Menu Baru Web PWS Medan

Bergabunglah dengan Paguyuban Wargi Sunda versi FaceBook , dapatkan info PWS terbaru , Jangan lupa DOWNLOAD File berbentuk Powerpoint ( pps ) dari web ini , dan semuanya tentu saja Gratis untuk anggota dan pembaca setia Web PWS - Medan , Haturnuhun
Myspace tweaks at TweakYourPage.com

Kamis, 04 September 2008

Mengapa Menyerah ?


Mengapa menyerah ?

Menyerah itu mudah.
Sangat mudah, maka inilah yang paling banyak dilakukan orang ketika mendapat kesulitan, padahal jika menyerah, kita akan masuk pada area yang jauh lebih sulit, lebih melelahkan, lebih membahayakan dan lebih mematikan.

Keinginan menyerah termasuk pada saat berpuasa sekarang ini sering kali menggoda. Menyerah seakan menawarkan kenikmatan, menyerah seakan memberikan janji sebuah kenyamanan, namun kenyataannya, menyerah adalah memasukan dirik kita kedalam lubang yang lebih mengerikan.
Menyerah, walaupun sering tidak tampak, namun hasil dari kelemahan jiwa kita yang mudah menyerah itu akan jelas terlihat. Kehidupan kita menjadi semakin memburuk, menyalahkan orang dan lingkungan, menyalahkan teman yang tidak membantu dan berbagai alasan-alasan yang semuanya tidak pernah memiliki manfaat untuk kesuksesan kita.

Seekor monyet yang diterkam buaya, tentu bisa saja menyalahkan teman-teman yang lain, mengapa tidak membantu. Sekali mulai menyalahkan, maka bersamaan dengan itu pula sang monyet mulai melemahkan dirinya dan mulai mengijinkan buaya untuk melahapnya.

Itu adalah risiko menyerah. Namun akan berbeda dengan mentalitas yang pantang menyerah sampai titik darah penghabisan.

Biarlah aku mati, namun dengan keteguhan dan keberanian yang tinggi.
Musuh akan menghabiskan energinya untuk melangkahi bangkaiku.

Itulah kira kira yang terlontar dari mulut monyet yang tertangkap buaya. Dengan sekuat tenaga, dengan segala akal, dengan segala kemampuan diri dan fokus pada apa-apa yang dimiliki dan yang masih bisa dikendalikan. Meronta sekuat tenaga dan Sang monyet terbebas dari mara bahaya.

Menyerah ?
Sepintas seakan tawaran yang nyaman, yaitu istirahat sejenak, namun kenyataannya mulut buaya terus menyerang.

Menyerah sepertinya sebuah tawaran yang indah dan nyaman, namun kenyataanya, kehidupan ini selalu siap menelan kita.

Tidak boleh lengah, tidak boleh lemah. Berusahalah sekuat tenaga, keluar dari mulut buaya.
Setelah anda keluar dari kesulitan, maka ada saatnya untuk sedikit lega dan kembali menikmati udara segar , dan selalu waspada.

Sahabat sukses?
Pernahkan anda mendapat tawaran untuk menyerah ?
Pernahkah anda mendapat teriakan untuk menyerah ?
Pernahkah anda dicemooh?
Ditertawakan?
Diteriakin :tidak mungkin!

Hati hati, sekali anda mendengarnya, maka kepala anda akan masuk dalam mulut buaya kehidupan yang siap melumatkan kehidupan anda, mimpi besar anda dan kesuksesan yang spektakuler!

Salam sukses
PWS Medan

Tidak ada komentar: