABAR. DINA AYANA OGE KEDAH TAKI - TAKI, PANG-PANGNA KA ORANG-ORANG NU AYA DISEKITAR SI "BUNGSU".


Wassalaamu 'alaikum Wr. Wb.
Kang Deni Hendriawan
Berani Hidup Tak Takut Mati
Takut Mati, Jangan Hidup
Takut Hidup, Mati Saja !

Kamis, 17 April 2008

CEULEUKEUTEUK


ALI JIMAT

"Euleuh ali anyar nya ?"
"Enya. ali ieu mah sok pipindahan"
"Kutan ? Pipindahan kumaha ? Boa jimat !"
"Enya pipindahan. Ayeuna aya di kuring,
bulan kamari aya di pagadé,
dua bulan kamari aya di si Sapto,
tilu bulan kamari aya di si Encang !"

BH 2

Di Jambi nomor polisi make aksara BH, contona BH 1234 GG.
Sakali mangsa aya ibu-ibu ti Jakarta anu asup ka dealer Mitsubishi rék mariksakeun mobilna di bengkel.
Front man
: " Mobilnya apa bu ? "
Ibu-ibu
: " Mitsubsihsi Kuda dik"
Front man
: " BH berapa ? " (maksudna nomor polisina BH sabaraha)
Ibu-ibu
: " Apa ? ", bari nyereng.
Front man
: " Maksud saya nomor nya berapa ? "
Ibu-ibu
: " Kurang ajar kamu ! "

SARUA BUTA HURUPNA

Hansip : " Mana KTP ?!"
Si Ibro
: " Ieu pa".
Hansip
: " Saha ngaran manéh ? "
Si Ibro
: " Pan aya dina KTP pa ".
Hansip
: " Heueuh kuring mah hayang ngakurkeun jeung jawaban manéh !".


Abah Tea
Kang Deddy Setiawan
PT. KTB - Jakarta

Rejeki Bukan Matematika


Ayolah, kapan lagi mau menikah?
Kamu kan sudah cukup umur, sudah bekerja pula dan secara agama hukumnya sudah menjadi wajib loh!.

Ngga usah takut ngga cukup.

Rejeki itu tidak seperti hitungan matematika, serahkan saja semua kepada Allah.

Begitu selalu yang dikatakan teman-teman saat saya selalu mempertimbangkan masalah keuangan sebagai salah satu alasan mengapa belum menikah.Percakapan itu terjadi beberapa tahun lalu, saat saya gamang dalam keputusan untuk menikah atau tidak.

Syukurnya, saya lebih memilih untuk melangkah maju dibanding mundur teratur untuk tidak membicarakan lagi masalah pernikahan.Dan ternyata teori rejeki bukan matematika itu ternyata benar adanya. Mana pernah saya menduga sebelumnya, bahwa dengan berkeluarga justru keadaan ekonomi saya meningkat.

Dibanding saat sendiri dulu keadaannya boleh dibilang sangat bertolak belakang.Dengan gaji yang saya terima saat bujangan dulu, tanpa menanggung biaya kontrak rumah, makan cuma satu mulut dan tak ada tetek bengek biaya rumah tangga, toh tabungan saya tak pernah lebih dari enam digit.
Malah sebaliknya, justru saat saya harus menafkahi isteri dan anak-anak ternyata saya bisa mencukupi kebutuhan minimal mereka, sesekali berwisata dan masih ada sisa untuk ditabung untuk persiapan tak terduga.

Dari mana semua itu?

Secara logika, seharusnya keadaan ekonomi saya morat marit, karena toh gaji yang saya terima jumlahnya tidak terlalu berbeda jauh saat bujangan dulu.

Jawabannya adalah, semua karena kebesaran Allah dan kepasrahan kepada kehendak-Nya. Allah selalu memberikan rejeki yang tidak pernah saya duga –duga sebelumnya.

Ada saja tawaran kerja sampingan yang tidak pernah saya bayangkan sebelumnya. Dan semua itu cukup untuk memenuhi kebutuhan rumah tangga kami dan bahkan bisa ditabung pula.

Maka semakin yakinlah saya akan kebenaran janji Allah dalam Alqur'an..

" . Barangsiapa yang bertakwa kepada Allah niscaya Dia akan mengadakan baginya jalan ke luar..(memudahkan jalannya untuk sukses)"Dan memberinya rezki dari arah yang tiada disangka-sangkanya. (QS.65:2-3)

Nah, sekarang apalagi yang menjadi penghalang bagi muslimin untuk menikah, kalau Allah telah menjamin semuanya?

Rabu, 16 April 2008

Hidup Susah..Mau??


" Ya Allah hidupkanlah aku dalam keadaan miskin dan matikan aku dalam keadaan miskin dan dipadang mahsyar kumpulkanlah aku bersama orang-orang miskin....!" Sepenggal do'a dari nabi besar Muhammad S.A.W.

Saya yakin, sebagian besar dari kita enggan untuk membaca do'a ini. bahkan mungkin kita membaca do'a agar dipermudah urusan dan dipermurah rezeki. Pernahkan kita berkaca dan membayangkan menjadi miskin itu adalah kenikmatan duniawi dan kemanisan iman yang sesungguhnya.

Berapa banyak dari kita yang mengeluh gaji kecil, potongan ini itu dari kantor yang membuat take home pay yang kita terima hanya sedikit. Berapa banyak dari kita terutama kaum hawa yang iri melihat harta tetangga rumah atau tetangga kantor dan menghalalkan segala cara untuk memperolehnya.

Pernahkah kita berpikir atau membayangkan bagaimana rasanya tidur dikolong jembatan, mandi dengan air sungai jakarta yang terkenal keruh dan sumber penyakit. Apakah mereka menginginkan makan di fastfood yang hanya harga saja mahal, padahal jika kita membuat sendiri jauh lebih enak? Dengan alasan, beda??

Apakah mereka menginginkan AC, TV Flat plus DVD, mobil mewah yang pajak tahunannya melambung tinggi belum bensin bahkan rumah besar yang perawatan mahal. Berapa banyak kita buang waktu hanya untuk memperoleh dan mengurusi harta yang tidak dibawa mati. Berapa banyak waktu yang hilang karena kita lebih mencintai harta daripada iman yang lama-lama terkikis habis, hanya timbul setahun sekali saja yaitu pada Ramadhon?

Kita sekolah tinggi hanya demi gengsi dan gelar, sedang mereka untuk sekolah gratis saja sulit sekali. Berapa banyak ibu melahirkan yang meninggal karena tidak sanggup ke rumah bersalin. Berapa banyak batita dan balita yang terkena gizi buruk sedang kita enak mengunyah burger yang harganya puluhan ribu rupiah.

Pernah membayangkan nikmat dan bahagia hidup susah? Selam ini kita diiming-imingi oleh sinetron tentang enaknya hidup dalam kemewahan. Dalam hidup susah, kita lebih dekat kepada Allah dan juga kepada manusia, kita lebih memahami perasaan orang, jauh dari sifat egois, sombong apalagi takabur.

Dengan hidup susah, kita tidak perlu "ngoyo" mencari harta apalagi harus merawat harta tersebut. Sedang di akhirat nanti harta yang tidak ditunaikan kewajibannya hanya akan menjadi penghalang hisab kita, belum lagi harta yang ditunaikan secara haram maka hanya akan menyengsarakan kita beribu tahun lama nya dibanding dengan tahun dunia yang hanya hitungan detik.

Masih ada waktu, minimal kita jangan bersedih atas kekurangan harta. Jadikan pelajaran ini adalah awal untuk tidak mencintai dunia dan siap hidup susah dengan segala jaminan yang dijanjikan oleh Allah SWT.Jangan tumbuhkan sikap iri atas kelebihan karunia / rezeki yang Allah berikan untuk orang lain. Allah SWT jauh lebih mengetahui apa yang hambanya butuhkan.

Bersyukurlah atas apa yang tidak Allah beri untuk kita.
Janganlah dunia menipumu.
Hanya mereka yang tertipu yang menjadikan dunia sebagai tujuan.
Sedangkan orang yang beriman secara benar, hanya mencintai kampung akherat.

Ya Allah yang membolak balikan hati manusia, tetapkanlah hati kami atas keimanan kepada-Mu. Amin

Jadikanlah Sabar dan Shalat Sebagai Penolongmu. Dan Sesungguhnya Yang Demikian itu Sungguh Berat, Kecuali Bagi Orang-Orang yang Khusyu [ Al Baqarah : 45 ]


Source :

Selasa, 15 April 2008

CEULEUKEUTEUK


PITUDUH DOKTER ANYAR

Si Kurdi urang Majalaya téh ayeuna mah geus jadi dokter, dokter anyar lulus. Hiji poé manéhna kadatangan pasén panyakit kanker nu hésé diubaran.

Pa Dokter, kuring kanker, lamun bisa kénéh diubaran, kuring kudu kumaha ?”
“Tos lalandong ka dokter spesialis akhli kanker?”
“Atos Dok, tapi anjeuna teu tiasa ngalandongan”
"Ari kitu mah Bapa kedah huhujanan dugi ka ngadégdég katirisan"
"Ari kitu kuring bisa cageur dokter ?"
"Ah, henteu..... Mung pasti Bapa janten pilek. Tah lamun pilek,
abdi tiasa ngalandongan pilek Bapa
!"
"?????"


SISINDIRAN

Si Unang keur ngobrol jeung pamajikana ngenaan minantu-minantuna nu karorét. Keur kitu jol minantuna di golodog imah.

Minantu 1 : " Assalamu'alaikum".
Mitoha
: " 'Alaikumusalam "., témbal pamajikan si Unang, tapi si Unang na mah kalah
ka asup ka kamar.
Minantu 1
: " Abdi teu nyandak nanaon, léngoh pisan, da gurung gusuh"
Mitoha
: " Nya geus, teu nanaon ".
Si Unang
: " Dasar pelit ", si Unang gegelendeng di kamarna.
Minantu 2
: "Assalamu'alaikum".
Mitoha
: "'Alaikumusalam "., témbal pamajikan si Unang, tapi si Unang na mah kalah
tetep cicing baé di kamarna.
Minantu 2 : " Ieu abdi mawa iwung jeung nangka, mawa beunyeur tapianeun...."

Si Unang curinghak ceulina ngadéngé omongan minantuna nu kadua, nu seniman. Tuluy buru-buru kaluar kamar mani tibuburanjat ngabagéakeun minantuna nu kadua.

Si Unang : "'Alaikumusalam, aéh aya ujang. Kadieu asup. Mana babawaanana ? "
Minantu 2
: " Da abdi mah teu nyandak nanaon "
Si Unang
: " Ari bieu cenah ..."
Minantu 2
: " Da Abah anu nempas sisindiran abdi. Lengkepna mah kieu ....mawa iwung
jeung nangka, mawa beunyeur tapianeun. Mawa irung jeung mata, mawa
beuteung eusianeun !"
Si Unang : " Dasar kabéh parelit ", sup deui wéh ka kamarna.


Abah Tea
Kang Deddy Setiawan
PT. KTB Jakarta