Menu Baru Web PWS Medan

Bergabunglah dengan Paguyuban Wargi Sunda versi FaceBook , dapatkan info PWS terbaru , Jangan lupa DOWNLOAD File berbentuk Powerpoint ( pps ) dari web ini , dan semuanya tentu saja Gratis untuk anggota dan pembaca setia Web PWS - Medan , Haturnuhun
Myspace tweaks at TweakYourPage.com

Jumat, 15 Februari 2008

Ayahku Penjual "Martabak Telur"


Ada seorang pria tua menjual martabak telur dipinggir jalan kota Medan, banyak para pembeli mengatakan bahwa martabak telur yang dijualnya sangat enak. Dia membuat sebuah papan iklan yang mempromosikan bagaimana enaknya rasa martabak telur yang dia jual, dia berdiri dipinggir jalan raya dan berteriak "bapak..ibu...belilah martabak telurku ini"...sambil memelas-melas kepada setiap orang yang hilir mudik disepanjang jalan itu.

Kemudian orang-orangpun berdatangan membeli martabak telurnya. Karena banyak yang terjual maka laki-laki tua itu meningkatkan pembelian daging dan menteganya. Dia membeli kompor yang lebih besar sehingga dapat memenuhi kebutuhan pelanggan-pelanggannya. Untuk meningkatkan usahanya dia meminta anaknya yang lulusan dari perguruan tinggi swasta ternama di Yogyakarta untuk membantunya dalam menjalankan bisnis keluarga. Walaupun dari universitas ternama selama setahun sang anak ini mencari pekerjaan dari satu kantor ke kantor lain namun selalu tidak pernah diterima untuk bekerja.

Ketika ayah dan ibunya bertanya tentang hal itu dia selalu menjawab bahwa mencari pekerjaan sekarang ini sulit untuk didapat karena perekonomi Indonesia saat ini sedang memburuk. Sebenarnya dia gengsi ketika mendapat panggilan dari ayahnya untuk pulang ke Medan membantu bisnis ayahnya yaitu "menjual martabak telur" dipinggir jalan. Tetapi karena ayahnya memanggil untuk pulang kampung dan merasa dirinya menjadi anak yang shaleh, diapun beberapa kali datang ke Medan. Sang anak menganalisis semua aspek-aspek bisnis yang ada baik yang makro maupun yang mikro.

Setelah selesai menganalisis lalu sang anak berkata "Ayah.. apa ayah tidak melihat berita di TV atau membaca di koran mengenai apa yang sedang terjadi ?? Apakah ayah tidak menyadari bahwa Indonesia saat ini dalam kondisi krisis moneter ? lihat saja ayah.. harga kebutuhan pokok pada naik, minyak tanah sulit didapat, palagi gas dan harga bahan bakar minyak (BBM) untuk kenderaan naik hampir dua kali lipat, lalu listrik sering-sering padam terus kenaikan tarif listrik meningkat 90 persen, ditambah lagi perekonomian jepang sedang tidak stabil.

Pasti hal itu berdampak buruk dan akan mempengaruhi bisnis martabak kita ini. Kalau keadaan ekonomi memburuk,orang-orang akan mengurangi pengeluarannya untuk membeli. martabak telur ayah dan pasti akan mengalami penurunan penjualan. Ayah harus mengurangi berbagai high cost agar martabak telur yang ayah buat ini tidak terlalu mahal untuk dijual !!!.

Sang ayahpun berpikir sambil berjalan bolak-balik kesana-kemari " terngiang-ngiang didalam fikirannya bahwa anakku ini adalah anak yang pintar dia lulusan dari universitas ternama maka dia pasti mengerti apa yang aku rencanakan. Kemudian sang ayah mulai mengurangi pembelian daging dan rotinya, menurunkan papan promosinya dan tidak lagi berdiri dipinggir jalan untuk menawarkan martabak telurnya.

Penjualanpun menurun dalam waktu cepat, iapun berkata sambil menangis terisak-isak kamu benar anakku kita memang dalam masa krisis moneter dan resesi yang serius, kita harus bersabar karena sabar dan rendah hati adalah kunci dari keberhasilan"

Succes is my right.. silakan E-mail ini kirimkan ke banyak orang.

Regards,
Eddy Miraddy
member of PWS Medan

Tidak ada komentar: