Menu Baru Web PWS Medan

Bergabunglah dengan Paguyuban Wargi Sunda versi FaceBook , dapatkan info PWS terbaru , Jangan lupa DOWNLOAD File berbentuk Powerpoint ( pps ) dari web ini , dan semuanya tentu saja Gratis untuk anggota dan pembaca setia Web PWS - Medan , Haturnuhun
Myspace tweaks at TweakYourPage.com

Kamis, 29 Mei 2008

Durian Manis dan Durian Tanpa Rasa


Dua orang sedang melewati sebuah rumah yang memiliki kebun besar di depannya. Salah satu pohon di depan rumah tersebut adalah sebuah pohon durian.

Saat itu sedang musim durian sehingga kebetulan pohon tersebut sedang berbuah. Mereka berdua melihat beberapa durian yang sudah terlihat matang di pohon.

Salah seorang dari mereka si Kabayan mengatakan bahwa durian tersebut pasti manis. Sementara temannya Ujang mengatakan bahwa durian tersebut tidak ada rasanya.
Mengapa bisa berbeda?

Mengapa kamu mengatakan bahwa durian tersebut tanpa rasa?” tanya Kabayan kepada Ujang.

Sambil tersenyum Ujang menjawab, “Mata tidak bisa merasakan manis atau pahit. Jadi durian tersebut tidak punya rasa karena hanya bisa dilihat.”

Kacian deh loe!”, ejek Kabayan sambil tertawa.

Memang kamu bisa memakan durian itu?” kata si Ujang balik menyerang.

Kenapa tidak?” jawab Kabayan sambil tersenyum yakin.

Kamu mau mencurinya?
Yang punya rumah ini galak.
Kalau ketahuan bisa bahaya
!” kata Ujang.

Siapa bilang mau mencuri? Saya akan mendapatkan durian itu tanpa mencuri.” bela Kabayan dengan yakin.

Bagaimana mungkin? Memang kamu punya uang untuk membelinya?” tanya Ujang.

Tidak juga, tetapi saya punya ini dan ini.” kata si Kabayan sambil menunjukan kepala dan otot bisepnya.

Ujang pun menantang, “Mari kita buktikan.”

Kemudian Kabayan menuju pintu pagar kebun tersebut dan memijit bel.
Pemilik rumah pun keluar dan bertanya kepada nya.
Aya naon Kabayan ?”

Apakah bapak perlu bantuan untuk membersihkan kebun Pak? Kami berdua siap membantu bapak.” kata Kabayan sambil melirik temannya Ujang.

Ujang pun seperti dihipnotis langsung mengangguk.

Oh begitu!”, kata pemilik rumah, “kamu mau apa sebagai upahnya?” lanjutnya.

Cukup satu buah durian saja pak.” kata Kabayan sambil melihat sebuah durian yang terlihat sudah matang.

Kalian kan berdua, nanti saya kasih dua buah, masing-masing satu. Asal kalian bekerja dengan baik.”

Siap pak!” kata Kabayan sambil memberi hormat layaknya tentara disusul oleh si Ujang.

Singkat cerita pekerjaan pun beres.
Mereka berdua menikmati durian masing-masing.
Si Kabayan bertanya kepada Ujang.

Kumaha rasanya durian kamu Jang ?”
Manis, he he.” jawab si Ujang sambil tertawa.


Pesan moralnya?
Silahkan simpulkan sendiri.
Jika mau berbagi kesimpulan atas cerita ini silahkan tuliskan pada form komentar.





Tidak ada komentar: