Menu Baru Web PWS Medan

Bergabunglah dengan Paguyuban Wargi Sunda versi FaceBook , dapatkan info PWS terbaru , Jangan lupa DOWNLOAD File berbentuk Powerpoint ( pps ) dari web ini , dan semuanya tentu saja Gratis untuk anggota dan pembaca setia Web PWS - Medan , Haturnuhun
Myspace tweaks at TweakYourPage.com

Rabu, 21 Mei 2008

Saatnya Bangkit!!!


Tanpa terasa, seratus tahun sudah, kita memperingati Hari Kebangkitan Bangsa. Sebuah hari yang mengingatkan kita pada cita-cita besar untuk mempersatukan bangsa. Cita-cita itu dimulai dari sebuah perkumpulan pemuda yang didirikan oleh Dr Soetomo, tepatnya pada 20 Mei 1908 silam. Di bawah penjajahan Belanda, para pemuda tersebut mempunyai cita-cita luhur, demi memikirkan nasib bangsa yang kala itu sangat buruk, selalu dianggap bodoh dan tidak bermartabat oleh bangsa lain.

Kini, seratus tahun kemudian, setelah hampir 63 tahun kita merdeka, kita perlu kembali menanyakan makna Hari Kebangkitan Bangsa tersebut. Sebab, hingga kini, cita-cita tersebut sepertinya masih harus terus diperjuangkan. Apalagi, sejak era krisis moneter yang-bisa dikatakan-belum pulih sepenuhnya. Kita juga perlu bertanya, apakah dalam masa kepemimpinan enam presiden yang berbeda, telah mengantarkan kita pada era kebangkitan yang sebenarnya?

Satu abad bukanlah masa yang singkat dalam hitungan waktu. Namun, untuk sebuah perjuangan, nampaknya waktu satu abad berlalu dengan cepat. Karena itulah, tepat kiranya jika momen seratus tahun Kebangkitan Nasional ini kita jadikan sebagai sarana refleksi diri dan bangsa. Inilah saatnya menghadirkan kembali ruh dan jiwa kebangsaan Indonesia dalam diri dan pribadi masing-masing.

Seperti yang dicita-citakan Organisasi Boedi Oetomo, yakni keinginan menyatukan para pemuda dalam sebuah organisasi yang terbuka dan tidak berdasar kelompok tertentu, maka selayaknya kita juga perlu menjadikan persatuan sebagai dasar penyemangat untuk bangkit, sejajar dengan negara-negara lain di dunia. Sebab, hanya dengan memosisikan diri sejajar dengan bangsa lain, kita akan mampu menunjukkan jati diri dan kebesaran Indonesia sebagai sebuah bangsa yang kaya, baik kaya Sumber Daya Alam, maupun manusianya.

Maka, adanya semboyan adiluhung, Bhinneka Tunggal Ika-berbeda-beda, tetapi tetap satu- adalah sebuah simbol kekayaan bangsa, yang perlu kita pupuk untuk menjadi solusi kebangkitan bersama. Hanya dengan persatuan dalam kebersamaan, kita mampu membangun kembali harga diri bangsa. Dengan semangat tersebut, kita akan dapat mengenali kelemahan dan kekurangan, sehingga bisa dijadikan sarana evaluasi untuk mengembalikan harkat dan martabat kita.

Mari, secara tegas dan tuntas, kita buang semua hal negatif, seperti disintegrasi, ketidakdisiplinan, ketidakpercayaan diri, kemalasan, keengganan belajar, dan semua sifat serta sikap yang hanya akan membelenggu kita pada keterpurukan. Tentu, ini membutuhkan kerja bersama dari semua pihak. Kita hilangkan sifat saling menyalahkan dan kita ganti dengan sikap saling dukung dan dorong demi membangun kemajuan bersama.

Kita tumbuhkan kekayaan mental untuk membuktikan bahwa sukses juga adalah hak bangsa kita. Success is my right!!! Dengan semangat seratus tahun kebangkitan bangsa, kita bangun kembali ruh dan jiwa sebagai bangsa Indonesia yang satu. Tak perlu menunggu instruksi dari atasan, tak perlu mencari-cari penghargaan, kita buktikan dengan tindakan nyata, Indonesia akan segera bangkit, sejajar dengan bangsa lain di dunia.


Source :

Tidak ada komentar: