Menu Baru Web PWS Medan

Bergabunglah dengan Paguyuban Wargi Sunda versi FaceBook , dapatkan info PWS terbaru , Jangan lupa DOWNLOAD File berbentuk Powerpoint ( pps ) dari web ini , dan semuanya tentu saja Gratis untuk anggota dan pembaca setia Web PWS - Medan , Haturnuhun
Myspace tweaks at TweakYourPage.com

Senin, 11 Februari 2008

Kisah sikat gigi yang setia

"Jika hidup bisa mulia, mati harus lebih mulia"

Dikisahkan ada persahabatan abadi antara si mulut dan si sikat gigi. Mereka ini sahabat sejati. Saking dekatnya persahabatan mereka, mereka bisa bertemu sampai 3 kali sehari, min 2x sehari. Si sikat gigi adalah pribadi yang paling setia. Pekerjaannya ialah melayani si mulut. Si sikat gigi membersihkan si mulut supaya si mulut selalu tampil prima, sehat dan menawan.

Itulah pelayanan si sikat gigi kepada temannya itu si mulut. Si mulut tipe pribadi yang agak egois dan arogan. Suatu ketika, si mulut mulai berubah. Ia kini jarang menemui temannya si sikat gigi. Si mulut sudah punya teman baru, sahabat baru. Sahabat barunya adalah: si rokok, si permen, si gosip, si mimpi cepat kaya dan si malas. Ke lima sahabat barunya itu kini telah banyak menyita persahabatan si mulut dengan si sikat gigi. Si sikat gigipun hanya bisa bersedih hati, tidak bisa berbuat apa-apa.

Suatu hari, si mulut sakit giginya dan tidak menghiraukannya. Badannya yang lain ikut sakit dan meninggal. Si sikat gigi kini sebatang kara. Saudara-saudaranya si mulut merasa, segalanya sudah berakhir.

Mereka kini tidak memerlukan lagi dengan si sikat gigi. Si sikat gigipun dipatahkan dan dibuang ke tempat sampah, matilah ia. 10 th kemudian, si mulut menjadi tanah, begitu juga si sikat gigi. Ketika itulah mereka berjumpa lagi sebagai tanah.

Ketika si mulut melihat sahabat lamanya si sikat gigi datang, ia pun gembira setengah mati. Ia sambut dan peluk teman lamanya itu. Mereka saling bertukar pengalaman selama ini, sudah lama sekali mereka tidak berjumpa.

Si mulut menyesali perbuatannya dengan sahabat-sahabat yang salah. Ia baru tersadar, bahwa si sikat gigilah sahabat terbaiknya, bukan si rokok dsb. Iapun meminta semua saudara-saudaranya yang lain, si mata, si hidung, si telinga, si tangan, si kaki, semuanya, untuk berteman dengan si sikat gigi. Si sikat gigipun dengan kerendahan hatinya menerima persahabatan total itu dan mereka hidup bersama selamanya.

Suatu ketika, malaikat mengadili setiap perbuatan si mulut dan si sikat gigi. Setelah ditimbang-timbang, ternyata pahala si sikat gigi lebih banyak dari si mulut dalam hubungan persahabatan itu. Si sikat gigi tidak pernah mengeluh membersihkan yang kotor-kotor setiap hari, kena bau mulut, mengharumkan si mulut dan merawat si mulut dengan penuh setia. Si sikat gigipun dianugerahi bintang jasa oleh si Malaikat.

Si sikat gigi kinipun mendapat tugas baru yang lebih berkelas, lebih bergengsi, merawat semua gigi-gigi para Malaikat yang jumlahnya ribuan. Si mulut tidak mendapatkan kenikmatan dan kehormatan seperti si sikat gigi. Tetapi mereka tetap terus bersahabat. Si sikat gigi kini jadi Kepala Rumah Tangga Sorga. Tugasnya melayani para Malaikat. Ia dapat promosi bahkan sampai di Sorga.

Apa lesson learnt dari kisah ini?

Love, sacrifice, service excellence, loyalty, team work, faithfullness, and peace . . . . .

"Kaya bukan tujuan akhir, melainkan hidup mulia"

Source :
Harry 'uncommon' Purnama

Tidak ada komentar: