Menu Baru Web PWS Medan

Bergabunglah dengan Paguyuban Wargi Sunda versi FaceBook , dapatkan info PWS terbaru , Jangan lupa DOWNLOAD File berbentuk Powerpoint ( pps ) dari web ini , dan semuanya tentu saja Gratis untuk anggota dan pembaca setia Web PWS - Medan , Haturnuhun
Myspace tweaks at TweakYourPage.com

Sabtu, 31 Mei 2008

CUKUR



Ada seorang tukang cukur tua yang baik hati disebuah kota di United States .

Suatu hari seorang penjual bunga datang kepadanya untuk memotong rambut. Selesai potong rambut,dia bermaksud me mbayar tetapi tukang cukur menjawab :

"Maaf, saya tidak dapat menerima uang dari mu. Saya melakukan pelayanan".

Sipenjual bunga sangat gembira dan meninggalkan tukang cukur tersebut.
Pada keesokan paginya, ketika si tukang cukur membuka toko, ada sebuah kartu ucapan terima kasih dan selusin bunga mawar yang telah menanti di depan pintu.

Seorang polisi datang untuk potong rambut dan diapun bermaksud membayar setelah selesai dipotong rambutnya.

Tetapi, si tukang cukur pun menjawab :

"Maaf, saya tidak dapat menerima uang dari mu.Saya melakukan pelayanan".

Si polisi pun sangat gembira dan meninggalkan tukang cukur tersebut.
Pada keesokan paginya, ketika si tukang cukur membuka toko, ada sebuah kartu ucapan terima kasih dan selusin donat yang telah menanti d id epan pintu.

Dihari berikutnya datanglah seorang software engineer dari Indonesia untuk potong rambut, ketika dia hendak membayar, si tukang cukur pun menjawab :

"Maaf, saya tidak dapat menerima uang dari mu. Saya melakukan pelayanan".

Si software engineering dari Indonesia pun amat sangat gembira dan meninggalkan tukang cukur tersebut.

Pada keesokan paginya, ketika si tukang cukur membuka toko, .. coba tebak !!!






apa yang tukang cukur temukan di depan pintu ???????????? ????????? ???????











Dapatkah anda menebaknya ???????????









Apakah anda belum tau jawabannya? ? ????????? ?









Ayo.Berfikirlah seperti orang indonesia ......!!!!!!Ok!!!!!OK!!! !!!!!!!!! !!!










Selusin orang Indonesia telah menunggu untuk potong rambut GRATIS !!!!!!!!!

From
Sopar Siregar

CEULEUKEUTEUK


Kabayan jeung nu Teu Bisa Katipu

Aya hiji pamuda nu susumbar manehna teu bisa ditipu ku sing saha bae.

Kabayan panasaraneun naker hayang nyoba.

"Tungguan di dieu, nya!" cek Kabayan ka si pamuda nu pajar teu bisa ditipu tea.
"Tungguan di dieu, kuring rek nunjukkeun, kumaha carana kuring bisa nipu anjeun!"
Gejlig bae Kabayan indit, sabada omat-omatan sangkan eta pamuda ulah ka mana-mana.
Si pamuda nurut. Sajam-dua jam mah, manehna sabar nungguan.

Tapi barang geus opat jam nu ditungguan teu embol-embol keneh bae, manehna mimiti ngarasa keseleun.

Gejlig bae manehna ge indit ti dinya, nepungan batur-baturna.

Bari kukulutus teh, daradad manehna nyaritakeun ka batur-baturna ngeunan naon nu dilakukeun ku Kabayan ka manehna.

Atuh barakatak bae babaturanana teh tingbarakatak, bari pok salasaurang di antarana ngomong,

"Dasar tolol, justru maneh teh geus katipu ku Kabayan !"


Abah Tea

Jumat, 30 Mei 2008

HARTA YANG DIBAWA MATI


Suatu ketika malaikat El-maut pencabut nyawa mendatangi seorang pria kaya raya yang sedang dalam keadaan sekarat.
Pria tersebut si Kabayan , sangat sedih karena sepanjang hidupnya ia telah bekerja keras mengumpulkan harta namun kini ia harus meninggalkan semua itu. Lalu, ia memohon agar dalam kematiannya ia dibolehkan membawa serta harta kekayaannya ke alam baka.

Malaikat El-maut mendengar permohonan itu dan menjawab,
"Maaf, sesuai aturan Kabayan , anda tak diperkenankan membawa harta sekeping pun."

Kabayan kembali memohon dengan sangat agar malaikat El-maut bersedia berbicara pada Tuhan kalau-kalau permohonannya dikabulkan. Tak kenal gigih,Kabayan terus berdoa agar diperkenankan membawa serta hartanya ke alam baka.

Akhirnya malaikat El-maut meneruskan permohonan si Kabayan tersebut kepadaTuhan, dan ternyata doanya terkabulkan.

"Tuhan telah memutuskan untuk mengabulkan permohonanmu, tetapi kau hanya diperbolehkan membawa satu koper saja. Tak boleh lebih," demikian kata malaikat El-maut.

Betapa gembiranya Kabayan , lalu bergegas ia mengambil koper terbesar yang dimilikinya dan memenuhinya dengan batangan emas murni. Kemudian diletakkannya di sisi tempat tidurnya. Ia pun meninggal dengan rasa puas.

Setibanya di pintu surga, Kabayan bertemu dengan malaikat penjaga surga yang serta-merta menahannya.
"Hey, berhenti di situ. Kau tidak boleh membawa koper itu ke dalam surga!"

Lalu Kabayan menjelaskan bahwa ia telah mendapat ijin dari Tuhan dan menyilakan malaikat penjaga surga menanyakannya pada Tuhan. Malaikat penjaga surga pun menemui Tuhan untuk mengecek kebenaran cerita si Kabayan.

Setelah yakin, malaikat penjaga surga kembali pada Kabayan dan berkata,
"Ternyata benar Kabayan , kau hanya diijinkan membawa satu koper saja. Tapi saya harus memeriksa isi koper itu sebelum membolehkan kau masuk."

Kabayan menyerahkan kopernya, sambil berkata,
"Mohon berhati-hati, itu adalah barang paling berharga yang aku miliki".

Begitu malaikat penjaga surga membuka dan memeriksa isinya, malaikat malah tertawa terbahak-bahak,

"Ha..ha..ha..kau sebut ini berharga?
Tahukah kau Kabayan , emas batangan yang kau bawa itu di akhirat sini hanya dipakai untuk pembatas jalan setapak !!!"

Pojok Renungan:
Seberapa pun banyak dan berharganya kekayaan yang anda kumpulkan di dunia ,tak dapat anda bayangkan nilainya di akhirat kelak.
Bisa jadi itu sama sekali tak berharga.

Kamis, 29 Mei 2008

PERSEMBUNYIAN HAKIKAT DIRI MANUSIA


Pada suatu hari Tuhan mengumpulkan seluruh binatang di penjuru bumi dan berkata,

"Aku bermaksud menyembunyikan sesuatu dari manusia sampai mereka siap untuk mengetahuinya."

Para binatang itu bertanya-tanya keheranan,
"Apakah itu, wahai Yang Maha Pencipta?"

Tuhan menjawab, "Pengetahuan atas hakikat diri mereka"

Kata Elang, "Berikan pada hamba, hamba akan menerbangkannya ke bulan"

Jawab Tuhan, "Jangan. Suatu hari mereka akan pergi ke sana dan menemukannya."

Kata Ikan Paus, "Biarkan hamba yang menyembunyikan jauh di dasar lautan."

Jawab Tuhan, "Jangan. Suatu saat mereka akan pergi ke sana pula."

Kata Banteng, "Kalau begitu hamba akan menguburkan di padang rumput."

Jawab Tuhan,"Tidak. Mereka akan membabat padang rumput dan menemukannya."

Akhirnya seekor Tikus Sawah yang selamanya hidup di perut bumi,berpenglihatan rabun, namun dapat melihat dengan jelas melalui mata hatinya,berkata,
"Sembunyikan saja di dalam diri mereka sendiri."
Dan Tuhan pun berkata, "Ya! Sudah Aku lakukan!"

Pesan Moral :
Jika demikian kemana lagi kita akan mencari pemahaman atas hakikat diri manusia selain menengok ke dalam diri kita sendiri?

CEULEUKEUTEUK


DIBUNGBUAN

Beurit 1: "Peuting mah kuring disuguhan ku manusa. Sangu pulen, hayam jeujeut, jaba dibungbuan. Tapi, ah teu didahar!"

Beurit 2: "Bodo maneh mah!"

Beurit 1: "Matak teu didahar ge ku sabab kuring pinter. Heueuh sangu jeung dagingna mah lezat, ngan eta bungbuna ..."

Beurit 2: "Naon bungbuna?"

Beurit 1: "Racun beurit!"


MI INSTANT

Nuryani carang iinditan numpak mobil.
Hiji poé ku Winarni diajakan ka dayeuh numpak beus regulér antar kota anu heurin hésé hitut-hitut acan.

Ditengah perjalanan hujan turun, kapaksa jandéla ditutup. Teu kungsi lila... sekh, pelengseng bau hitut mani puleeeen téh.

Digigireun Nuryani aya budak ngora tapi sigana mah lolong da maké kaca mata hideung.

Dari jenis baunya saya bisa menentukan, bahwa sipelaku sedang nyeri beuteung sanggeus
sarapan jéngkol nu loba teuing
“.

Atuh kontan Nuryani seueul hayang utah, tapi jandéla beus narutup da hujan, nya kapaksa ditahan-tahan sabisana.

Teu kungsi lila beus nepi ka hiji terminal, reg eureun. Nuryani teu miceun kasempetan deui, langsung muka jandéla, oroloooo..... mani paranjang siga cacing, éh ké heula lain cacing gening, tapi emi instant urut sarapan tadi isuk.

Ampuuuunn... Gusti...., béak dagangan aing ..........! “, sora nu ngajerit diluareun beus.
Panasaran ditingali ku Winarni. Euleuh-euleuh tukang leupeut nu kabagian rezeki téh, dina nyiruna mani pinuh ku emi !


Abah Tea

Durian Manis dan Durian Tanpa Rasa


Dua orang sedang melewati sebuah rumah yang memiliki kebun besar di depannya. Salah satu pohon di depan rumah tersebut adalah sebuah pohon durian.

Saat itu sedang musim durian sehingga kebetulan pohon tersebut sedang berbuah. Mereka berdua melihat beberapa durian yang sudah terlihat matang di pohon.

Salah seorang dari mereka si Kabayan mengatakan bahwa durian tersebut pasti manis. Sementara temannya Ujang mengatakan bahwa durian tersebut tidak ada rasanya.
Mengapa bisa berbeda?

Mengapa kamu mengatakan bahwa durian tersebut tanpa rasa?” tanya Kabayan kepada Ujang.

Sambil tersenyum Ujang menjawab, “Mata tidak bisa merasakan manis atau pahit. Jadi durian tersebut tidak punya rasa karena hanya bisa dilihat.”

Kacian deh loe!”, ejek Kabayan sambil tertawa.

Memang kamu bisa memakan durian itu?” kata si Ujang balik menyerang.

Kenapa tidak?” jawab Kabayan sambil tersenyum yakin.

Kamu mau mencurinya?
Yang punya rumah ini galak.
Kalau ketahuan bisa bahaya
!” kata Ujang.

Siapa bilang mau mencuri? Saya akan mendapatkan durian itu tanpa mencuri.” bela Kabayan dengan yakin.

Bagaimana mungkin? Memang kamu punya uang untuk membelinya?” tanya Ujang.

Tidak juga, tetapi saya punya ini dan ini.” kata si Kabayan sambil menunjukan kepala dan otot bisepnya.

Ujang pun menantang, “Mari kita buktikan.”

Kemudian Kabayan menuju pintu pagar kebun tersebut dan memijit bel.
Pemilik rumah pun keluar dan bertanya kepada nya.
Aya naon Kabayan ?”

Apakah bapak perlu bantuan untuk membersihkan kebun Pak? Kami berdua siap membantu bapak.” kata Kabayan sambil melirik temannya Ujang.

Ujang pun seperti dihipnotis langsung mengangguk.

Oh begitu!”, kata pemilik rumah, “kamu mau apa sebagai upahnya?” lanjutnya.

Cukup satu buah durian saja pak.” kata Kabayan sambil melihat sebuah durian yang terlihat sudah matang.

Kalian kan berdua, nanti saya kasih dua buah, masing-masing satu. Asal kalian bekerja dengan baik.”

Siap pak!” kata Kabayan sambil memberi hormat layaknya tentara disusul oleh si Ujang.

Singkat cerita pekerjaan pun beres.
Mereka berdua menikmati durian masing-masing.
Si Kabayan bertanya kepada Ujang.

Kumaha rasanya durian kamu Jang ?”
Manis, he he.” jawab si Ujang sambil tertawa.


Pesan moralnya?
Silahkan simpulkan sendiri.
Jika mau berbagi kesimpulan atas cerita ini silahkan tuliskan pada form komentar.





Rabu, 28 Mei 2008

Solusi Cerdas


Alkisah di sebuah hutan tampak seekor kera kecil sedang memanjat pohon, tiba-tiba datanglah Angin Utara dan Angin Selatan.

Angin Utara berkata :
" Lihatlah anak kera itu, marilah kita berlomba siapa yang dapat menjatuhkan anak kera itu dari pohon!"

"Oke mari kita coba!" Angin Selatan menjawab.

Angin Utara dengan kencangnya mulai meniup anak kera tersebut, kera kecil langsung berpegang erat di pohon tersebut sehingga sulit bagi sang Angin untuk menjatuhkannya.
Kini tiba giliran Angin Selatan, dengan pelannya ia meniup si kera tersebut.

"Ha..ha.. dengan angin kencang saja ia tidak bisa jatuh bagaimana dengan tiupan seperti itu" ejek Angin Utara.

Angin Selatan diam saja, ia terus meniup dengan angin sepoi-sepoi sehingga tampak anak kera tersebut menjadi mengantuk, dan tak lama kemudian si anak kera tersebut tertidur dan jatuhlah ia ke tanah.

" Terkadang kelembutan dan pendekatan justru lebih mampu memecahkan persoalan dibandingkan kekerasan "

Di Jawa Timur , kalau tidak salah dari pemberitaan salah satu station TV swasta diinformasikan adanya temuan alat yang bisa mengubah singkong menjadi bio etanol dengan biaya produksi cuma Rp. 3000 / liter , jadi hanya setengah harga premiun sekarang.

Alat itu berharga sekitar 2 jutaan , mudah dirakit dan dipasang pada tiap tiap keluarga dan , pada gambar tayangan TV terlihat proses mulai pencabutan singkong di kebun sampai ke pengisian bio etanol ke sebuah sepeda motor dan proses memasak menggunakan kompor.

Ini adalah salah satu solusi cerdas , katimbang demo dijalan , sweeping angkutan umum , bakar ban , menutup jalan sampai dengan bentrok dengan aparat.

Padahal penemunya ngga sekolah . . . dan nota bene secara teknologi dan secara intelektual lebih rendah dari mereka yang belajar di perguruan tinggi . . . . . .
Keadaan apa pun yang kita hadapi sebenarnya bersifat netral. Kita lah yang memberikan label positif atau negatif terhadapnya.
Seperti yang dikatakan filsuf bijak, ... ''Peristiwanya sendiri tidak penting, tapi respon terhadap peristiwa itu adalah segala-galanya.''

Selasa, 27 Mei 2008

Singa Yang Berpura-pura Sakit


Alkisah di sebuah hutan terdapat seekor singa yang sudah tua. Setiap hari ia kelaparan karena tak sanggup berlari kencang dan jauh. Ia selalu kehilangan mangsa.

Meskipun setiap binatang saling memangsa, tetapi mereka sepakat untuk saling menjenguk bila salah satu diantara mereka sedang sakit. Tak kurang akal, singa tua itu memanfaatkan kesepakatan para binatang untuk menjerat mangsa. Ia mengaku sakit pada setiap binatang yang melewati tempat tinggalnya, sambil berpura-pura lesu dan lemah.

Berita tentang kondisi singa yang sakit dengan segera menyebar ke seluruh penjuru hutan. Semua binatang bersimpati dan berniat mengunjungi singa tersebut. Satu demi satu dari mereka bergiliran mengunjungi si singa dan bekas jejak kaki mereka terlihat jelas di sepanjang jalan hingga di depan gua.

Kesempatan tersebut jelas tidak dilewatkan si singa. Ia selalu memangsa semua binatang yang mengunjungi dirinya satu demi satu. Tetapi seekor srigala mencium gelagat yang kurang baik saat dirinya hendak masuk gua untuk menjenguk si singa. Srigala itu mengurungkan niat untuk masuk dan hanya menyapa si singa dari luar.

"Hei, mengapa mesti di luar. Masuklah! Kita berbincang di dalam saja," kata singa
menawarkan.

"Ah tidak, terima kasih," tukas srigala itu lantang.

"Aku meragukan kata-katamu. Boleh dibilang aku tidak mempercayaimu. Aku yakin kamu tidak punya niat baik dan hanya ingin memangsa aku, karena di sini aku hanya melihat jejak langkah binatang-binatang yang lain masuk tapi tidak ada jejak langkah mereka keluar dari sini," ucap srigala kesal.

Srigala mencium gelagat buruk dari si singa. Kebohongan si singa terbongkar juga. Akibatnya, singa itu harus menanggung resiko atas kebohongan yang ia lakukan, yaitu tidak dipercaya lagi oleh semua binatang penghuni hutan.

Pesan:

Berdasarkan ilustrasi kejadian tersebut terungkap bahwa kejujuran bersifat krusial atau sangat penting dalam hidup ini. Satu kebohongan saja akan menginfeksi karakter seseorang. Kebohongan bukan hanya bentuk dosa itu sendiri, melainkan menginfeksi jiwa kita dengan dosa.

"False words are not only evil in themselves, but they infect the soul with evil," kata Socrates. Karena setiap kebohongan akan mendorong seseorang untuk terus menciptakan kebohongan lain untuk menutupi kebohongan yang sebelumnya.

Kebohongan adalah sumber kegelisahan, karena kalaupun kebohongan itu tidak terbongkar sudah pasti itu sangat menyiksa batin. Lalu seandainya kebohongan itu sampai terungkap, maka reputasi yang sudah dibangun selama puluhan tahun sekalipun kemungkinan akan hancur seketika.

Kebohongan menjadikan masalah kecil semakin rumit, dan hidup terasa penuh rintangan. Dengan kata lain, kebohongan adalah sumber malapetaka.

Sangat manusiawi jika masing-masing diantara kita pernah berbohong, entah dalam skala kecil, sedang, maupun besar. Tetapi mengingat dampak buruk yang dapat menyertai kebohongan yang sudah kita ciptakan, milikilah keberanian untuk memperbaiki diri dengan bersikap jujur.

Kita masih memiliki kesempatan yang begitu luas untuk lebih baik.

"No one has ever done anything too bad to be forgiven. -

Tak seorangpun melakukan kesalahan yang terlalu besar untuk dapat diperbaiki kembali," kata Ruth Sheppard.

Kita dapat senantiasa melatih dan meningkatkan kualitas kejujuran dari hal-hal sederhana, yang berkenaan dengan orang lain dan terutama terhadap diri sendiri serta segala aktifitas kehidupan kita.

Mungkin kita dapat memulainya dengan berusaha berkomunikasi dan berinteraksi secara jujur dan terbuka sejak saat ini apapun resikonya. Tingkatkan kualitas kejujuran terus menerus sampai kita dapat merasakan tak ada lagi kekurangan yang menghambat atau mengganggu sosialisasi diri.

Pada saat yang sama kita juga akan dapat merasakan bahwa kejujuran kita jauh lebih berharga dibandingkan segalanya.

"No legacy is so rich as honesty. - Tak ada harta yang begitu melimpah seperti kejujuran," William Shakespeare dalam karyanya yang berjudul All's Well that Ends Well.

Source :
Kang Andrew Ho

Manusia dalam cermin


Bertahun-tahun lalu ada seorang penjelajah yang pergi ke alam liar Afrika. Di antara berbagai bawaan, dia membawa dua buah cermin ukuran besar.

Ketika tiba penjelajah ini menaruh cermin ini pada dua pohon yang berhadapan kala dia sedang mempersiapkan penjelajahan. Lalu dia memperhatikan seorang penduduk asli datang menghampiri satu dari cermin itu dengan tombak di tangannya.

Penduduk asli ini mulai menusuk-nusuk cermin itu, dan pada akhirnya membuat semua gerakan untuk membunuh lawan yang dia lihat di cermin. Akhirnya hancurlah cermin itu.

Penjelajah lalu berjalan ke arah penduduk asli dan menanyakan mengapa dia meremukkan kaca cermin itu.

Penduduk asli membalas : "Dia (bayangan dalam cermin) bermaksud membunuh saya, jadi saya bunuh dia lebih dulu".

Penjelajah menerangkan pada pria pribumi bahwa bukan untuk itu maksud cermin dibuat. Penjelajah membawa pribumi ini pada cermin satunya yang masih tersisa utuh dan menunjukkan padanya guna cermin :
bagaimana melihat jika rambutnya tersisir rapi,
untuk melihat apakah cat di wajahnya sudah tepat ,
dan untuk melihat bagaimana besarnya ototnya kini.

Penduduk asli begitu terpesona kala cermin itu mampu menunjukkan sisi terbaik dirinya dan merefleksikan seorang pria yang ramah.

Itulah yang terjadi dengan jutaan orang di sekeliling kita. Saat situasi sulit dengan naiknya harga BBM dunia dan kesulitan hidup ( cermin sekarang ini ) , mereka menjalani kehidupan dengan mengharapkan suatu pertarungan.

Mereka mengharapkan pertempuran dan itulah caranya mereka bersikap.
Mereka mengharapkan memiliki musuh dan mereka begitu yakin dengan hal itu.
Mereka mengharapkan untuk mengalami kesulitan, agar pemerintah melunak bagi kemudahan dan kepentingan sendiri.
Mereka minta agar perusahaan memberi pekerjaan lemburan dan membayar mereka dengan UMP yang berharga tinggi .

Coba terka apa yang sebenarnya terjadi?

Ini benar-benar kedengaran seperti kebanyakan tayangan popular di TV. Mereka mempertunjukkan unjuk kekerasan ( bukan lagi unjuk rasa ) , perkelahian, kekerasan , menutup jalan , serta argumentasi yang melibatkan karakteristik terburuk dari manusia.

Renungan :
Apakah jenis cermin yang Anda lihat setiap pagi saat melihat orang yang Anda lihat.
Allah Swt. memberikan pada setiap kita kekuatan untuk memilih dan itu termasuk untuk dunia, orang-orang dan hasil yang kita harapkan.

Apa yang Anda pikir dan lihat sekarang ini pada akhirnya akan menjadi seperti apa jadinya Anda.
Ini bukan prinsip baru, hanya saja perlu lagi diingatkan pada kita sekarang dan untuk waktu ke depan.

CEULEUKEUTEUK


Dokter Anto, Dokter Ulle, jeung pasen nu maju ka sehat

Dr Anto jeung Dokter Ulle keur silisimbeuhan pangalaman.

"Ayeuna-ayeuna teh kuring keur nyanghareupan kasus nu kacida pabaliutna," cek Dokter Anto.
"Pabaliut kumaha?" cek Dokter Ulle.

"Kuring teh keur ngubaran pasen nu ngarokona opat bungkus sapoe, meh taya eureunna nginum alkohol teu bina ti nu keur hanaang bae, sarta peutingna getol pisan ngulayaban neneangan awewe pibatureun sare."

"Ari pabaliutna kumaha, kitu?"

"Tah, ieu yeuh masalahna teh. Manehna teu bisa ngeureunan eta kabiasaan gorengna, tapi heranna teh manehna maju ka sehat bae."


GAMBAR CAKCAK

Silobahutang téh urang Batak asli nu digawé di salah sahiji pabrik mobil Mitsubishi . Silobahutang rada bangor, sigana mah alatan sering kaluar kota tugas ti kantorna.
Hiji waktu Silobahutang ditugaskeun ka Australia. Kulantaran manéhna jelema bangor, ka pamajikanana ogé jadi curiga baé.

Silobahutang : “ Selama aku tugas, kau jangan main sérong ya ! “
Silobahutang boga akal, manéhna ngagambar cakcak persis dihandapeun bujal pamajikanana, ceuk pikirna gambar cakcak ieu bisa ngajaga si legok hangseur karesepna, lamun pamajikanana sérong jeung lalaki séjén pasti kudu mandi junub, tah pasti gambar cakcakna leungit.
Pamajikanana nyahoeun yén Silobahutang sok jajan ari tugas luar kota, jadi manéhna ngalayanan kikindeuwanana sabot Silobahutang tugas luar kota. Tapi poho kalahka mandi, jadi wéh gambar cakcakna leungit.

Buru-buru manéhna ménta kikindeuwanana ngagambar cakcak di tempat nu asal, ngan pohoeun kamana ngalieukna hulu cakcak gambar salakina.
Kacaritakeun Silobahutang geus tugas sabulan. Balik ti Australia langsung mariksa gambar cakcakna.

Silobahutang : “ Hey, mengapa pula cicak ini menéngok ké atas, padahal aku gambar déngan posisi menéngok ké bawah. Kau sérong yah ? !”
Pamajikanana : “
Héy, sudah sébulan aku tak mandi. Mungkin cicaknya tidak tahan baunya ! “
Silobahutang : “ Oh, bégitu yah ?!”, kaharti ceuk pikirna.

Abah Téa.

Senin, 26 Mei 2008

Masyarakat Kecil itu Hebat


Naiknya harga BBM memang membuat masyarakat susah, sebab mempunyai efek yang berganda,
seperti naiknya ongkos angkutan umum,
maka hal tersebut juga akan membuat biaya operasional akan naik juga,
dan wajar apabila harga-harga barang kebutuhan akan naik pula.

Namun demikian, masyarakat kecil cuma bisa pasrah, sebab apa?....
Itulah, sebelum naiknya harga BBM pun masyarakat kecil sudah susah hidupnya,
jadi sebenarnya naik atau tidak naik harga BBM tidak membuat masyarakat itu putus asa, sebab sepertinya "kesusahan" itu sudah menjadi bagian dari "cara hidup" dari masyarakat kecil, jadi mereka sudah biasa menghadapinya.

Oleh karena itu, sepertinya yang ribut dan sewot dengan kenaikan harga BBM ini adalah hanya "orang-orang besar" saja dan justru yang kebanyakan duit.

Makanya secara mentalitas rakyat kecil lebih siap memghadapi rintangan dan tantangan , hidup masyarakat kecil!...... anda hebat, bisa bertahan dengan situasi dan kondisi yang seperti ini, semoga hidup anda selalu "berkah",

amin......

CEULEUKEUTEUK


SI SOMA & BULÉ.

Si Soma budak hideung lestreng siga négro.
Hiji mangsa tumpak beus kota ti St Hall ka Lémbang keun anu heurin pasedek-sedek, nya kapaksa nantung.

Di jero beus aya aki-aki jeung nini-nini bulé anu nangtung ogé.
Basa Inggris Soma ngan pas-pasan pisan, kitu gé pédah baé aya kursus gratis di kantor,
tapi kulantaran si aki-aki bulé ngajakan ngobrol, nya kapaksa ngaladénan.

"What country do you come from?", ceuk si bulé
" Indonesia Sir!".
"Oh, I thought you are an African's negro. Can you speak English?"
"Yes I can Sir".
"Good, so please explain me about your family in English".
"Oh, I can't Sir !"
"Why ?"
"Because I have no family in English !"
"????"

Bari jeung rada teu ngarti si aki-aki bulé terus ngajakan ngobrol

"By the way, where were you born?"
"Bandung Sir"
"Which part?"
"All parts of me Sir, from my leg up to my head"
"????"

Palebah Lédeng aya ucing ngaliwat, beus ngerém ngadadak,
si Soma teu dihaja nincak suku si aki-aki bulé.

"Oh, I am sorry !", ceuk Soma
"I am sorry too" (kadéngéna ku si Soma : two)
"????....I am sorry three"

"What is it for?" ceuk si Bule (kadéngéna ku si Soma : four)
"???.....I am sorry five Sir"

"?????.....Are you sick?" (kadéngéna ku si Soma : six)
"???.....I am sorry seven Sir"

“?????.....eitt…” mobil ngagaléong, si bulé méh labuh.
(kadéngéna ku si Soma : eight)
"???.....I am sorry nine Sir"


WAWANCARA

Pamuda nécis parakatangtang-parakaténgténg nepungan manager HRD.

"Saha ngaran anjeun ?", manager HRD interview.
"Di Indonesia mah Daud, tapi nuju di Amrik David"
"Sabaraha gajih keur digawé di Amérika ?"
"Mung 10.000 dolar sasasih, lumayan"
"Jadi hayang nampa sabaraha gajih di dieu ?"
"Nya kinten-kinten 100.000 dolar cekap lah"
"Kumaha lamun 1.000.000 dolar sabulan, tambah mobil Baby Benz,
tambah imah anyar di Pondok Indah ?"
"Ah bapa mah, nyiar-nyiar piatoheun waé. Ulah heureuy atuh pa !"
bari atoh.
"Apan didinya anu ngajakan heureuy ti heula lain !"


Abah Téa.
Kang Deddy Setiawan
PT. Krama Yudha Tiga Berlian Motors

Sabtu, 24 Mei 2008

Coca Cola


Ada 3 kaleng coca cola, ketiga kaleng tersebut diproduksi di pabrik yang sama.

Ketika tiba harinya, sebuah truk Mitsubishi Colt Diesel datang ke pabrik, mengangkut kaleng-kaleng coca cola dan menuju ke tempat yang berbeda untuk pendistribusian.

Pemberhentian pertama adalah supermaket lokal.
Kaleng coca cola pertama diturunkan disini.
Kaleng itu dipajang di rak bersama dengan kaleng coca cola lainnya dan diberi harga Rp. 4.000.

Pemberhentian kedua adalah pusat perbelanjaan besar.
Di sana , kaleng kedua diturunkan.
Kaleng tersebut ditempatkan di dalam kulkas supaya dingin dan dijual dengan harga Rp. 7.500.

Pemberhentian terakhir adalah hotel bintang 5 yang sangat mewah.
Kaleng coca cola ketiga diturunkan di sana .
Kaleng ini tidak ditempatkan di rak atau di dalam kulkas.
Kaleng ini hanya akan dikeluarkan jika ada pesanan dari pelanggan.

Dan ketika ada yang pesan, kaleng ini dikeluarkan besama dengan gelas kristal berisi batu es. Semua disajikan di atas baki dan pelayan hotel akan membuka kaleng coca cola itu, menuangkannya ke dalam gelas dan dengan sopan menyajikannya ke pelanggan.
Harganya Rp. 25.000.

Sekarang, pertanyaannya adalah :
Mengapa ketiga kaleng coca cola tersebut memiliki harga yang berbeda padahal diproduksi dari
pabrik yang sama,
diantar dengan truk yang sama dan
bahkan mereka memiliki rasa yang sama ?

Lingkungan Anda mencerminkan harga Anda.
Lingkungan berbicara tentang RELATIONSHIP.
Apabila Anda berada dilingkungan yang bisa mengeluarkan terbaik dari diri Anda, maka Anda akan menjadi cemerlang.

Tapi bila Anda berada dilingkungan yang meng-kerdil- kan diri Anda, maka Anda akan menjadi kerdil.

(Orang yang sama, bakat yang sama, kemampuan yang sama) + lingkungan yang > > berbeda = NILAI YANG BERBEDA..

Nah , Bagimana dengan lingkungan anda ?
Yang membuat cemerlang atau malah membuat kerdil ?

Jumat, 23 Mei 2008

Kesombongan Kita


Di tengah-tengah sebuah training Leadership di dealer Mitsubishi Sumatra Berlian Motor , yang saya ikuti di Medan , manager saya yang juga penanggung jawab pelatihan itu , Pak Djodi , memberikan arahannya.

"Letakkan kedua tangan kalian di dada kalian masing-masing !" demikian beliau memulai instruksinya.

"Letakkan, terus, dan rapat hingga kalian merasakan detak jantung kalian masing-masing!" lanjut beliau.

Aku pun menuruti kata-katanya, kuletakkan kedua tanganku perlahan ke atas dadaku.
Kucari-cari sebentar, dan akhirnya terasalah detak jantungku.

Aku pun menunggu instruksi selanjutnya.

"..Letakkan dan rasakan detak jantung Anda !" begitu instruksi beliau,
"Jika sudah terasa, sekarang katakan kepada jantung Anda, Berhenti..!!"

Aku pun agak bingung dengan instruksi tersebut namun tak urung kulakukan juga.

"Katakan, dan perintahkan kepada jantung Anda untuk berhenti!, katakan pada ia untuk berhenti!!"seru beliau dengan lantangnya.

"Tidak mungkin !!' teriakku dalam hati, "Tidak mungkin bisa!!"

Entah, apakah trainer tersebut mendengar apa yang kami rasakan, ia pun melanjutkan kata-katanya..
"Lihatlah.. rasakanlah..!! bahkan jantung kita pun bukan milik kita...!!",

Seketika itu pula, Degg, diri ini kontan tersadar apa maksud dari semua ini.

Ya Rabb,begitu sering diri ini lupa, bahkan jantung, apa yang ada di dalam diri kita ini sekalipun.. bukan milik kita.
Dino Saftana Lubis

Bisa Berjalan diatas Air….Mau ????


Alkisah ada 2 orang lelaki Kabayan dan rekannya si Ujang menghabiskan waktu untuk refreshing dengan melakukan hobi mereka yaitu memancing di sebuah sungai yang berarus sedang.

Setelah puas menghabiskan waktunya memancing,salah satu diantara mereka, si Kabayan bertanya kepada rekannya, Uang ,

Hei Jang ,percaya nggak kamu,kalo aku bisa berjalan diatas air.”

Si Ujang ,dengan sedikit cuek berkata, " Ah kau aya-aya wae,emang kamu Bruce Lee apa Brama Kumbara…"

Eh, gak percaya ya ,coba lihat aku.” tukas si Kabayan ,maka mulailah Kabayan melangkah dengan ringan dan lincah di atas permukaan air itu hingga bisa mencapai seberang sungai hanya dalam beberapa detik.

Waaauuuwww”,si Ujang melongo, melihat jurus meringankan tubuh yang baru saja di peragakan si Kabayan ,dan dia belum juga paham kalo ternyata sahabatnya ini seorang “master” di rimba persilatan …..

Kabayan tertawa senang melihat sahabatnya melongo, tanpa berkedip,dan sekali lagi dia mengulangi atraksinya “melangkah dengan ringan diatas permukaan sungai yang airnya bening itun ”dan dihampirinya sahabatnya ini.

Kabayan lalu berkata,” Hei Jang , kumaha , sudah percaya kan kamu,kalo aku bisa berjalan diatas air.”

Ya..ya..ya aku percaya”,jawab Ujang ,”Tapi ,please ajari aku dong gimana sih caranya kamu bisa seperti itu, aku juga ingin belajar agar bisa berjalan diatas air,” lanjut Ujang sambil memohon.

Ok Jang ,jangan kuatir aku pasti akan ajari kamu,dan ilmunya sebenarnya amat lah mudah,aku yakin kamu pasti bisa dengan cepat.”hibur si Kabayan.

Maka mulailah Kabayan menceritakan kepada Ujang ,bagaimana ia bisa berjalan diatas air,dia juga menunjukkan titik-titik mana dia harus menjejakkan kakinya diatas permukaan sungai itu,ya….rupanya Kabayan bisa berjalan diatas air,karena ia sudah tahu dan hapal dititik-titik mana batu sungai itu bisa diinjak sebagai titian hingga sampai di seberang sungai

Ooo…rupanya Kabayan berjalan diatas permukaan sungai,karena dia telah menguasai medan,dia telah hapal benar bagaimana dia bisa menyeberang sungai dengan selamat dengan memanfaatkan batu-batu yang ada di sungai itu….aaahhh itu siiih bukan ilmu yang sulit…

Benar,memang benar,ternyata sebenarnya tidak ada yang sulit,hanya semata kita belum tahu,kita belum memahami medan dan kita belum punya jam terbang yang cukup untuk menaklukan sebuah tantangan,hingga kita melihat seseorang yang bisa melampaui tantangan itu laksana seorang “master” kungfu yang memiliki kedigdayaan tiada tanding.

Proses menjadi seorang “master” butuh proses,butuh latihan dan terus mencoba.

Dan sesungguhnya siapapun akan bisa menjadi seorang “master”,bila telah melampaui semua proses itu dengan bijaksana……..
Djodi

Rabu, 21 Mei 2008

Ada apa dengan Mei?


Pertanyaan di atas muncul begitu saja setelah melihat url ini :


Di url tersebut terdapat beberapa foto tentang tragedi gempa China.
Saya sendiri hanya mengikuti perkembangan berita gempa di China hanya melalui koran dan televisi.

Tapi setelah melihat foto-foto tersebut, entah mengapa pertanyaan “Ada apa dengan Mei?” muncul.

Peristaiwa " reformasi " terhadap republik ini terjadi juga pada bulan Mei 1998 , diawali dengan peristiwa Kerusuhan Jakarta 13-14 Mei dan diakhiri dengan lengsernya Suharto seminggu kemudian.

Tragedi gempa bumi di Yogyakarta 2 tahun silam juga terjadi pada bulan Mei.
Dua bencana dahsyat gempa bumi terjadi pada bulan Mei.
Di Yogyakarta korbannya sekitar 6.000-an orang.
Sedangkan di China kalau tidak salah 10 kali lipatnya.

Perlu diingat, jumlah itu adalah manusia!
Nyawa yang melayang.
Belum lagi kerugian materi & non-materi lainnya.
Dan hari- hari ini ini, di tengah duka bulan Mei yang dikepung oleh dua bencana dahsyat itu ada hari dimana kita diseru untuk bangkit.

Momen itu adalah 100 tahun Hari Kebangkitan Nasional.
Nasional adalah arti yang luas.
Sedangkan kita mempunyai definisi masing-masin atas “era Kebangkitan”.
Bagi kita yang berada pada komunitas Paguyuban Wargi Sunda - Medan nuncul l juga hari bermakna bagi komunitas ini yaitu 11 , 16 Mei dan 24 Mei 2008.

Dimana tanggal tersebut adalah momentum pertemuan wargi PWS dalam rencana kegiatan Pengobatan dan Khitanan Masal pada tanggal 29 Juni 2008 , serta rencana audiensi pengurus PWS - Medan dengan Kapolda Sumut , Kang Nurrudin Usman

Pertanyaan “Ada apa dengan Mei?” pada akhirnya terjawab dengan liputan tiga unsur :

Bencana (kemunduran,kemerosotan,ujian,dll) – lahir – bangkit.

Inilah arti Mei bagi saya pribadi.
Apa arti Mei bagi Anda?

Burung Hantu Pindah ke Timur


Seekor burung merpati berjumpa dengan seekor burung hantu.

Mau kemana?” tanya burung merpati
Saya mau pindah ke timur,”jawab burung hantu
“Mengapa ?”tanya burung merpati.
Karena orang-orang tidak suka dengan suaraku yang parau ini,”kata burung hantu.

Ooo..itu masalahnya. Kamu pindah kemanapun, orang tidak akan menyukai kamu.
Kamu rubah saja suaramu menjadi jauh lebih bagus, maka pasti orang-orang akan menyukaimu.” kata burung merpati.

Nah, dari cerita ini, dapat diambil hikmahnya bahwa yang paling utama adalah kita mengubah diri kita sendiri terlebih dahulu, sebelum mengubah orang lain.

Mau mengubah orang lain kan susah, yang paling mudah dilakukan adalah mengubah diri sendiri.
Ketika diri kita berubah, orang lain pun akan berubah terhadap kita.

Semoga sedikit cerita hikmah berikut memberi manfaat bagi semua. Mungkin ini hanya sebuah cerita dongeng, namun ketika saya membacanya, terasa sekali manfaat cerita dongeng ini.

Saatnya Bangkit!!!


Tanpa terasa, seratus tahun sudah, kita memperingati Hari Kebangkitan Bangsa. Sebuah hari yang mengingatkan kita pada cita-cita besar untuk mempersatukan bangsa. Cita-cita itu dimulai dari sebuah perkumpulan pemuda yang didirikan oleh Dr Soetomo, tepatnya pada 20 Mei 1908 silam. Di bawah penjajahan Belanda, para pemuda tersebut mempunyai cita-cita luhur, demi memikirkan nasib bangsa yang kala itu sangat buruk, selalu dianggap bodoh dan tidak bermartabat oleh bangsa lain.

Kini, seratus tahun kemudian, setelah hampir 63 tahun kita merdeka, kita perlu kembali menanyakan makna Hari Kebangkitan Bangsa tersebut. Sebab, hingga kini, cita-cita tersebut sepertinya masih harus terus diperjuangkan. Apalagi, sejak era krisis moneter yang-bisa dikatakan-belum pulih sepenuhnya. Kita juga perlu bertanya, apakah dalam masa kepemimpinan enam presiden yang berbeda, telah mengantarkan kita pada era kebangkitan yang sebenarnya?

Satu abad bukanlah masa yang singkat dalam hitungan waktu. Namun, untuk sebuah perjuangan, nampaknya waktu satu abad berlalu dengan cepat. Karena itulah, tepat kiranya jika momen seratus tahun Kebangkitan Nasional ini kita jadikan sebagai sarana refleksi diri dan bangsa. Inilah saatnya menghadirkan kembali ruh dan jiwa kebangsaan Indonesia dalam diri dan pribadi masing-masing.

Seperti yang dicita-citakan Organisasi Boedi Oetomo, yakni keinginan menyatukan para pemuda dalam sebuah organisasi yang terbuka dan tidak berdasar kelompok tertentu, maka selayaknya kita juga perlu menjadikan persatuan sebagai dasar penyemangat untuk bangkit, sejajar dengan negara-negara lain di dunia. Sebab, hanya dengan memosisikan diri sejajar dengan bangsa lain, kita akan mampu menunjukkan jati diri dan kebesaran Indonesia sebagai sebuah bangsa yang kaya, baik kaya Sumber Daya Alam, maupun manusianya.

Maka, adanya semboyan adiluhung, Bhinneka Tunggal Ika-berbeda-beda, tetapi tetap satu- adalah sebuah simbol kekayaan bangsa, yang perlu kita pupuk untuk menjadi solusi kebangkitan bersama. Hanya dengan persatuan dalam kebersamaan, kita mampu membangun kembali harga diri bangsa. Dengan semangat tersebut, kita akan dapat mengenali kelemahan dan kekurangan, sehingga bisa dijadikan sarana evaluasi untuk mengembalikan harkat dan martabat kita.

Mari, secara tegas dan tuntas, kita buang semua hal negatif, seperti disintegrasi, ketidakdisiplinan, ketidakpercayaan diri, kemalasan, keengganan belajar, dan semua sifat serta sikap yang hanya akan membelenggu kita pada keterpurukan. Tentu, ini membutuhkan kerja bersama dari semua pihak. Kita hilangkan sifat saling menyalahkan dan kita ganti dengan sikap saling dukung dan dorong demi membangun kemajuan bersama.

Kita tumbuhkan kekayaan mental untuk membuktikan bahwa sukses juga adalah hak bangsa kita. Success is my right!!! Dengan semangat seratus tahun kebangkitan bangsa, kita bangun kembali ruh dan jiwa sebagai bangsa Indonesia yang satu. Tak perlu menunggu instruksi dari atasan, tak perlu mencari-cari penghargaan, kita buktikan dengan tindakan nyata, Indonesia akan segera bangkit, sejajar dengan bangsa lain di dunia.


Source :

Senin, 19 Mei 2008

CEULEUKEUTEUK


Basa Inggris

Bu Lia téh guru basa Inggris anu katelah the killer ceuk barudak mah.
Barudak awéwé mah biasana balageur, béda jeung barudak lalaki nu borokokok.

Unggal badé réngsé palajaran, anjeuna sok ngetést murid-muridna.

"Ayeuna ibu rék ngetést maranéh ihwal irregular verb, anu bisa ngajawab bener, meunang balik ti heula ! ", saur ibu guru Lia.

"Anu teu bisa, nangtung di hareup nepi ka ibu kaluar ti kantor ! ", ibu ngancem.

"Fitha, sok sebutkeun contona irregular verb !", ibu guru Lia naros.
"Bring - brought - brought, hartosna nyandak"
"Alus. Cikan Yogi ! Tong heureuy baé !", si Yogi katelah tukang heureuy.

"Dag - dig - dug, hartosna abdi teu acan ngadamel PR".
"Nangtung dihareup ! Dadan ! "

"Brang - bréng - brong, hartosna ema ngambek di dapur alatan teu gaduh béas"
"Nangtung dihareup ! Dikdik ! "

"Begang - begéng - begung, hartosna siga awak Datuk Maringgih "
"Nangtung dihareup ! Yusuf ! "

"Dar - dér - dor, hartosna perang di Irak jeung di Paléstina"
"Nangtung dihareup ! Mahmud ! "

"Pak - pik - pek, hartosna abdi bébérés di bumi "
"Bohong manéh mah tara bébérés .Nangtung dihareup ! Endang !"

"Blag - blig - blug, hartosna si Atun diajar leumpang "
"Nangtung dihareup ! Nandang ! "

"Brak - brik - brek, hartosna awut-awutan "
"Nangtung dihareup ! Naddy ! "

"Plak - plék - plok, hartosna bararahé "
"Masingna asé réhé atuh ! Nangtung dihareup ! Epul ! "

"Cas - cis - cus , hartosna nyarioskeun batur "
"Nangtung dihareup ! Kabéh baralegug ! Doddy ! "

Si Doddy téh budak nu geumpeuran, titatadi geus ngahodhod sieuneun ditanya. Ayeuna ditanya pisan ku bu Lia.

Bakating ku geumpeur, ari seduuut .... téh hitut

!"Brat - brét - brot nyah ! ?, saur ibu Lia mayunan :
" Kaluar kabéh ! ", ibu Lia bendu.

Hati-hati Doa Masyarakat banyak . . . .


Berita mengejutkan muncul pagi itu. Sophan Sophian, mantan aktor terkenal yang juga politikus, dan pemimpin rombongan konvoi motor gede ke 19 kota di Pulau Jawa, meninggal dunia dalam kecelakaan yang menimpa rombongan tersebut.

Sehari sebelumnya, konvoi ini sempat menuai kritik dan protes dari berbagai kalangan masyarakat. Betapa tidak, disaat isu tentang kenaikan BBM mengemuka, justru orang-orang berduit ini pamer dengan mengadakan program yang visi dan misinya patut dipertanyakan.

Puncaknya adalah ketika beberapa SPBU, diantaranya di Pekalongan, harus ditutup pukul 9 pagi hingga pukul 2 siang, karena dikhususkan untuk melayani rombongan Motor Gede ini.

Sebuah stasiun televisi juga sempat menayangkan protes mahasiswa di Surabaya terhadap rombongan motor gede ini. Bahkan demo ini sempat membuat para anak muda terpelajar ini berhadapan dengan polisi.

Penulis sendiri bertemu dengan rombongan ini hari Senin, 12 Mei yang lalu di jalan tol keluar Jakarta. Sempat ada pertanyaan di benak, kok motor boleh masuk jalan tol. Kejadian inipun sempat ditayangkan salah satu stasiun TV swasta , dan waktu itu alasannya adalah menghindari Jalan Rusak di daerah Kalimalang.

Sebuah bentuk arogansi yang menimbulkan sikap marah tersembunyi di dalam hati.

Penulis pribadi yakin, bahwa tidak hanya penulis saja yang kesal dengan arogansi itu.

Dan ketika berita kecelakaan itu terdengar di telinga penulis, hati langsung mengucap istighfar ... Jangan-jangan akumulasi doa kekesalan itu terdengar oleh Sang Maha Kuasa, lalu dia kabulkan dalam bentuk teguran langsung kepada ketua rombongan tersebut.

Allahu 'Alam, tetapi seharusnya ini menjadi catatan tersendiri bagi para penguasa di negeri ini. Hati-hati dengan akumulasi doa masyarakat, hati-hati dengan kekesalan mereka yang bertumpuk-tumpuk.

Mungkin masih mendingan jika doa mereka itu dibalas tunai di dunia, daripada nanti jadi saksi yang memberatkan di masa dimana tidak ada pembela dan pelindung lagi.


Dari milist tetangga
http://www.rezaervani.com/

Sabtu, 17 Mei 2008

Pohon Tua


Suatu ketika, di sebuah padang, tersebutlah sebatang pohon rindang. Dahannya rimbun dengan dedaunan. Batangnya tinggi menjulang. Akarnya, tampak menonjol keluar, menembus tanah hingga dalam. Pohon itu, tampak gagah di banding dengan pohon-pohon lain di sekitarnya.

Pohon itupun, menjadi tempat hidup bagi beberapa burung disana. Mereka membua tsarang, dan bergantung hidup pada batang-batangnya. Burung-burung itu membuatl ubang, dan mengerami telur-telur mereka dalam kebesaran pohon itu. Pohon itupun merasa senang, mendapatkan teman, saat mengisi hari-harinya yang panjang.

Orang-orang pun bersyukur atas keberadaan pohon tersebut. Mereka kerap singgah,dan berteduh pada kerindangan pohon itu. Orang-orang itu sering duduk, dan membuka bekal makan, di bawah naungan dahan-dahan. "Pohon yang sangat berguna,"begitu ujar mereka setiap selesai berteduh. Lagi-lagi, sang pohon pun bangga mendengar perkataan tadi.

Namun, waktu terus berjalan. Sang pohon pun mulai sakit-sakitan. Daun-daunnya rontok, ranting-rantingnya pun mulai berjatuhan. Tubuhnya, kini mulai kurus dan pucat. Tak ada lagi kegagahan yang dulu di milikinya. Burung-burung pun mulai enggan bersarang disana. Orang yang lewat, tak lagi mau mampir dan singgah untuk berteduh.

Sang pohon pun bersedih.

"Ya Tuhan, mengapa begitu berat ujian yang Kau berikan padaku? Aku butuh teman. Tak ada lagi yang mau mendekatiku. Mengapa Kau ambil semua kemuliaan yang pernah aku miliki?" begitu ratap sang pohon, hingga terdengar ke seluruh hutan.

"Mengapa tak Kau tumbangkan saja tubuhku, agar aku tak perlu merasakan siksaan ini? Sang pohon terus menangis, membasahi tubuhnyayang kering.

Musim telah berganti, namun keadaan belumlah mau berubah. Sang pohon tetap kesepian dalam kesendiriannya. Batangnya tampak semakin kering. Ratap dan tangis terus terdengar setiap malam, mengisi malam-malam hening yang panjang. Hinggapada saat pagi menjelang.

"Cittt...cericirit...cittt" Ah suara apa itu? Ternyata, .ada seekor anak burungyang baru menetas. Sang pohon terhenyak dalam lamunannya."Cittt...cericirit...cittt, suara itu makin keras melengking. Ada lagi anakburung yang baru lahir. Lama kemudian, riuhlah pohon itu atas kelahiran burung-burung baru. Satu...dua...tiga...dan empat anak burung lahir ke dunia."Ah, doaku di jawab-Nya," begitu seru sang pohon.

Keesokan harinya, beterbanganlah banyak burung ke arah pohon itu. Mereka, akan membuat sarang-sarang baru. Ternyata, batang kayu yang kering, mengundang burung dengan jenis tertentu tertarik untuk mau bersarang disana. Burung-burung itu merasa lebih hangat berada di dalam batang yang kering, ketimbang sebelumnya.Jumlahnya pun lebih banyak dan lebih beragam. "Ah, kini hariku makin cerahbersama burung-burung ini", gumam sang pohon dengan berbinar.

Sang pohon pun kembali bergembira. Dan ketika dilihatnya ke bawah, hatinya kembali membuncah. Ada sebatang tunas baru yang muncul di dekat akarnya. Sang Tunas tampak tersenyum. Ah, rupanya, airmata sang pohon tua itu, membuahkan bibit baru yang akan melanjutkan pengabdiannya pada alam.

Akang , teteh sadayanan , begitulah. Adakah hikmah yang dapat kita petik disana?

Allah memang selalu punya rencana-rencana rahasia buat kita.
Allah, dengan kuasa yang MahaTinggi dan Maha Mulia, akan selalu memberikan jawaban-jawaban buat kita.

Walaupun kadang penyelesaiannya tak selalu mudah di tebak, namun, yakinlah,Allah Maha Tahu yang terbaik buat kita.Saat dititipkan-Nya cobaan buat kita, maka di saat lain, diberikan-Nya kita karunia yang berlimpah.

Ujian yang sandingkan-Nya, bukanlah harga mati. Bukanlah suatu hal yang tak dapat disiasati. Saat Allah memberikan cobaan pada sang Pohon, maka, sesungguhnya Allah, sedang MENUNDA memberikan kemuliaan-Nya. Allah tidak memilih untuk menumbangkannya, sebab, Dia menyimpan sejumlah rahasia.Allah, sedang menguji kesabaran yang dimiliki.

Jadi , yakinlah, apapun cobaan yang kita hadapi, adalah bagian dari rangkaian kemuliaan yang sedang dipersiapkan-Nya buat kita. Jangan putus asa, jangan lemah hati. Allah, selalu bersama orang-orang yang sabar.

Berubah Itu Sakit . . . .


Di negara bagian Alabama, AS, terkenal sebagai penghasil kapas terbesar di Amerika.
Kapas adalah penghasilan utama di kota tersebut.

Suatu waktu, seekor kumbang terbawa ke daerah tersebut.
Kumbang tersebut bertelur dan membuat koloni kumbang. Kumbang ini berkembang biak dan menghancurkan ladang kapas.

Hilang sudah kebanggaan dan penghasilan utama kota tersebut.
Seluruh kota kecewa, sedih dan putus asa.
Kenapa sumber utama penghasilan kota tersebut hancur.

Namun bertahun-tahun kemudian di kota dibangun sebuah tugu.
Ternyata tugu itu tugu kumbang tersebut.
Sungguh mengherankan.

Setelah ditelusuri, ternyata setelah kehancuran industri kapas, dipakai penduduk sebagai momentum untuk berubah.

Penduduk mulai bertani dan bercocok tanaman sayuran dan buah-buahan. Sehingga kota tersebut menjadi salah satu penyumbang sayuran dan buah-buahan di Amerika.

Kehidupan itu tidak datar, kadang kala diatas, kadang kala dibawah.
Siap tidak siap, kita harus menjalaninya.
Saat dibawah, kita tidak boleh putus asa.

Seperti penduduk Alabama, mereka memakai itu sebagai momentum untuk bercocok tanam sayuran dan buah.

Dan kembali, mereka menunjukkan, bahwa Alabama selalu nomor satu, walaupun komoditi yang disumbangkan sekarang adalah sayuran dan buah-buahan.
Musibah yang dikirim berupa kumbang , malah ternyata membawa berkah . . . .

Bagaimana dengan musibah yang anda hadapi sekarang ?
Bagimana dengan kekalahan team Thomas Cup kita ?
Inilah momentum untuk berubah . . . . . .