Menu Baru Web PWS Medan

Bergabunglah dengan Paguyuban Wargi Sunda versi FaceBook , dapatkan info PWS terbaru , Jangan lupa DOWNLOAD File berbentuk Powerpoint ( pps ) dari web ini , dan semuanya tentu saja Gratis untuk anggota dan pembaca setia Web PWS - Medan , Haturnuhun
Myspace tweaks at TweakYourPage.com

Kamis, 19 Maret 2009

FACEBOOK

facebook

Baraya, keur anu can boga akun (account) facebook (FB) carana kieu:

  1. urang kudu asup heula ka websitena FB http://www.facebook.com/
  2. Sanggeus muncul layer siga anu handap, prak geura eusian balangko anu aya. Sarupaning:

a. Nama depan : tulis ngaran sorangan, ulah ngaran tatangga!

b. Nama belakang : tulis ngaran “panjangna” atawa ngaran aki

c. Email anda : tulis alamat email sorangan

d. Kata sandi baru : “IEU PENTING” jieun “password anyar” lain password (anu di web) email urang, password anu alus kombinasi HURUP GEDE, hurup leutik, angka jeung rada panjang

e. Saya seorang : ieu mah tinggal milih jenis kelamin, ulah digambar ulah milih anu ka-3 atawa ka-4.

f. Tanggal lahir : tangtuna urang basa dibabarkeun teu nyaho tanggal sabaraha-sabarahana, percaya wae ka beja ti kolot.

  1. Click Daftar > coba heula bae siga kitu…


Rabu, 18 Maret 2009

Bibit Mangga


Suatu hari, Ada seorang pemuda sedang berlibur ke rumah kakeknya di desa di Jawa Barat. Saat tiba di sana, setelah melepas rindu dan beristirahat sejenak, sang Kakek si Kabayan menghidangkan sepiring irisan buah mangga yang menggiurkan warna dan aromanya.

"Wah, mangganya harum dan manis sekali kek, sedang musim ya. Saya sudah lama sekali tidak menjenguk kakek, sehingga tidak tahu kalau kakek menanam pohon mangga yang berbuah lebat dan seenak ini rasanya" ujar si pemuda sambil terus melahap mangga itu.

Dengan tersenyum Kakek menjawab,

"makanya, sering-sering lah menjenguk kakek, kakek rindu cucu kakek yang nakal dulu. Pohon mangga itu sebenarnya bukan kakek yang menanam. Kamu mungkin lupa, waktu kecil dulu, setelah menyantap buah mangga, kamulah yang bermain melempar-lempar biji mangga yang telah kamu makan. Nah, ini hasil kenakalanmu itu, telah bertumbuh menjadi pohon mangga dan sekarang sedang kau nikmati buahnya"

"Sungguh kek? Buah mangga ini hasil kenakalan waktu kecilku dulu yang tidak disengaja? Wah, hebat sekali. Aku tidak merasa pernah menanam, tetapi hasilnya tetap bisa aku nikmati setelah sekian tahun kemudian, benar-benar sulit dipercaya" si pemuda tertawa gembira sambil menyantap dengan nikmat mangga dihadapannya.

Si Kabayan melanjutkan berkata,
"Cucuku, walaupun engkau tidak sengaja melempar biji mangga di halaman itu, tetapi bila tanah lahannya subur dan terpelihara, dia tetap akan bertumbuh. Dan sesuai hukum alam, saat musim buah tiba, dia pasti akan berbuah. Sedangkan rasa buahnya manis atau tidak adalah sesuai dengan bibit yang kita tanam".

Malam hari, si pemuda merenungkan percakapan dengan kakeknya. Karena merasa penasaran, diambilnya biji buah mangga sisa di meja dan dibelahnya menjadi 2, dia ingin tahu sebenarnya apa yang ada di dalam biji buah mangga itu sehingga bisa menghasilkan rasa manis yang membedakan dengan biji buah mangga yang lain. Ternyata dia tidak menemukan perbedaan apapun.

Melihat tingkah si cucu , sang kakek menyela

"Cucuku, semua biji buah, tampaknya dari luar sama semua. Tetapi sesungguhnya, unsur yang ada di setiap biji buah itu berbeda, perbedaan itulah yang akan menghasilkan rasa, aroma dan warna setiap pohon mangga berbeda pula. Semuanya tergantung inti buahnya. Cucuku,

Demikian pula dengan manusia, tampak luar, setiap manusia adalah sama tetapi yang menentukan dia bisa berhasil atau tidak adalah kualitas unsur-unsur yang ada di dalamnya. Nah, ternyata alam mengajarkan banyak kepada kita. Bila ingin hasil yang baik, harus memiliki unsur kualitas yang baik pula, apakah kamu mengerti?".

"Terima kasih kek, saya sungguh bersyukur memutuskan datang kesini, semua ucapan kakek akan saya jadikan bekal untuk lebih giat belajar dan membenahi diri agar hidup saya lebih berkualitas". Ucapnya sambil memeluk tubuh rapuh sang kakek.

Pembaca yang luar biasa Hukum alam pada kisah si kakek ( Kabayan ) dan cucuknya tadi mengajarkan pada kita 2 hal.

1. Apa yang telah kita tabur, entah disengaja atau tidak, diingat atau dilupakan, entah kapanpun juga. Hukum alam mengajarkan, apa yang kita tanam kita pasti akan menuai hasilnya.

2. Bahwa manusia mempunyai kemiripan dengan inti biji buah mangga, tampak luar sama, tetapi kualitas unsur yang ada di dalam inti buahnya yang membedakan rasa, aroma dan warna si buah mangga. Demikian juga dengan manusia,

Kualitas mental yang didalamlah yang membedakan dan menentukan keberhasilan manusia di masa depan.
Mari kita perbaiki sikap, perhalus budi pekerti, jaga kebersihan hati dan selalu menggali potensi diri agar kesuksesan sejati bisa kita nikmati suatu hari nanti.

Sumber: Bibit Mangga oleh Andrie Wongso

Selasa, 17 Maret 2009

Rapat Pengurus PWS Medan , 15 Maret 2009

RAPAT PENGURUS PAGUYUBAN WARGI SUNDA

HARI : MINGGU

TANGGAL : 15 MARET 2009

TEMPAT : VILLA KANG TATANG SUBRATANG DI TANJUNG MORAWA

WAKTU : PUKUL 9.00 S.D 16.00

AGENDA : PEMBAHASAN RANCANGAN ANGGARAN DASAR, ANGGAN RUMAH TANGGA DAN MUSYAWARAH BESAR

PESERTA HADIR : 20 ORANG PENGURUS

7 ORANG ANGGOTA

15 ORANG KELUARGA ANGGOTA



1. Rapat yang seharusnya dimulai pukul 9.00 WIB sesuai dengan jadwal yang disampaikan kepada seluruh undangan, namun karena keterlambatan kehadiran beberapa pengurus/anggota, rapat baru dapat dimulai pukul 10.40 WIB.

2. Susunan acara rapat :

a. Pembukaan

b. Pembacaan Doa

c. Presentase Misi dan Visi serta program kerja PWS (Blue Print/Platform)

d. Pembahasan rancangan AD/ART

e. Pembahasan Rencana Musyawarah Besar

3. Pembacaan doa dipimpin oleh Ustadz H R Taufik



Suasana rapat pengurus PWS di Villa Kang Tatang di Tj. Morawa

4. Presentase Misi, Visi serta program kerja PWS disampaikan oleh Kang Iyuk Wahyudi, Sekretaris II mulai pukul 11.00 sampai dengan 11.45.

5. Pembahasan rancangan AD/ART di mulai pukul 11.45, mengingat waktu pembahasan rancangan AD/ART memerlukan waktu yang cukup lama, berdasarkan usul dari Kang Asep Tatang agar dibentuk Team Adhoc dan disetujui oleh seluruh peserta yang hadir, maka dibentuk team adhoc :

a. Teh Nina R Husein

b. Teh Risna Rahmi Arifa

c. Kang Asep Yudi

d. Kang Iyuk Wahyudi

e. Kang Ade Herdiyat

f. Kang Asep Syarifuddin

g. Kang Dede Hidayat

h. Kang Badri

i. Kang Dede Sutisna

j. Kang T Djatnika

k. Kang Arman

l. Kang H.R Taufik


Saat reses Meeting ( ngga mau kalah dengan anggota DPR )

6. Pukul 12.20 rehat, makan bersama dan shalat zhuhur berjamaah.

7. Pukul 13,30 team adhoc melanjutkan pembahasan rancangan AD/ART, untuk penyempurnaan soft copy rancangan AD/ART disampaikan kepada Teh Risna.

8. Rapat dilanjutkan dengan pembahasan rencana musyawarah besar PWS.

a. Waktu Musyawarah Besar, setelah konfirmasi melalui telepon dengan Kang Dani dan Kang Rahmat. Musyawarah besar dilaksanakan Minggu tanggal 19 April 2009, mulai pukul 10.00 sampai dengan selesai.

b. Tempat, Gedung Wisma Kartini Medan

c. Jumlah undangan antara 300 – 500 orang

d. Kepanitiaan :

Penasehat :

: 1. Ir. Rachmat Warganda

2. Kolonwl (Purnawirawan) Jana Sujana

3. Okky Sukardian, SE

4. Ir. Dipranata Imam Mustika

5. Dani Kustoni, SH, Mhum

6. Asep Yudi, SE



Suasana makan siang bersama


Panitia Pelaksana

(1). Ketua Panitia : Kang Iyuk Wahyudi, SE

(2). Wakil Ketua : Kang Ade Herdiyat, S.Sn

(2). Sekretaris : Kang T. Djatnika

(3). Bendahara : Teh Risna Rahmi Arifa, SH

(4). Seksi-seksi :


(a). Dana : 1. Kang Tatang Subratang

2. Kang C. Sulaiman

3. Teh Yani


(b). Acara :

1. Teh Nina R Husein, SH

2. Kang Yanyan Hendrawan, S.Pt


(c). Persidangan : Kang Badri Ma’rup

(d). Akomodasi : 1. Kang Arman Fajri

2. Kang Asep Syarifuddin

3. Kang Ismed

4. Kang Iwan Akhdar

(e). Transportasi : 1. Kang Ade Hidayat, SE

2. Kang Ir. Cecep Wiwaha

3. Kang Dede Sutisna


(f). Publikasi dan : 1. Kang Ir. Djodi Ismanto

Dokumentasi

2. Kang Ir. Dedi Mulyadi

3. Kang Saryo


(g). Konsumsi :


1. Ibu Tatang Subratang

2. Teh Nana Diana

3. Teh Maya

4. Teh Ani

5. Teh Iyus

6. Teh Yeyet Herayati

7. Teh Desi



Serius memperhatikan paparan visi dan misi PWS

e. Susunan Acara

(1). Pembukaan

(2). Laporan Ketua Panitia

(3). Laporan Ketua Umum PWS

(4). Penyerahan Pataka, dari Ketua Umum PWS kepada Ketua Persidangan

(5). Pembacaan Doa

(6). Penutup

(7). Sidang Presidium

(8). Pembacaan Tata Tertib

(9). Pemilihan Ketua Umum PWS masa bakti 2009 – 2011

(10). Pengesahan / pelantikan kepengurusan PWS masa bakti 2009 – 2011

(11). Penyerahan Pataka dari Ketua Persidangan kepada Ketua Umum PWS yang baru

(12). Pengesahan Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga, oleh pengurus PWS yang baru

(13). Penutupan

9. Rapat selesai pukul 16.00



Team perumus berkumpul bersama membahas Musyawarah Besar PWS

Senin, 16 Maret 2009

PUTUSKAN, HIDUPI, TANGGUNG JAWAB!

Anda bergabung dalam sebuah atrian di sebuah toko roti atau donat. Lalu sampai giliran Anda. Tidak peduli seberapa tinggi selera makan Anda, seberapa lapar Anda, dan seberapa luas daya tampung perut Anda, Anda tetap harus MEMILIH.

Anda tidak mungkin mengambil semua yang ada dan menikmati semuanya. Saya jadi berpikir, ini sebuah ide cemerlang yang diumpankan oleh para pemilik restoran 'buffet'. Saya masuk dan mengira bahwa saya membayar harga yang murah untuk semua PILIHAN yang ada dan kuantitas yang mungkin akan saya nikmati. Tapi di ujungnya, bisa tidak semurah itu, karena toh saya tetap harus MEMILIH dan tidak bisa memakan semuanya. Kalau dipaksa, malah tidak saya nikmati sama sekali!

Hidup pun sama persis. PILIHAN bertebaran di mana-mana. PILIHAN teman, pasangan, pekerjaan, tempat tinggal, usaha, investasi, dll. PILIHAN perasaan, tindakan, pikiran. Apapun persepsi kita mengenai kesanggupan kita untuk mencakupi semuanya, kita tetap harus MEMILIH yang mana yang akan kita prioritaskan. Yang mana yang menjadi PILIHAN utama. Bukan karena kita tidak menyukai yang tidak kita PILIH, tapi karena pikiran dan perilaku kita terbatas.

Siklusnya sederhana kok.

Pertama, PUTUSKAN. Setelah itu? HIDUPI KEPUTUSAN tersebut. Lalu? Ber-TANGGUNG JAWAB-lah pada hasil yang didapatkan. Suka hasilnya dan bermanfaat? Teruskan. Tidak suka? PUTUSKAN yang berbeda. HIDUPI lagi. Dan TANGGUNG JAWAB pada hasilnya lagi. Begitu seterusnya.

Life is sooooo simple! Sederhana sekali. Semuanya diawali dengan KEPUTUSAN. Setiap milestone atau tahapan diakhiri dengan TANGGUNG JAWAB. Lalu PUTUSKAN lagi.

Pagi, bangun, PUTUSKAN seperti apa hari yang Anda inginkan. Mau happy? Boleh. Mau bete? Boleh. Mau marah? Boleh. Mau ngambek? Boleh. Terserah kita masing-masing. Lalu? HIDUPI saja! Kalau PUTUSKAN mau bete sepanjang hari, bete-lah! Lalu?

TANGGUNG JAWAB-lah dengan hasil ke-bete-an kita. Jangan komplain di akhir hari kalau kita memang bete. Tidak usah cari lagi penyebab ini-itu.

Anda masuk kerja hari ini? PUTUSKAN mau 'benar-benar' berada di tempat kerja, atau pikiran dan konsentrasi melayang ke mana-mana. Disetrap bos? HIDUPI dan TANGGUNG JAWAB!

Tidak suka dengan hasil itu? PUTUSKAN lagi yang berbeda, atau PUTUSKAN yang sama, dan HIDUPI lagi KEPUTUSAN yang sama besok.

Sudah PUTUSKAN PILIHAN pekerjaan atau pasangan? HIDUPI saja dan TANGGUNG JAWAB lah pada PILIHAN tersebut. Suka? Enjoy! Teruskan!

Tidak suka? PUTUSKAN yang lain!
Tidak bisa, atau tidak mau, atau tidak boleh? Nikmati saja kalau begitu dan STOP komplain! TANGGUNG JAWAB! Hormati KEPUTUSAN sendiri, hormati diri sendiri!

Sederhananya, kalau tidak bisa menghormati KEPUTUSAN sendiri, tidak mau TANGGUNG JAWAB KEPUTUSAN sendiri, tidak usah muluk-muluk minta orang lain menghormati KEPUTUSAN kita atau berusaha menghormati KEPUTUSAN orang lain, dan tidak usah muluk-muluk minta TANGGUNG JAWAB orang lain.

Mau yang simple? PUTUSKAN, HIDUPI, TANGGUNG JAWAB!

Have a positive day!
Kang Hingdranata Nikolay

Director
INSPIRASI INDONESIA / NLP INDONESIA
Kondominium Rajawali, Town House No.20
Jl. Rajawali Selatan I/1B
Jakarta Pusat 10720
+6221-64700221/ 64700422

Sabtu, 07 Maret 2009

Rahasia di Balik Sakit


Menjenguk Kang Asep Dasuki ( kanan ) di RS Elizabeth - Medan , alhamduliah kondisinya makin membaik , Cepat sembuh nya Kang.

Hidup ini tidak lepas dari cobaan dan ujian, bahkan cobaan dan ujian merupakan sunatullah dalam kehidupan. Manusia akan diuji dalam kehidupannya baik dengan perkara yang tidak disukainya atau bisa pula pada perkara yang menyenangkannya. Allah ta'ala berfirman yang artinya,

"Tiap-tiap yang berjiwa akan merasakan mati. Kami akan mengujimu dengan keburukan dan kebaikan sebagai cobaan (yang sebenar-benarnya) . Dan hanya kepada Kami-lah kamu dikembalikan. " (QS. al-Anbiyaa': 35).

Sahabat Ibnu `Abbas -yang diberi keluasan ilmu dalam tafsir al-Qur'an- menafsirkan ayat ini:

"Kami akan menguji kalian dengan kesulitan dan kesenangan, kesehatan dan penyakit, kekayaan dan kefakiran, halal dan haram, ketaatan dan kemaksiatan, petunjuk dan kesesatan." (Tafsir Ibnu Jarir).
Dari ayat ini, kita tahu bahwa berbagai macam penyakit juga merupakan bagian dari cobaan Allah yang diberikan kepada hamba-Nya. Namun di balik cobaan ini, terdapat berbagai rahasia/hikmah yang tidak dapat di nalar oleh akal manusia.
Sakit menjadi kebaikan bagi seorang muslim jika dia bersabar

Rasulullah shallallahu `alaihi wa sallam bersabda yang artinya,

"Sungguh menakjubkan perkara seorang mukmin, sesungguhnya semua urusannya merupakan kebaikan, dan hal ini tidak terjadi kecuali bagi orang mukmin. Jika dia mendapat kegembiraan, maka dia bersyukur dan itu merupakan kebaikan baginya, dan jika mendapat kesusahan, maka dia bersabar dan ini merupakan kebaikan baginya. (HR. Muslim)
Sakit akan menghapuskan dosa

Ketahuilah wahai saudaraku, penyakit merupakan sebab pengampunan atas kesalahan-kesalahan yang pernah engkau lakukan dengan hati, pendengaran, penglihatan, lisan dan dengan seluruh anggota tubuhmu. Terkadang penyakit itu juga merupakan hukuman dari dosa yang pernah dilakukan.

Sebagaimana firman Allah ta'ala,

"Dan apa saja musibah yang menimpamu maka adalah disebabkan oleh perbuatan tanganmu sendiri, dan Allah memaafkan sebagian besar (dari kesalahan-kesalahan mu)." (QS. asy-Syuura: 30).
Rasulullah shallallahu `alaihi wa sallam bersabda,

"Tidaklah menimpa seorang mukmin rasa sakit yang terus menerus, kepayahan, penyakit, dan juga kesedihan, bahkan sampai kesusahan yang menyusahkannya, melainkan akan dihapuskan dengannya dosa-dosanya. (HR. Muslim)
Sakit akan Membawa Keselamatan dari api neraka
Rasulullah shallallahu `alaihi wa sallam bersabda yang artinya,

" Janganlah kamu mencaci maki penyakit demam, karena sesungguhnya (dengan penyakit itu) Allah akan mengahapuskan dosa-dosa anak Adam sebagaimana tungku api menghilangkan kotoran-kotoran besi. (HR. Muslim)
Oleh karena itu, tidak boleh bagi seorang mukmin mencaci maki penyakit yang dideritanya, menggerutu, apalagi sampai berburuk sangka pada Allah dengan musibah sakit yang dideritanya. Bergembiralah wahai saudaraku, sesungguhnya Rasulullah shallallahu `alaihi wa sallam bersabda,

"Sakit demam itu menjauhkan setiap orang mukmin dari api Neraka." (HR. Al Bazzar, shohih)

Sakit akan mengingatkan hamba atas kelalaiannya

Wahai saudaraku, sesungguhnya di balik penyakit dan musibah akan mengembalikan seorang hamba yang tadinya jauh dari mengingat Allah agar kembali kepada-Nya. Biasanya seseorang yang dalam keadaan sehat wal `afiat suka tenggelam dalam perbuatan maksiat dan mengikuti hawa nafsunya, dia sibuk dengan urusan dunia dan melalaikan Rabb-nya.

Oleh karena itu, jika Allah mencobanya dengan suatu penyakit atau musibah, dia baru merasakan kelemahan, kehinaan, dan ketidakmampuan di hadapan Rabb-Nya. Dia menjadi ingat atas kelalaiannya selama ini, sehingga ia kembali pada Allah dengan penyesalan dan kepasrahan diri.

Allah ta'ala berfirman yang artinya,

"Dan sesungguhnya Kami telah mengutus (para rasul) kepada umat-umat sebelummu, kemudian Kami siksa mereka dengan (menimpakan) kesengsaraan dan kemelaratan, supaya mereka memohon (kepada Allah) dengan tunduk merendahkan diri. (QS. al-An'am: 42) yaitu supaya mereka mau tunduk kepada-Ku, memurnikan ibadah kepada-Ku, dan hanya mencintai-Ku, bukan mencintai selain-Ku, dengan cara taat dan pasrah kepada-Ku. (Tafsir Ibnu Jarir)
Terdapat hikmah yang banyak di balik berbagai musibah
Wahai saudaraku, ketahuilah di balik cobaan berupa penyakit dan berbagai kesulitan lainnya, sesungguhnya di balik itu semua terdapat hikmah yang sangat banyak. Maka perhatikanlah saudaraku nasehat Ibnul Qoyyim rahimahullah berikut ini:

"Andaikata kita bisa menggali hikmah Allah yang terkandung dalam ciptaan dan urusan-Nya, maka tidak kurang dari ribuan hikmah (yang dapat kita gali, -ed). Namun akal kita sangatlah terbatas, pengetahuan kita terlalu sedikit dan ilmu semua makhluk akan sia-sia jika dibandingkan dengan ilmu Allah, sebagaimana sinar lampu yang sia-sia di bawah sinar matahari."
(Lihat Do'a dan Wirid, Yazid bin Abdul Qodir Jawas)
Ingatlah saudaraku, cobaan dan penyakit merupakan tanda kecintaan Allah kepada hamba-Nya.

Rasulullah shallallahu `alaihi wa sallam bersabda,

"Sesungguhnya Allah ta'ala jika mencintai suatu kaum, maka Dia akan memberi mereka cobaan." (HR. Tirmidzi, shohih). Ya Allah, anugerahkanlah kepada kami keyakinan dan kesabaran yang akan meringankan segala musibah dunia ini. Amin.
Penulis: Abu Hasan Putra