Menu Baru Web PWS Medan

Bergabunglah dengan Paguyuban Wargi Sunda versi FaceBook , dapatkan info PWS terbaru , Jangan lupa DOWNLOAD File berbentuk Powerpoint ( pps ) dari web ini , dan semuanya tentu saja Gratis untuk anggota dan pembaca setia Web PWS - Medan , Haturnuhun
Myspace tweaks at TweakYourPage.com

Senin, 14 Januari 2008

KEHIDUPAN : Ibarat Semut, Laba-Laba dan Lebah


Tiga binatang kecil ini menjadi nama dari tiga surah di dalam Al-Qur'an.An Naml [semut], Al 'Ankabuut [laba-laba], dan An Nahl [lebah].

Semut, menghimpun makanan sedikit demi sedikit tanpa berhenti.Konon, binatang ini dapat menghimpun makanan untuk bertahun-tahun.Padahal usianya tidak lebih dari setahun. Ketamakannya sedemikian besar sehingga ia berusaha - dan seringkali berhasil memikul sesuatu yang lebih besar dari tubuhnya.

Lain lagi uraian Al-Qur'an tentang laba-laba. Sarangnya adalah tempat yang paling rapuh [ Al 'Ankabuut; 29:41], ia bukan tempat yang aman, apapun yang berlindung di sana akan binasa. Bahkan jantannya disergapnya untuk dihabisi oleh betinanya. Telur-telurnya yang menetas saling berdesakan hingga dapat saling memusnahkan. Inilah gambaran yang mengerikan dari kehidupan sejenis binatang.

Akan halnya lebah, memiliki naluri yang dalam bahasa Al-Qur'an - "atas perintah Allah SWT , ia memilih gunung dan pohon-pohon sebagai tempat tinggal" [ An Nahl;16:68]. Sarangnya dibuat berbentuk segi enam bukannya lima atau empat agarefisen dalam penggunaan ruang.

Yang dimakannya adalah serbuk sari bunga.Lebah tidak menumpuk makanan. Lebah menghasilkan lilin dan madu yg sangat manfaat bagi kita. Lebah sangat disiplin, mengenal pembagian kerja, segala yang tidak berguna disingkirkan dari sarangnya. Lebah tidak mengganggu kecuali jika diganggu.
Bahkan sengatannya pun dapat menjadi obat.

Sikap kita dapat diibaratkan dengan berbagai jenis binatang ini.

Ada yang berbudaya 'semut'. Sering menghimpun dan menumpuk harta, menumpuk ilmu yang tidak dimanfaatkan. Budaya 'semut' adalah budaya 'aji mumpung'.

Pemborosan, foya-foya adalah implementasinya.

Entah berapa banyak juga tipe 'laba-laba' yang ada di sekeliling kita. Yang hanya berpikir : "Siapa yang dapat dijadikan mangsa"

Nabi Shalalahu 'Alaihi Wasallam mengibaratkan seorang mukmin sebagai 'lebah'.Sesuatu yang tidak merusak dan tidak menyakitkan :"Tidak makan kecuali yang baik, tidak menghasilkan kecuali yang bermanfaatdan jika menimpa sesuatu tidak merusak dan tidak pula memecahkannya"


Semoga kita menjadi ibarat lebah. Insya Allah!


[ Dari Lentera Hati - M. Quraish Shihab]

Tidak ada komentar: