Menu Baru Web PWS Medan

Bergabunglah dengan Paguyuban Wargi Sunda versi FaceBook , dapatkan info PWS terbaru , Jangan lupa DOWNLOAD File berbentuk Powerpoint ( pps ) dari web ini , dan semuanya tentu saja Gratis untuk anggota dan pembaca setia Web PWS - Medan , Haturnuhun
Myspace tweaks at TweakYourPage.com

Jumat, 01 Februari 2008

Kelelawar


Perang meletus di planet ini! Bukan perang Baratayuda! Bukan pula perang Teluk! Perang itu terjadi antara bangsa burung melawan bangsa binatang buas.Saat pertempuran fajar hari itu, burung-burung nyaris kalah.

Lalu kelelawar melihat gelagat bahwa mereka akan kalah total. Ia menjauh dan bersembunyi dibalik pohon, dan berdiam diri hingga pertempuran itu berakhir.Lalu binatang-binatang buas meninggalkan medan pertempuran, dan kelelawar ikut bergabung bersama mereka! Setelah beberapa saat para binatang buas itu saling bertanya, "Lho, bukankah kelelawar itu termasuk burung yang bertempur melawan kita?"

Percakapan itu didengar kelelawar, ia pun berkata, "Oh, tidak. Aku termasuk bangsa kalian. Aku bukan bangsa burung. Apa kalian pernah melihat burung bergigi ganda? Kalian bisa periksa mulut burung-burung itu, pasti tidak adayang bergigi ganda. Kalau kalian bisa menemukan seekor burung saja yangbergigi ganda, maka aku boleh kalian tuduh sebagai burung. Tapi, kalau tidak, itu artinya aku adalah sebangsa dengan kalian, binatang buas!"

Binatang-binatang buas terdiam. Dibiarkanlah kelelawar hidup di perkampunganmereka. Perang sempat jeda, sampai akhirnya tiba-tiba bangsa burung menyerbu perkampungan binatang buas. Binatang-binatang buas itu kalang kabut.Pertempuran itu berlangsung tak lama.

Kelelawar hanya menyaksikan pertempuran itu dari balik ranting-ranting pohon. Berakhirlah perang itu dengan kemenangan bangsa burung! Dan, kelelawar ikut pulang ke perkampungan bangsa burung. Saat para burung melihatnya, mereka menegur kelelawar, "Hai,kamu itu musuh kami. Kami melihat engkau bersama binatang buas itu dan ikut melawan kami!"

"Tidak, kalian salah lihat!" kelelawar mengelak. "Aku ini bangsa kalian. Apa kalian buta dengan mengatakan aku sebagai binatang buas? Apakah kalian pernah melihat seekor binatang buas memiliki sayap?

Temukan seekor yang bersayap, baru kalian bisa tuduh aku si binatang buas!" gertak kelelawar.Burung-burung tak lagi berkicau, mereka diam dan membiarkan kelelawar
membuat sarangnya berdampingan dengan mereka.

Tak ada perang yang tak berakhir! Pepatah itu ternyata berlaku untuk keduabangsa binatang itu. Mereka berdamai dan sepakat mendirikan Persatuan Bangsa Binatang. Dalam sidang perdana PBB itu, mereka gunakan untuk membahas kelelawar. Setelah sekian banyak prajurit memberikan kesaksian, maka pimpinan sidang PBB berkesimpulan: "Jadi, kelelawar itu selalu berpindah-pindah pihak selama peperangan berlangsung? Siasat kelelawar itu benar-benar menunjukkan bahwa dia itu cacat moral, tercela sebagai binatang.Kelelawar tidak memiliki integritas!"

Sidang PBB pun menjatuhkan vonis kepada kelelawar, "Hai, kelelawar, kami akan kenakan sanksi embargo kepadamu! Mulai sekarang kamu hanya boleh terbang pada malam hari. Kamu tidak akan pernah mempunyai teman, baik mereka yang terbang maupun yang berjalan!"Kelelawar pun tertunduk lesu meratapi nasibnya. Ia tidak pernah menyadar ibahwa integritas itu merupakan kekayaan yang bisa dipakai untuk mengatasi kesulitan hidup ini.

Integritas merupakan kekayaan yang bisa dipakai untuk mengatasi kesulitan hidup ini.

Tidak ada komentar: