Menu Baru Web PWS Medan

Bergabunglah dengan Paguyuban Wargi Sunda versi FaceBook , dapatkan info PWS terbaru , Jangan lupa DOWNLOAD File berbentuk Powerpoint ( pps ) dari web ini , dan semuanya tentu saja Gratis untuk anggota dan pembaca setia Web PWS - Medan , Haturnuhun
Myspace tweaks at TweakYourPage.com

Sabtu, 15 Maret 2008

Belajar Dari Binatang


"Dan sesungguhnya pada binatang-binatang ternak, benar-benar terdapat pelajaran yang penting bagi kamu .... " ( Al Mukminun 21 ).

Sudah pasti yang kita ambil sebagai pelajaran ialah sifat yang positif saja.

Dalam satu hadis, Rasulullah SAW. menerangkan : " Kehidupan seorang mukmin itu laksana burung, berangkat pagi dengan perut kosong, pulang sore dengan perut kenyang ".
Lalu apa rahasia keberhasilan satwa ini ?

Pertama,
dalam segala musim, entah musim penghujan atau kemarau, mereka selalu bangun sebelum waktu subuh.

Kedua,
begitu bangun langsung berkicau. Dalam bahasa agama mereka berzikir.

Ketiga,
mereka rajinbekerja. Tidak pernah kita saksikan seekor burung berlama-lama hinggap dan berterngger pada dahan atau ranting pohon.

Keempat,
mereka tidak serakah. Walaupun menemukan rezeki yang banyak, tapi tidak pernah membawanya pulang ke sarang. Mereka sangat yakin dengan jaminan dari Allah untuk rezeki esok harinya.

Kelima,
mereka sangat disiplin.Sebelum malam sudah pulang kesarang.

Simak pula kehidupan lebah. Ada beberapa hal yang patut kita teladani dari binatang ini. Pertama cara membuat rumah dan membina rumah tangga,
Kedua cara mencari rezeki dan ketiga cara membawa diri dalam pergaulan.

Lebah sangat disiplin mengikuti perintah Allah.
Sesuai firman Allah dalam surah lebah , maka mereka membuat sarang di gunung, dipohon-pohon besar dan atau di rumah lebah yang dibangun manusia. Dengan demikian mereka relatif aman. Dalam soal mencari rezeki, mereka mencari makanan bukan hanya yang enak, tetapi juga bersih dan bermutu.

Pilihan ini merupakan pilihan yang disenangi Tuhan. Dan makanan yang dimakannya cocok bagi tubuhnya serta tidak merusak lingkungan. Lebah memiliki sifat tidak mau diganggu dalam hidupnya. Tetapi sepanjang hidupnya itu mereka sepenuhnya bermanfaat bagi mahusia dan lingkungan. Antara lain memberi madu yang sangat bermanfaat bagi kesehatan manusia dan mengawinkan putik sari bunga-bunga sehingga menjadi buah.

Dalam Al Quran ada juga surat semut .( An Namal). Semut, adalah serangga yang senang makan yang manis-manis, . Tetapi tidak pernah sakit kencing manis. Mengapa ?.

Pertama mereka senang menjalin silaturrahmi. Setiap ketemu, saling mengucapkan salam dan menyampaikan pesan .Indikasinya, kepalanya selalu tampak bertemu.

Rasul SAW. bersabda : "Barang siapa yang senang dipanjangkan usianya dan dimurahkan rezekinya hendaklah ia senang menjalin tali persaudaraan ( silaturrahmi ) "..

Kedua, mereka tidak mau makan sendiri. Setiap menemukan rezeki, selalu diberi tahu kepada teman-temannya. Setelah berkumpul baru makanan itu dibawa ke satu tempat untuk dinikmati bersama.

Ketiga, semut selalu bergerak sangat cepat ( berlari ). Dengan demikian zat gula di dalam tubuhnya tidak sempat menumpuk.
Diantara kesuksesan semut ujar Dr.'AidhAl Qarny dalam bukunya DEMI MASA, ialah karena mahkluk ini tekun dan rajin bekerja keras. Semut senantiasa mengulangi usahanya berkali-kali hingga sampai pada tujuannya.

Salah satu contoh. Mereka bergelayutan diatas pohon lantas jatuh kemudian mengulangi lagi usahanya untuk naik dan jatuh lagi, begitu seterusnya hingga dia berhasil naik ke atas pohon dan memperoleh apa yang mereka kehendaki.

Ibnu Hajar As Qalani, karena tidak dapat mengikuti pelajaran di "Sekolah Dasar " maka oleh tim pengajarnya, terpaksa dikeluarkan dari sekolah. Tapi anak ini tidak putus asa. Ketika ia berada di tepi pantai, ia melihat ada seekor semut yang menaiki sebatang lidi. Sebelum sampai ke ujungnya, semut itu terjatuh. Kemudian naik lagi, dan jatuh lagi. Tapi setelah berkali-kali dilakukannya, akhirnya si semut itu berhasil juga mencapai ujung lidi itu.

Kemudian ia segera kembali menemui gurunya dan menceritakan pengalamannya. Oleh dewan guru ia diterima kembali sebagai " percobaan ". Masya Allah, dengan semangat semut tersebut, akhirnya sejarah mencatat, As Qalani menjadi ulama terkenal yang disegani, menulis berbagai kitab tebal-tebal yang namanya dikenal dengan panggilan Ibnu Hajar As Qalani. Bukankah ada pepatah Cina yang mengatakan : " Dengan ketekunan dan kerja keras, besi batangpun bila digosok terus menerus bisa menjadi sebatang jarum".

Kalau mau belajar ikhlas, simaklah bebek. Setelah bertelur maka telurnya yang besar-besar itu, ia tinggalkan begitu saja, terserah siapa yang mau mengambilnya. Mereka tidak peduli lagi. Dan bebek termasuk binatang yang patuh kepada pimpinan. Tengoklah ketika mereka berenang, Selalu dalam satu barisan, dan mengikuti kemana saja sang pemimpin.

Dalam hal ketahanan berpuasa dan kiat mendidik anak serta kedisiplinan bangun subuh, kita perlu belajar dari ayam. Ketika mengerami telurnya, sang induk ayam sanggup tidak makan dan beranjak dari tempatnya selama tiga minggu.

Pada saat telurnya menetas menjadi anak-anak ayam, sang induk mendidik mereka untuk sanggup hidup mandiri. Setelah dianggap mampu mencari makan sendiri, baru hubungan dengan anak-anaknya dilepas.Dan ketika menjelang waktu subuh, semua ayam jantan berkokok untuk membangunkan manusia melaksanakan salat subuh.

Karena itu RasulullahSAW. bersabda : " Jangan kamu memaki ayam jantan yang berkokok, karena mereka membangunkan kamu untuk salat."

Kambing adalah binatang yang sportif. Kalau dia tidak senang, dia "ungkapkan " secara terus terang. Karena itu kita tidak pernah melihat kambing menanduk dari bagian belakang lawannya.

Kerbau, hewan yang satu ini walaupun dungu, tapi senang berzikir dan rajin bekerja serta sangat patuh. Sepanjang hari dan malam mulutnya tidak berhenti bergerak, sebagai pertanda zikirnya. Ketika diajak membajak sawah, tidak pernah menuntut upah dan berkomentar macam-macam. Bahkan ketika dibawa ke tempat pemotongan hewan pun ia menurut saja dan pasrah.

Tidak ada komentar: