Menu Baru Web PWS Medan

Bergabunglah dengan Paguyuban Wargi Sunda versi FaceBook , dapatkan info PWS terbaru , Jangan lupa DOWNLOAD File berbentuk Powerpoint ( pps ) dari web ini , dan semuanya tentu saja Gratis untuk anggota dan pembaca setia Web PWS - Medan , Haturnuhun
Myspace tweaks at TweakYourPage.com

Sabtu, 03 Mei 2008

Ketika Yang Muda Memimpin


Tony Blair merupakan Perdana Menteri (PM) Inggris termuda sejak William Pitpada akhir abad ke-18. Ia baru berusia 43 tahun ketika menjadi PM tanggal 2Mei 1997, istrinya pun melahirkan bayi saat dirinya masih menghuni kantornya di Downing Street London.

Dmitry Medvedev, 42 tahun, terpilih sebagai Presiden Rusia, menggantikan Vladimir Putin, 55 tahun, mentor politiknya,setelah menang mutlak dalam pemilihan umum presiden pada Maret lalu. Medvedev akan menjadi pemimpin Kremlin termuda sejak Tsar Nicholas II dan presiden pertama sejak Revolusi Bolshevik yang tidak naik takhta melalui Partai Komunis.

Sementara itu, Amerika Serikat (AS) sedang menanti Barack Hussein Obama Jr (46) sebagai presiden baru AS. Publik di Rusia dan AS kini tengah membutuhkan alternatif perubahan baru terhadap kualitas kepemimpinan dan pengalaman.

Di Indonesia, khususnya Propinsi Jawa Barat, baru saja memilih kaum mudanya. Ahmad Heryawan – Dede Yusuf (Hade) yang sama-sama belum genap 42 tahun memenangi pilkada Jabar dengan mengungguli calonGubernur lainnya, Danny Setiawan (62 tahun), dan Agum Gumelar (62 tahun).

Adakah ini suatu kebetulan?. Tentu tidak.

Apakah fenomena ini merupakan representasi dari mosi tidak percaya sebagian besar rakyat kepada partaipolitik (parpol), dan tokoh-tokoh senior?. Mungkin masyarakat kita semakin menyakini bahwa perubahan harus terjadi melalui generasi muda. Sebuah taruhan yang mahal harganya, dibalik keniscayaan regenerasi kepemimpinan.Serta tumbuhnya paradigma demokrasi partisipatif untuk kesejahteraan.

Segalanya dialamatkan bagi kebahagiaan dan kesejahteraan rakyat.Waktu kini sedang bergulir, mungkin kemenangan kaum muda akan terus menggelinding hingga puncaknya pada pemilihan kepemimpinan nasional 2009 mendatang.

Sejarah panjang telah mencatat bahwa kaum muda dengan segala kelebihan dan kekurangannya telah berhasil mendobrak tembok kepongahan penjajahan ketika masa-masa kemerdekaan.

Lahirnya Boedi Oetomo pada 1908, maupun Soempah Pemoeda 1928 yang digagas dan digerakkan oleh kaum muda,merupakan simbol perlawanan terhadap ketertindasan.

Kebangkitan nasional adalah masa bangkitnya semangat persatuan, kesatuan, dan nasionalisme serta kesadaran untuk memperjuangkan kemerdekaan Indonesia, yang sebelumnya tidak pernah muncul selama penjajahan 350 tahun (wikipedia.org).

Tokoh-tokoh kebangkitan nasional kala itu, antara lain: Sutomo (Bung Tomo), dr. Tjipto Mangunkusumo, Suwardi Suryoningrat (Ki Hajar Dewantara), dr. Douwes Dekker.

Mereka tersadarkan oleh keadaan yang menghimpit dengan dilandasi semangatvmembangun bangsanya agar terlepas dari segala bentuk penindasan. Kaum muda di Indonesia adalah pembuat sejarah. Karena itu, regenerasi kepemimpinan nasional seperti air bah yang mengalir tanpa bisa dibendung.

Bukan sesuatu yang kebetulan, peristiwa demi peristiwa yang dilalui manusia, sejatinya merupakan sebuah rencana agung ( grand design ) dari Sang PemilikJagat Raya ini.

Allah SWT memilih hamba-hamba-Nya sebagai khalifah di mukabumi. Dia memberikan kerajaan kepada yang dikehendaki, mengangkatnya dan memuliakannya.

Sebagaimana firman-Nya yang berbunyi,

"Engkau berikan kerajaan kepada orang yang Engkau kehendaki dan Engkau cabut kerajaan dariorang yang Engkau kehendaki. Engkau muliakan orang yang Engkau kehendaki dan Engkau hinakan orang yang Engkau kehendaki. Di tangan Engkaulah segala kebajikan. Sesungguhnya Engkau Maha Kuasa atas segala sesuatu". (QS. AliImran, 3:26).

Allah akan muliakan seseorang dengan kedudukannya, namun tidak sedikit yang dihinakan dengan kekuasaannya. Perbedaan itu terletak pada usaha yang dilakukannya, apakah dengan kedudukannya itu ia banyak memberikan manfaat atau sebaliknya?.

Mensejahterakan rakyat atau orang-orang di sekitar adalah sebuah amanah yang harus dipegang teguh oleh si pemegang amanat.

Sehingga As-Syahid Sayyid Qutb pernah berkata, "Orang yang hanya memikirkan diri sendiri, akan hidup sebagai orang kerdil dan mati sebagai orang kerdil.Tetapi orang yang mau memikirkan orang lain, ia akan menjadi orang besar dan mati sebagai orang besar".

Hal itu pun sesuai dengan firman-Nya,

"Allah telah berjanji kepada orang-orang yang beriman di antara kamu dan mengerjakan amal-amal yang saleh bahwa Dia sungguh-sungguh akan menjadikan mereka berkuasa di bumi, sebagaimana Dia telah menjadikan orang-orang yang sebelum mereka berkuasa,"*(QS. An Nuur, 24:55).

Kedudukan yang diperoleh kaum muda, seperti yang diraih oleh pasangan Gubernur dan Wakil Gubernur Hade baru sebatas tiket jalan menuju kemuliaan.

Belum jaminan menggapai derajat mulia (takwa) disisi-Nya. Janji-janji mereka saat kampanye dan meraih dukungan akan dimintakan bukti, melalui kebijakan dan kiprahnya dalam memimpin pemerintahan dan mengayomi rakyatnya.

Usia empat puluhan memang sering diidentikan dengan titik awal seseorang bangkit dan berjalan menuju maqom yang lebih baik.

Usia 40-an merupakan titik perubahan yang besar dalam kehidupan seseorang.

Beberapa contoh insan rabbani, yang memperoleh perubahan itu sewaktu melalui titik umur tersebut adalah:

Muhammad SAW diangkat menjadi Rasul pada usia 40 tahun;

Khalifah Umar bin Abdul Aziz diangkat menjadi khalifah pada usia 40 tahun;

Al-Imam Abu Hassan al-Asy'ari bertaubat dari akidah mu'tazilah dan kembali kepada manhaj ahlusunnah pada usia 40 tahun;

Al-Imam Nawawi mendapat nikmat khusyuk di dalam shalat pada usia 40 tahun;

ataupun As-Syahid Sayyid Qutb melalui titik perubahan kehidupan dari seorang yang menempuhi lorong-lorong berfikir falsafah kepada seorang yang mempunyai fiqrah Islam pada usia 40 tahun.

Nabi Muhammad SAW adalah teladan utama, yang sejak kerasulannya hingga wafat tetap konsisten dalam ucap dan laku. Tindak tanduk dan kiprahnya semata-mata karena Allah taala, dan rahmat bagi semesta alam.

Sehingga tidakmengherankan jika Michael H. Hart dalam buku "Seratus Tokoh yang Paling Berpengaruh dalam Sejarah" menjatuhkan pilihannya kepada beliau, sebaga itokoh yang paling berpengaruh di jagad ini.

Dialah, Nabi Muhammad SAW satu-satunya manusia dalam sejarah yang berhasil meraih sukses-sukses luarbiasa baik ditilik dari ukuran agama maupun ruang lingkup duniawi.

Beliau menegakkan dan menyebarkan salah satu dari agama terbesar di dunia, Agama Islam. Dan pada saat yang bersamaan tampil sebagai seorang pemimpin tangguh,tulen, dan efektif. Walaupun kini telah lebih dari tiga belas abad sesudahwafatnya, pengaruhnya itu masih tetap kuat dan mendalam serta berakar.

Bisakah pasangan muda ini meniru dan meneruskan perjuangan yang telah dicontohkan oleh Baginda Rasul?. Kita semua belum tahu pasti, dan waktulah yang akan mencatatnya.

Menorehkan tinta emas dalam sejarah Jabar, dan menghasilkan kinerja gemilang bagi agama-Nya dan kesejahteraan rakyatnya.

Kedua pasangan itu belum pernah berkesempatan duduk dalam pemerintahan,berbeda dengan sosok Medvedev, yang pernah menjabat sebagai wakil Presiden Putin.

Kini kesempatan itu terbuka lebar bagi pasangan HADE, melalui kedudukannya sebagai Gubernur dan Wakil Gubernur Jabar. Para orang tua, politisi "sepuh" yang menjadi saingannya ketika pilkada berlangsung, bersikap "legowo" dan memberikan kesempatan kepada mereka untuk membangun dan memakmurkan Jabar.

Kita semua berdo'a, semoga naiknya mereka memberikan kontribusi positif bagi masyarakat Indonesia maupun di tanah Priangan Jawa Barat khususnya, baik dalam urusan dunia maupun akhirat.

Sebagaimana do'a yang sering kita lantunkan, yaitu;

"Robbanaa aatinaa fid-dunyaa hasanatawwa fil aakhirati hasanataw wa qinaa adzaaban naar".

Ya Tuhan kami, berilah kami kebaikan di dunia dan kebaikan di akhirat dan peliharalah kami dari siksa neraka. Amien (fn).


Paguyuban Wargi Sunda - Medan


Source :
Fauzi Nugroho

Tidak ada komentar: