Menu Baru Web PWS Medan

Bergabunglah dengan Paguyuban Wargi Sunda versi FaceBook , dapatkan info PWS terbaru , Jangan lupa DOWNLOAD File berbentuk Powerpoint ( pps ) dari web ini , dan semuanya tentu saja Gratis untuk anggota dan pembaca setia Web PWS - Medan , Haturnuhun
Myspace tweaks at TweakYourPage.com

Jumat, 01 Agustus 2008

Vote Mati for Ryan. (in Islam Perspective)


Humf…its cool but crazy, sejauh ini Ryan diduga sudah menghilangkan nyawa sepuluh orang manusia atau mungkin lebih dengan cara-cara yang sadis dan menyenangkan versi Ryan tentunya, saya serasa nonton Unsolved Mysterious acara fave waktu kecil mash di TVRI, pembunuhan berantai karena mempunyai pola dan motif yang hampir serupa, tak jauh-jauh dari rasa jeolus, jengkel dan perampokan

Apa betul dirimu itu Psychopat dan kalo iya dalam level mana yak, pastinya banyak orang juga yang penasaran kan, orang macam apa dan bagaimana dirimu. Adakah yang tahu kira-kira dia termasuk taraf psikopat level apa, coba kita banding-bandingkan dari batasan-batasan di bawah ini?

1. Primary Psychopath : psikopat yang paling ringan, mereka masih punya rasa takut yang menjadikan kendali agar psikopatnya tidak semakin parah.

2. Secondary Psychopath adalah lebih parah dari primary, mereka lebih berani terhadap resiko terkena hukuman

3. Distempered Psychopath, psikopat parah tingkat ketiga, mereka orangnya mudah marah dan meledak-ledak.

4. Charismatic Psychopath ini sepertinya sudah jelas, psikopat yg paling berbahaya karena mereka berkharisma, pintar, dan pandai mempengaruhi orang yang cenderung untuk memanipulasi orang lain.

Dan apakah betul Ryan ini sangat memenuhi ciri-ciri psikopat (terlepas diri homo atau bukan, karena psikopat bukan hanya milik kaum homo), siapa saja bisa terkategori di dalamnya jika memenuhi ciri-ciri ini:

1. Egocentris, hanya mementingkan keinginan & kesenangan diri sendiri.
2. No Empathy, memotong binatang & manusia ga ada bedanya.
3. Agresif

4. Emosional
5. Fitnah & dusta adalah makanannya sehari. Diversifikasi pangan nih
6. Umumnya antisosial.

7. Tidak memiliki rasa takut & cenderung meremehkan sesuatu. Biasanya dlm keadaan takut reaksi jantung kita berdetak kencang, keringat dingin, gemetar, bingung, dll. Kalo psikopat malah sebaliknya, dingin, tenang & cuek. *diam-diam ngajedog tea meureun*
8. Impulsif.
9. Tricky/licik.

10. So easy to breaking the law/rulue alias melanggar hukum.
11. Kepribadian Machiavellianisme, mengeksploitasi orang yg tidak memiliki potensi balas dendam.
12. Tdk bisa konsentrasi and and focus terhadap dalam satu pekerjaan or minat.

Rasanya gak penting dia pshyco atau bukan yang jelas faktanya dia ga gila dalam arti hilang akal, terus homoseksual dan melakukan pembunuhan dengan tanpa rasa bersalah, betul-netul dinikmati kayaknya, yang gw denger dia nganggapnya kayak bunuh ayam aja tuh saat memotong-motong, mencincang dan memultilasi korban2nya.

Dan karena dia muslim maka ga salah dong gw ingin tahu bagaimana orang seperti Ryan mesti diperlakukan dalam perspektif Islam. Ya maksudnya gimana sih punishment dalam Islam untuk orang kayak Sang Maestro pembunuh - Ryan…

So ternyata dalam sistem persanksian (uqubat) Islam maka perbuatan homoseksualnya ini termasuk dalam bagian hudud yaitu sanksi-sanksi atas kemaksiatan/kejahatan yang telah ditetapkan aturan/kadarnya dan menjadi hak Allah untuk menentukan hukumannya.
Dinamakan hudud karena umumnya mencegah orang berbuat maksiat/kejahatan, untuk tidak kembali kepada kemaksiatan yang telah ditetapkan hadnya. Dalam masalah hudud, tidak ada pemaafan baik dari hakim ataupun terdakwa. Karena hudud adalah hak Allah. Tidak seorangpun yang berhak menggugurkannya dalam kondisi apapun.

Hukuman yang diberikan ini biasanya berupa hukuman mati, jenis eksekusinya ya tergantung hakim…mungkin bisa digantung atau diapakan gitu yang penting mati..alias out of life.

Hukum orang yang membunuh dengan sengaja (tanpa alasan syar’i) adalah dibunuh. Yaitu qishash bagi pelakunya, maksudnya ya kalau membunuh harus dibunuh lagi dengan catatan jika orang tua/wali korban tidak memaafkan.. Tetapi bila dimaafkan, maka si pembunuh harus membayar semacam denda (diyat) kepada orangtua korban.

As muslim tentu siapapun layak meyakini hukum-hukumnya meski realitasnya tidak dapat dilakukan, ya bahasan ini untuk saat ini ditriggerkan sebagai pengetahuan dan pemahaman.
Allah SWT telah menjelaskan dalam QS al Baqarah: 179:

Wa lakum fil qishaashi hayaatun yaa uulil albaab. La’allakum tattaquun: Dan dalam (hukum) qishash itu ada (jaminan kelangsungan) hidup bagimu hai orang-orang yang berakal, supaya kamu bertaqwa.

Maksudnya, disyariatkannya hukum qishash bagi kalian -yakni membunuh si pembunuh-terdapat hikmah yang sangat besar yaitu menjaga jiwa. Sebab jika si pembunuh mengetahui akan dibunuh lagi, maka ia akan takut untuk melakukan pembunuhan. Itulah sebabnya dalam qishash ada jaminan hidup bagi jiwa si pembunuh.

Nah jelas kayaknya, Si “crazy” Ryan ini tidak bisa tidak emang harus dikasih hukuman mati bahkan mungkin mestinya punya 9 nyawa kayak kucing atau lebih karena dia mesti dieksikusi 1 kali untuk perbuatan homoseksual dan 10 atau lebih untuk kasus pembunuhan.

Esensi Hukuman dalam Islam

Satu catatan penting tentang pemberian hukuman dalam Islam adalah bahwa Hukuman ini punya dua fungsi.

Yaitu pertama jawazir: mencegah kejahatan yang lebih besar. Penerapan hukuman akan membawa rasa takut bagi yang melihatnya bahkan untuk orang-orang yang lemah iman dan ketaqwaannya pun pasti takut untuk melakukan kejahatan.

Kita biasa mengatakannya sebagai efek jera. Dengan demikian, ketentraman masyarakat akan terjaga. “Insya Alloh”.

Kedua jawabir, penebus bagi pelaku. Artinya, hukuman itu juga sebagai penebus dosa-dosa pelaku, artinya dosanya akan terampuni dan ia tidak akan dituntut lagi di akhirat.

Sanksi akhirat bagi seorang muslim akan gugur oleh sanksi yang dijatuhkan negara di dunia. Inilah yang menyebabkan jika kondisi kaum muslimin berada dalam tingkat ketaqwaan tinggi, maka hukuman tidak akan banyak dijatuhkan. Adapun bagi yang melanggar, mereka sangat ingin segera dihukum agar dosanya tertebus.

Jadi dihukumi dalam hukuman islam itu ga rugi yak, sakit dan malu di dunia tapi insya Alloh seneng di akhirat kelak coz ga perlu double punishment. Siapa yang bisa jamin pemberian hukuman diluar sistem Tuhan bakal nebus dosa lu di akhirat kelak. “I dont think So”

Tidak ada komentar: