Menu Baru Web PWS Medan

Bergabunglah dengan Paguyuban Wargi Sunda versi FaceBook , dapatkan info PWS terbaru , Jangan lupa DOWNLOAD File berbentuk Powerpoint ( pps ) dari web ini , dan semuanya tentu saja Gratis untuk anggota dan pembaca setia Web PWS - Medan , Haturnuhun
Myspace tweaks at TweakYourPage.com

Rabu, 16 Januari 2008

"Alhamdulillah, aku masuk neraka"


Alkisah, di zaman Nabi Musa as, ada seorang rahib bertanya kepada Nabi Musa as."Hai Musa, aku bertanya kepadamu, kira2 setelah mati nanti, di manakah tempatku? di surga atau di nera ka?"

"Wah, itu urusan Allah. aku tidak tau tentang itu." jawab Nabi Musa"Sebagai nabi Allah, pastilah kamu dapat menanyakannya kepada Allah."

"Oke... aku akan meminta petunjuk kepada Allah tentang tempatmu kelak." jawab Nabi Musa.

Setelah tiga hari, Nabi Musa kembali dengan membawa jawaban untuk si rahib."Tempatmu di surga karena ketaatanmu kepada Allah." jawaban Nabi Musa"o.. iya, tentu tempatku di sana . aku sudah mengiranya. Thanks ya Musa." rahib berlalu sambil tersenyum-senyum.

Tidak lama kemudian, datanglah pemuda yang terkenal pemabuk, perampok, dan penjahat. hampir segala kejahatan pernah dia lakukan. si pemuda mendekati Nabi Musa dengan membawa pertanyaan yang sama dengan sang rahib. Nabi Musa juga tidak langsung menjawab, tapi menangguhkannya sampai tiga hari.

Pada hari ketiga, si pemuda kembali bertanya kepada Nabi Musa tentang tempatnya kelak sesudah mati.
"Tempatmu di neraka, karena kedurhakaan yang telah kamu lakukan."
"Alhamdulillah, aku masuk neraka." jawab si pemuda yang membuat Nabi Musa heran.

"Kenapa kamu bahagia dengan neraka sebagai tempat hari depanmu?" tanya Nabi Musa.
"Aku bahagia, setidaknya Allah masih mengingatku, memedulikanku, serta memberikanku tempat setelah aku mati kelak. Sungguh Allah adalah Zat Yang Maha Pemurah."

Konon, kisah kedua orang tersebut terbalik di akhir ceritanya. sang rahib ditempatkan di nera ka karena ksombongannya. dan si pemuda masuk surga karena keikhlasannya, juga karena si pemuda bertobat setelah pertemuannya dengan Nabi Musa.

Cerita ini memang sederhana. cerita ini saya dapat dari pak Untung S. Rajab, brigadir jenderal polisi di markas besar Polri di bilangan Kebayoran Baru saat saya ke Jakarta.

Tentulah kita jadikan kisah tersebut sebagai penyemangat hidup di tengah beratnya ujian yang kita hadapi, kita harus menanamkan kepercayaan dalam diri, bahwa ini adalah ujian,

Wujud kecintaan Allah kepada kita . juga merupakan bukti bahwa Allah masih memedulikan kita. dan, hanya kepada Mu, ya Allah, kita mengadu. hanya kepada Mu, kita pasrah. hanya kepda Mu kita meminta.


Tidak ada komentar: