Wilujeng Sumping. . . . . . . . . PWS adalah forum komunikasi dan ajang silaturahmi warga Tatar Sunda ti Medan , Sumatra Utara. Sekaligus dapat kita manfaatkan sebagai sarana komunikasi mengenai seni, budaya, bahasa dan segala sesuatu menyangkut kegiatan paguyuban wargi Sunda se-Medan.
Melalui pemanfaatan web ini , kita harapkan bersama akan dapat turut serta menciptakan masyarakat Sunda se Sumatra Utara yang luhung elmu, gemah ripah, repeh, rapih agamis dan nyunda.
Sanggeus muncul layer siga anu handap, prak geura eusian balangko anu aya. Sarupaning:
a.Nama depan : tulis ngaran sorangan, ulah ngaran tatangga!
b.Nama belakang: tulis ngaran “panjangna” atawa ngaran aki
c.Email anda: tulis alamat email sorangan
d.Kata sandi baru: “IEU PENTING” jieun “password anyar” lain password (anu di web) email urang, password anu alus kombinasi HURUP GEDE, hurup leutik, angka jeung rada panjang
e.Saya seorang: ieu mah tinggal milih jenis kelamin, ulah digambar ulah milih anu ka-3 atawa ka-4.
f.Tanggal lahir: tangtuna urang basa dibabarkeun teu nyaho tanggal sabaraha-sabarahana, percaya wae ka beja ti kolot.
Suatu hari, Ada seorang pemuda sedang berlibur ke rumah kakeknya di desa di Jawa Barat. Saat tiba di sana, setelah melepas rindu dan beristirahat sejenak, sang Kakek si Kabayan menghidangkan sepiring irisan buah mangga yang menggiurkan warna dan aromanya.
"Wah, mangganya harum dan manis sekali kek, sedang musim ya. Saya sudah lama sekali tidak menjenguk kakek, sehingga tidak tahu kalau kakek menanam pohon mangga yang berbuah lebat dan seenak ini rasanya" ujar si pemuda sambil terus melahap mangga itu.
Dengan tersenyum Kakek menjawab,
"makanya, sering-sering lah menjenguk kakek, kakek rindu cucu kakek yang nakal dulu. Pohon mangga itu sebenarnya bukan kakek yang menanam. Kamu mungkin lupa, waktu kecil dulu, setelah menyantap buah mangga, kamulah yang bermain melempar-lempar biji mangga yang telah kamu makan. Nah, ini hasil kenakalanmu itu, telah bertumbuh menjadi pohon mangga dan sekarang sedang kau nikmati buahnya"
"Sungguh kek? Buah mangga ini hasil kenakalan waktu kecilku dulu yang tidak disengaja? Wah, hebat sekali. Aku tidak merasa pernah menanam, tetapi hasilnya tetap bisa aku nikmati setelah sekian tahun kemudian, benar-benar sulit dipercaya" si pemuda tertawa gembira sambil menyantap dengan nikmat mangga dihadapannya.
Si Kabayan melanjutkan berkata, "Cucuku, walaupun engkau tidak sengaja melempar biji mangga di halaman itu, tetapi bila tanah lahannya subur dan terpelihara, dia tetap akan bertumbuh. Dan sesuai hukum alam, saat musim buah tiba, dia pasti akan berbuah. Sedangkan rasa buahnya manis atau tidak adalah sesuai dengan bibit yang kita tanam".
Malam hari, si pemuda merenungkan percakapan dengan kakeknya. Karena merasa penasaran, diambilnya biji buah mangga sisa di meja dan dibelahnya menjadi 2, dia ingin tahu sebenarnya apa yang ada di dalam biji buah mangga itu sehingga bisa menghasilkan rasa manis yang membedakan dengan biji buah mangga yang lain. Ternyata dia tidak menemukan perbedaan apapun.
Melihat tingkah si cucu , sang kakek menyela
"Cucuku, semua biji buah, tampaknya dari luar sama semua. Tetapi sesungguhnya, unsur yang ada di setiap biji buah itu berbeda, perbedaan itulah yang akan menghasilkan rasa, aroma dan warna setiap pohon mangga berbeda pula. Semuanya tergantung inti buahnya. Cucuku,
Demikian pula dengan manusia, tampak luar, setiap manusia adalah sama tetapi yang menentukan dia bisa berhasil atau tidak adalah kualitas unsur-unsur yang ada di dalamnya. Nah, ternyata alam mengajarkan banyak kepada kita. Bila ingin hasil yang baik, harus memiliki unsur kualitas yang baik pula, apakah kamu mengerti?".
"Terima kasih kek, saya sungguh bersyukur memutuskan datang kesini, semua ucapan kakek akan saya jadikan bekal untuk lebih giat belajar dan membenahi diri agar hidup saya lebih berkualitas". Ucapnya sambil memeluk tubuh rapuh sang kakek.
Pembaca yang luar biasa… Hukum alam pada kisah si kakek ( Kabayan ) dan cucuknya tadi mengajarkan pada kita 2 hal.
1. Apa yang telah kita tabur, entah disengaja atau tidak, diingat atau dilupakan, entah kapanpun juga. Hukum alam mengajarkan, apa yang kita tanam kita pasti akan menuai hasilnya.
2. Bahwa manusia mempunyai kemiripan dengan inti biji buah mangga, tampak luar sama, tetapi kualitas unsur yang ada di dalam inti buahnya yang membedakan rasa, aroma dan warna si buah mangga. Demikian juga dengan manusia,
Kualitas mental yang didalamlah yang membedakan dan menentukan keberhasilan manusia di masa depan. Mari kita perbaiki sikap, perhalus budi pekerti, jaga kebersihan hati dan selalu menggali potensi diri agar kesuksesan sejati bisa kita nikmati suatu hari nanti.
TEMPAT:VILLA KANG TATANG SUBRATANG DI TANJUNG MORAWA
WAKTU:PUKUL 9.00 S.D 16.00
AGENDA:PEMBAHASAN RANCANGAN ANGGARAN DASAR, ANGGAN RUMAH TANGGA DAN MUSYAWARAH BESAR
PESERTA HADIR:20 ORANG PENGURUS
7 ORANG ANGGOTA
15 ORANG KELUARGA ANGGOTA
1.Rapat yang seharusnya dimulai pukul 9.00 WIB sesuai dengan jadwal yang disampaikan kepada seluruh undangan, namun karena keterlambatan kehadiran beberapa pengurus/anggota, rapat baru dapat dimulai pukul 10.40 WIB.
2.Susunan acara rapat :
a.Pembukaan
b.Pembacaan Doa
c.Presentase Misi dan Visi serta program kerja PWS (Blue Print/Platform)
d.Pembahasan rancangan AD/ART
e.Pembahasan Rencana Musyawarah Besar
3.Pembacaan doa dipimpin oleh Ustadz H R Taufik
Suasana rapat pengurus PWS di Villa Kang Tatang di Tj. Morawa
4.Presentase Misi, Visi serta program kerja PWS disampaikan oleh Kang Iyuk Wahyudi, Sekretaris II mulai pukul 11.00 sampai dengan 11.45.
5.Pembahasan rancangan AD/ART di mulai pukul 11.45, mengingat waktu pembahasan rancangan AD/ART memerlukan waktu yang cukup lama, berdasarkan usul dari Kang Asep Tatang agar dibentuk Team Adhoc dan disetujui oleh seluruh peserta yang hadir, maka dibentuk team adhoc :
a.Teh Nina R Husein
b.Teh Risna Rahmi Arifa
c.Kang Asep Yudi
d.Kang Iyuk Wahyudi
e.Kang Ade Herdiyat
f.Kang Asep Syarifuddin
g.Kang Dede Hidayat
h.Kang Badri
i.Kang Dede Sutisna
j.Kang T Djatnika
k.Kang Arman
l.KangH.R Taufik
Saat reses Meeting ( ngga mau kalah dengan anggota DPR )
6.Pukul 12.20 rehat, makanbersama dan shalat zhuhur berjamaah.
7.Pukul 13,30 team adhoc melanjutkan pembahasan rancangan AD/ART, untuk penyempurnaansoft copy rancangan AD/ARTdisampaikan kepada Teh Risna.
8.Rapat dilanjutkan dengan pembahasan rencana musyawarah besar PWS.
a.Waktu Musyawarah Besar, setelah konfirmasi melalui telepon dengan Kang Dani dan Kang Rahmat. Musyawarah besar dilaksanakan Minggu tanggal19 April 2009, mulai pukul 10.00 sampai dengan selesai.
b.Tempat, Gedung Wisma Kartini Medan
c.Jumlah undangan antara 300 – 500 orang
d.Kepanitiaan :
Penasehat:
:1.Ir. Rachmat Warganda
2.Kolonwl (Purnawirawan) Jana Sujana
3.Okky Sukardian, SE
4.Ir. Dipranata Imam Mustika
5.Dani Kustoni, SH, Mhum
6.Asep Yudi, SE
Suasana makan siang bersama
Panitia Pelaksana
(1).Ketua Panitia:Kang Iyuk Wahyudi, SE
(2). Wakil Ketua:Kang Ade Herdiyat, S.Sn
(2). Sekretaris:Kang T. Djatnika
(3).Bendahara:Teh RisnaRahmi Arifa, SH
(4). Seksi-seksi:
(a). Dana:1.Kang Tatang Subratang
2.Kang C. Sulaiman
3.Teh Yani
(b). Acara:
1.Teh Nina R Husein, SH
2.Kang Yanyan Hendrawan, S.Pt
(c). Persidangan:Kang Badri Ma’rup
(d). Akomodasi:1.Kang Arman Fajri
2.Kang Asep Syarifuddin
3.Kang Ismed
4.Kang Iwan Akhdar
(e). Transportasi:1.Kang Ade Hidayat, SE
2.Kang Ir. Cecep Wiwaha
3.Kang Dede Sutisna
(f). Publikasi dan :1.Kang Ir. Djodi Ismanto
Dokumentasi
2.Kang Ir. Dedi Mulyadi
3.Kang Saryo
(g). Konsumsi:
1. Ibu Tatang Subratang
2.Teh Nana Diana
3.Teh Maya
4.Teh Ani
5.Teh Iyus
6.Teh Yeyet Herayati
7.Teh Desi
Serius memperhatikan paparan visi dan misi PWS
e.Susunan Acara
(1).Pembukaan
(2).Laporan Ketua Panitia
(3).Laporan Ketua Umum PWS
(4).Penyerahan Pataka, dari Ketua Umum PWS kepada Ketua Persidangan
(5).Pembacaan Doa
(6).Penutup
(7).Sidang Presidium
(8).Pembacaan Tata Tertib
(9).Pemilihan Ketua Umum PWS masa bakti 2009 – 2011
(10).Pengesahan / pelantikan kepengurusan PWS masa bakti 2009 – 2011
(11).Penyerahan Pataka dari Ketua Persidangan kepada Ketua Umum PWS yang baru
(12).Pengesahan Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga, oleh pengurus PWS yang baru
(13).Penutupan
9.Rapat selesai pukul 16.00
Team perumus berkumpul bersama membahas Musyawarah Besar PWS
Anda bergabung dalam sebuah atrian di sebuah toko roti atau donat. Lalu sampai giliran Anda. Tidak peduli seberapa tinggi selera makan Anda, seberapa lapar Anda, dan seberapa luas daya tampung perut Anda, Anda tetap harus MEMILIH.
Anda tidak mungkin mengambil semua yang ada dan menikmati semuanya. Saya jadi berpikir, ini sebuah ide cemerlang yang diumpankan oleh para pemilik restoran 'buffet'. Saya masuk dan mengira bahwa saya membayar harga yang murah untuk semua PILIHAN yang ada dan kuantitas yang mungkin akan saya nikmati. Tapi di ujungnya, bisa tidak semurah itu, karena toh saya tetap harus MEMILIH dan tidak bisa memakan semuanya. Kalau dipaksa, malah tidak saya nikmati sama sekali!
Hidup pun sama persis. PILIHAN bertebaran di mana-mana. PILIHAN teman, pasangan, pekerjaan, tempat tinggal, usaha, investasi, dll. PILIHAN perasaan, tindakan, pikiran. Apapun persepsi kita mengenai kesanggupan kita untuk mencakupi semuanya, kita tetap harus MEMILIH yang mana yang akan kita prioritaskan. Yang mana yang menjadi PILIHAN utama. Bukan karena kita tidak menyukai yang tidak kita PILIH, tapi karena pikiran dan perilaku kita terbatas.
Siklusnya sederhana kok.
Pertama, PUTUSKAN. Setelah itu? HIDUPI KEPUTUSAN tersebut. Lalu? Ber-TANGGUNG JAWAB-lah pada hasil yang didapatkan. Suka hasilnya dan bermanfaat? Teruskan. Tidak suka? PUTUSKAN yang berbeda. HIDUPI lagi. Dan TANGGUNG JAWAB pada hasilnya lagi. Begitu seterusnya.
Life is sooooo simple! Sederhana sekali. Semuanya diawali dengan KEPUTUSAN. Setiap milestone atau tahapan diakhiri dengan TANGGUNG JAWAB. Lalu PUTUSKAN lagi.
Pagi, bangun, PUTUSKAN seperti apa hari yang Anda inginkan. Mau happy? Boleh. Mau bete? Boleh. Mau marah? Boleh. Mau ngambek? Boleh. Terserah kita masing-masing. Lalu? HIDUPI saja! Kalau PUTUSKAN mau bete sepanjang hari, bete-lah! Lalu?
TANGGUNG JAWAB-lah dengan hasil ke-bete-an kita. Jangan komplain di akhir hari kalau kita memang bete. Tidak usah cari lagi penyebab ini-itu.
Anda masuk kerja hari ini? PUTUSKAN mau 'benar-benar' berada di tempat kerja, atau pikiran dan konsentrasi melayang ke mana-mana. Disetrap bos? HIDUPI dan TANGGUNG JAWAB!
Tidak suka dengan hasil itu? PUTUSKAN lagi yang berbeda, atau PUTUSKAN yang sama, dan HIDUPI lagi KEPUTUSAN yang sama besok.
Sudah PUTUSKAN PILIHAN pekerjaan atau pasangan? HIDUPI saja dan TANGGUNG JAWAB lah pada PILIHAN tersebut. Suka? Enjoy! Teruskan!
Tidak suka? PUTUSKAN yang lain! Tidak bisa, atau tidak mau, atau tidak boleh? Nikmati saja kalau begitu dan STOP komplain! TANGGUNG JAWAB! Hormati KEPUTUSAN sendiri, hormati diri sendiri!
Sederhananya, kalau tidak bisa menghormati KEPUTUSAN sendiri, tidak mau TANGGUNG JAWAB KEPUTUSAN sendiri, tidak usah muluk-muluk minta orang lain menghormati KEPUTUSAN kita atau berusaha menghormati KEPUTUSAN orang lain, dan tidak usah muluk-muluk minta TANGGUNG JAWAB orang lain.
Mau yang simple? PUTUSKAN, HIDUPI, TANGGUNG JAWAB!
Menjenguk Kang Asep Dasuki ( kanan ) di RS Elizabeth - Medan , alhamduliah kondisinya makin membaik , Cepat sembuh nya Kang.
Hidup ini tidak lepas dari cobaan dan ujian, bahkan cobaan dan ujian merupakan sunatullah dalam kehidupan. Manusia akan diuji dalam kehidupannya baik dengan perkara yang tidak disukainya atau bisa pula pada perkara yang menyenangkannya. Allah ta'ala berfirman yang artinya,
"Tiap-tiap yang berjiwa akan merasakan mati. Kami akan mengujimu dengan keburukan dan kebaikan sebagai cobaan (yang sebenar-benarnya) . Dan hanya kepada Kami-lah kamu dikembalikan. " (QS. al-Anbiyaa': 35).
Sahabat Ibnu `Abbas -yang diberi keluasan ilmu dalam tafsir al-Qur'an- menafsirkan ayat ini:
"Kami akan menguji kalian dengan kesulitan dan kesenangan, kesehatan dan penyakit, kekayaan dan kefakiran, halal dan haram, ketaatan dan kemaksiatan, petunjuk dan kesesatan." (Tafsir Ibnu Jarir). Dari ayat ini, kita tahu bahwa berbagai macam penyakit juga merupakan bagian dari cobaan Allah yang diberikan kepada hamba-Nya. Namun di balik cobaan ini, terdapat berbagai rahasia/hikmah yang tidak dapat di nalar oleh akal manusia. Sakit menjadi kebaikan bagi seorang muslim jika dia bersabar
Rasulullah shallallahu `alaihi wa sallam bersabda yang artinya,
"Sungguh menakjubkan perkara seorang mukmin, sesungguhnya semua urusannya merupakan kebaikan, dan hal ini tidak terjadi kecuali bagi orang mukmin. Jika dia mendapat kegembiraan, maka dia bersyukur dan itu merupakan kebaikan baginya, dan jika mendapat kesusahan, maka dia bersabar dan ini merupakan kebaikan baginya. (HR. Muslim) Sakit akan menghapuskan dosa
Ketahuilah wahai saudaraku, penyakit merupakan sebab pengampunan atas kesalahan-kesalahan yang pernah engkau lakukan dengan hati, pendengaran, penglihatan, lisan dan dengan seluruh anggota tubuhmu. Terkadang penyakit itu juga merupakan hukuman dari dosa yang pernah dilakukan.
Sebagaimana firman Allah ta'ala,
"Dan apa saja musibah yang menimpamu maka adalah disebabkan oleh perbuatan tanganmu sendiri, dan Allah memaafkan sebagian besar (dari kesalahan-kesalahan mu)." (QS. asy-Syuura: 30). Rasulullah shallallahu `alaihi wa sallam bersabda,
"Tidaklah menimpa seorang mukmin rasa sakit yang terus menerus, kepayahan, penyakit, dan juga kesedihan, bahkan sampai kesusahan yang menyusahkannya, melainkan akan dihapuskan dengannya dosa-dosanya. (HR. Muslim) Sakit akan Membawa Keselamatan dari api neraka Rasulullah shallallahu `alaihi wa sallam bersabda yang artinya,
" Janganlah kamu mencaci maki penyakit demam, karena sesungguhnya (dengan penyakit itu) Allah akan mengahapuskan dosa-dosa anak Adam sebagaimana tungku api menghilangkan kotoran-kotoran besi. (HR. Muslim) Oleh karena itu, tidak boleh bagi seorang mukmin mencaci maki penyakit yang dideritanya, menggerutu, apalagi sampai berburuk sangka pada Allah dengan musibah sakit yang dideritanya. Bergembiralah wahai saudaraku, sesungguhnya Rasulullah shallallahu `alaihi wa sallam bersabda,
"Sakit demam itu menjauhkan setiap orang mukmin dari api Neraka." (HR. Al Bazzar, shohih)
Sakit akan mengingatkan hamba atas kelalaiannya
Wahai saudaraku, sesungguhnya di balik penyakit dan musibah akan mengembalikan seorang hamba yang tadinya jauh dari mengingat Allah agar kembali kepada-Nya. Biasanya seseorang yang dalam keadaan sehat wal `afiat suka tenggelam dalam perbuatan maksiat dan mengikuti hawa nafsunya, dia sibuk dengan urusan dunia dan melalaikan Rabb-nya.
Oleh karena itu, jika Allah mencobanya dengan suatu penyakit atau musibah, dia baru merasakan kelemahan, kehinaan, dan ketidakmampuan di hadapan Rabb-Nya. Dia menjadi ingat atas kelalaiannya selama ini, sehingga ia kembali pada Allah dengan penyesalan dan kepasrahan diri.
Allah ta'ala berfirman yang artinya,
"Dan sesungguhnya Kami telah mengutus (para rasul) kepada umat-umat sebelummu, kemudian Kami siksa mereka dengan (menimpakan) kesengsaraan dan kemelaratan, supaya mereka memohon (kepada Allah) dengan tunduk merendahkan diri. (QS. al-An'am: 42) yaitu supaya mereka mau tunduk kepada-Ku, memurnikan ibadah kepada-Ku, dan hanya mencintai-Ku, bukan mencintai selain-Ku, dengan cara taat dan pasrah kepada-Ku. (Tafsir Ibnu Jarir) Terdapat hikmah yang banyak di balik berbagai musibah Wahai saudaraku, ketahuilah di balik cobaan berupa penyakit dan berbagai kesulitan lainnya, sesungguhnya di balik itu semua terdapat hikmah yang sangat banyak. Maka perhatikanlah saudaraku nasehat Ibnul Qoyyim rahimahullah berikut ini:
"Andaikata kita bisa menggali hikmah Allah yang terkandung dalam ciptaan dan urusan-Nya, maka tidak kurang dari ribuan hikmah (yang dapat kita gali, -ed). Namun akal kita sangatlah terbatas, pengetahuan kita terlalu sedikit dan ilmu semua makhluk akan sia-sia jika dibandingkan dengan ilmu Allah, sebagaimana sinar lampu yang sia-sia di bawah sinar matahari." (Lihat Do'a dan Wirid, Yazid bin Abdul Qodir Jawas) Ingatlah saudaraku, cobaan dan penyakit merupakan tanda kecintaan Allah kepada hamba-Nya.
Rasulullah shallallahu `alaihi wa sallam bersabda,
"Sesungguhnya Allah ta'ala jika mencintai suatu kaum, maka Dia akan memberi mereka cobaan." (HR. Tirmidzi, shohih). Ya Allah, anugerahkanlah kepada kami keyakinan dan kesabaran yang akan meringankan segala musibah dunia ini. Amin. Penulis: Abu Hasan Putra
Wilujeng Sumping . . . .
PWS adalah forum komunikasi dan ajang silaturahmi warga Tatar Sunda di Medan , Sumatra Utara. Sekaligus dapat kita manfaatkan sebagai sarana informasi mengenai kegiatan, budaya, program dan segala sesuatu menyangkut kegiatan PWS - Medan. Melalui pemanfaatan web Paguyuban Wargi Sunda di Medan ini kita harapkan bersama akan dapat turut serta menciptakan masyarakat Sunda se Sumatra Utara yang luhung elmu, gemah ripah, repeh, rapih,agamis dan nyunda.
Hubungi kami di Sekretariat PWS-Medan 0815-34486586 , 0813-62278760,085270104111 atau email
: Kang Dedi : dedimulyadi27@yahoo.com , Kang Djodi : adindagolid@yahoo.com atau klik pada Facebook Kang Djodi dibawah ini
Demi Allah yang jiwaku berada di tangan-Nya, seseorang tidak beriman hingga ia mencintai saudaranya sebagaimana ia mencintai dirinya sendiri. Nabi Muhammad SAW
Jauhilah dengki, karena dengki memakan amal kebaikan sebagaimana api memakan kayu bakar. Nabi Muhammad SAW
Yang terbaik di antara kalian adalah mereka yang berakhlak paling mulia. Nabi Muhammad SAW
Allah tidak melihat bentuk rupa dan harta benda kalian, tapi Dia melihat hati dan amal kalian. Nabi Muhammad SAW
Kecintaan kepada Allah melingkupi hati, kecintaan ini membimbing hati dan bahkan merambah ke segala hal. Imam Al Ghazali
Raihlah ilmu, dan untuk meraih ilmu belajarlah untuk tenang dan sabar. Khalifah 'Umar
Setiap orang di dunia ini adalah seorang tamu, dan uangnya adalah pinjaman. Tamu itu pastilah akan pergi, cepat atau lambat, dan pinjaman itu haruslah dikembalikan. Ibnu Mas'ud
Ketahuilah bahwa sabar, jika dipandang dalam permasalahan seseorang adalah ibarat kepala dari suatu tubuh. Jika kepalanya hilang maka keseluruhan tubuh itu akan membusuk. Sama halnya, jika kesabaran hilang, maka seluruh permasalahan akan rusak. Khalifah 'Ali
Sabar memiliki dua sisi, sisi yang satu adalah sabar, sisi yang lain adalah bersyukur kepada Allah. Ibnu Mas'ud
Takutlah kamu akan perbuatan dosa di saat sendirian, di saat inilah saksimu adalah juga hakimmu. Khalifah 'Ali
Orang yang paling aku sukai adalah dia yang menunjukkan kesalahanku. Khalifah 'Umar
Niat adalah ukuran dalam menilai benarnya suatu perbuatan, oleh karenanya, ketika niatnya benar, maka perbuatan itu benar, dan jika niatnya buruk, maka perbuatan itu buruk. Imam An Nawawi
Aku mengamati semua sahabat, dan tidak menemukan sahabat yang lebih baik daripada menjaga lidah. Saya memikirkan tentang semua pakaian, tetapi tidak menemukan pakaian yang lebih baik daripada takwa. Aku merenungkan tentang segala jenis amal baik, namun tidak mendapatkan yang lebih baik daripada memberi nasihat baik. Aku mencari segala bentuk rezki, tapi tidak menemukan rezki yang lebih baik daripada sabar. Khalifah 'Umar
Dia yang menciptakan mata nyamuk adalah Dzat yang menciptakan matahari. Bediuzzaman Said Nursi
Penderitaan jiwa mengarahkan keburukan. Putus asa adalah sumber kesesatan; dan kegelapan hati, pangkal penderitaan jiwa. Bediuzzaman Said Nursi
Kebersamaan dalam suatu masyarakat menghasilkan ketenangan dalam segala kegiatan masyarakat itu, sedangkan saling bermusuhan menyebabkan seluruh kegiatan itu mandeg. Bediuzzaman Said Nursi
Menghidupkan kembali agama berarti menghidupkan suatu bangsa. Hidupnya agama berarti cahaya kehidupan. Bediuzzaman Said Nursi
Seseorang yang melihat kebaikan dalam berbagai hal berarti memiliki pikiran yang baik. Dan seseoran yang memiliki pikiran yang baik mendapatkan kenikmatan dari hidup. Bediuzzaman Said Nursi
Pengetahuan tidaklah cukup; kita harus mengamalkannya. Niat tidaklah cukup; kita harus melakukannya. Johann Wolfgang von Goethe
Pencegahan lebih baik daripada pengobatan. Johann Wolfgang von Goethe
Kearifan ditemukan hanya dalam kebenaran. Johann Wolfgang von Goethe
Ilmu pengetahuan tanpa agama adalah pincang. Einstein
Perdamaian tidak dapat dijaga dengan kekuatan. Hal itu hanya dapat diraih dengan pengertian. Einstein
Agama sejati adalah hidup yang sesungguhnya; hidup dengan seluruh jiwa seseorang, dengan seluruh kebaikan dan kebajikan seseorang. Einstein
Dua hal yang membangkitkan ketakjuban saya - langit bertaburkan bintang di atas dan alam semesta yang penuh hikmah di dalamnya. Einstein
Apa yang saya saksikan di Alam adalah sebuah tatanan agung yang tidak dapat kita pahami dengan sangat tidak menyeluruh, dan hal itu sudah semestinya menjadikan seseorang yang senantiasa berpikir dilingkupi perasaan "rendah hati." Einstein
Sungguh sedikit mereka yang melihat dengan mata mereka sendiri dan merasakan dengan hati mereka sendiri. Einstein
Berusahalah untuk tidak menjadi manusia yang berhasil tapi berusahalah menjadi manusia yang berguna. Einstein
Tidak semua yang dapat menghitung dapat dihitung, dan tidak semua yang dapat dihitung dapat menghitung. Einstein