Menu Baru Web PWS Medan

Bergabunglah dengan Paguyuban Wargi Sunda versi FaceBook , dapatkan info PWS terbaru , Jangan lupa DOWNLOAD File berbentuk Powerpoint ( pps ) dari web ini , dan semuanya tentu saja Gratis untuk anggota dan pembaca setia Web PWS - Medan , Haturnuhun
Myspace tweaks at TweakYourPage.com

Kamis, 31 Juli 2008

Si Jadul, Kang Soleh, dan Berita


Si Jadul adalah seorang pemuda yang belum menikah. Pengangguran dan suka mabuk-mabukan di pos ronda hampir setiap hari. Adalah aneh jika tidak melihat si Jadul menggak minuman keras di sana.

Yang sering dilakukan si Jadul ialah juga membawa perempuan. Entah siapa perempuan tersebut, tetapi suka gonta ganti. Masyarakat di sekitarnya sudah merasa terbiasa dengan tingkah si Jadul, apa pun yang dilakukan oleh si Jadul, tidak ada masyarakat yang berkomentar, entah takut entah apa.

Sementara, ada seorang pemuda baik, guru mengaji dan rajin membantu masyarakat. Namanya Soleh dan sering dipanggil Kang Soleh oleh masyarakat sekitar.

Ada kesamaan dengan si Jadul, kang Soleh belum menikah. Masyarakat sudah tahu dengan kebaikan kang Soleh dan hampir tidak ada yang membicarakannya.

Memang suka ada pembicaraan yang menggambarkan kekesalan dan kebencian kepada si Jadul. Namun tidak pernah terungkap ke permukaan karena memang kebanyakan orang takut kepada si Jadul. Kejelekan si Jadul hanya sebagai bumbu bergosip agar gosipnya lebih asyik. Saat si Jadul membawa perempuan, masyarakat pun diam-diam saja.

Suatu saat Kang Soleh juga membawa seorang perempuan.

Sontak, masyakart heboh. Perbincangan tentang kan Soleh langsung panas dan menyebar sampai ke seantero kampung.

Bahkan berita tentang kang Soleh dibesar-besarkan melebihi kenyataan sebenarnya. Padahal, setelah ditelusuri siapa perempuan dibawa oleh kang Soleh, ternyata adiknya dari kampung yang mau kuliah di sini.

Tentu saja cerita ini adalah fiktif belaka.

Namun ini adalah suatu gambaran nyata dari kondisi masyarakat kita saat ini.

Saya menyadari kondisi seperti ini saat seorang ustadz beberapa tahun yang lalu memberitahu saya.

Entah kenapa, saat ada seseorang yang dinilai baik, melakukan (atau baru disangka melakukan) sesuatu yang jelek, langsung memanas beritanya.

Mereka seolah senang jika ada orang baik yang ternyata tidak baik.

Dan, hal ini juga berlaku bagi siapa pun termasuk politikus dan partai.

Tidak ada komentar: