Menu Baru Web PWS Medan

Bergabunglah dengan Paguyuban Wargi Sunda versi FaceBook , dapatkan info PWS terbaru , Jangan lupa DOWNLOAD File berbentuk Powerpoint ( pps ) dari web ini , dan semuanya tentu saja Gratis untuk anggota dan pembaca setia Web PWS - Medan , Haturnuhun
Myspace tweaks at TweakYourPage.com

Rabu, 12 Maret 2008

Kabayan dan Saudagar


Pada suatu hari, Kabayan sedang berdoa dengan khusyu di sebuah surau.

Seorang saudagar kaya mengamatinya dan tersentuh karena kekhusyuan dan ketulusan si Kabayan itu.

Kepada Kabayan , ia menawarkan sekantung penuh uang, “Aku tahu kau akan menggunakan wang ini di jalan Tuhan. Ambillah uang ini.”

“Sebentar,” jawab si Kabayan ,
“Aku tak yakin apakah aku berhak untuk mengambil uangmu.
Apakah kau orang kaya?
Apakah kau punya uang lebih di rumahmu?”

“Oh, iya. Setidaknya aku punya seribu keping emas di rumahku,” Saudagar itu mengakui dengan bangga.
“Apa kau ingin punya seribu keping emas lagi?” Kabayan bertanya.
“Tentu saja. Setiap hari aku bekerja keras untuk mendapatkan lebih banyak lagi uang.”
“Dan setelah itu, apa kau ingin punya lebih banyak lagi ribuan keping emas?”
“Pasti. Setiap hari, aku berdoa agar aku dapat menghasilkan lebih banyak uang untukku.”

Kabayan lalu menyerahkan sekantung keping emas kembali kepada saudagar.
“Maaf, aku tak dapat mengambil emasmu,” jawab Kabayan , “Seorang yang kaya tak berhak untuk mengambil wang dari seorang pengemis.”
“Bagaimana kau ini?
Enak saja kau sebut dirimu orang kaya dan kau panggil aku pengemis!” saudagar itu marah-marah.

Si Kabayan menjawab, “Aku adalah orang kaya karena aku puas dengan apa saja yang Tuhan berikan kepadaku.

Sementara kau adalah pengemis, karena tidak peduli berapa banyak yang kau miliki, kau selalu tidak puas, dan selalu meminta lebih kepada Tuhan.”

Tidak ada komentar: